✉; vi

11.5K 2.4K 506
                                    

Jungkook baru saja menginjak kakinya di beranda sekolah, dengan pandangannya yang menatap heran ke sekeliling

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jungkook baru saja menginjak kakinya di beranda sekolah, dengan pandangannya yang menatap heran ke sekeliling. Suasananya ramai dengan para siswa yang sedang meributkan sesuatu. Namun ada yang berbeda, sebab mereka tidak sedang membicarakan kedatangan Jungkook yang biasanya mereka lakukan.

"Ada apa?" Jungkook memutuskan untuk bertanya pada seorang siswa yang sempat terlibat dalam pembicaraan itu.

"Entahlah, tapi katanya ada seseorang terjatuh dari lantai dua."

Jungkook spontan mengerutkan keningnya terkejut. "Hah? Siapa?"

"Kudengar itu Jieun."

Alis Jungkook naik satu, merasa bingung karena bahkan teman sekelasnya saja ia tidak begitu hafal. "Jieun?"

"Dia anak kelas satu. Kalau kau penasaran, ikuti saja mereka." Siswa itu mengarahkan jarinya ke segerombolan orang yang berlari menuju lobby.

Jungkook mengangguk, tanpa permisi ia pun mengikuti instruksi dari siswa tadi. Kaki jenjangnya melangkah cepat menuju tempat kejadian. Suasana di sana jauh lebih ramai dan berisik. Jungkook yang memiliki tubuh tinggi saja harus berjinjit untuk menjangkau pandangannya ke titik objek yang menjadi perhatian.

Sekilas, matanya menangkap sosok seorang siswi yang sedang terkapar tak sadarkan diri. Tidak sedikit cairan kental berwarna merah yang menggenang di sekitar kepala gadis itu. Jungkook merasa lonjakan spontan di dalam perutnya, ia mual. Tetapi pemuda itu masih penasaran, ia merasa tak asing dengan gadis yang mengalami kejadian tragis itu. Mata Jungkook terpicing guna menajamkan pengamatannya.

Oh!

Tidak salah lagi, dia adalah si gadis berambut pendek yang kemarin memberi Jungkook sekotak makan siang di koridor sepi. Jungkook bahkan sudah berniat untuk mengembalikan kotak makannya hari ini. Namun sepertinya, niat itu harus ia urungkan sementara.

Jungkook sendiri tidak tahu gadis berambut pendek itu masih bernyawa atau tidak. Kondisinya yang cukup mengenaskan membuat Jungkook merasa ragu.

Semoga dia masih diberi kehidupan,  Jungkook membatin penuh harap.

Tidak lama, beberapa guru dan tim penyelamat datang untuk membubarkan kerumunan. Jungkook tersentak hingga ia harus melangkah mundur tidak teratur terdorong orang di depannya, tubuhnya sedikit oleng ketika alas sepatunya menginjak sesuatu.

"Aw!"

Jungkook terlonjak sambil mengangkat kaki kanannya, tersadar kalau baru saja ia menginjak kaki seseorang sampai terdengar suara ringisan dari orang itu.

"Jimin?" Ujar Jungkook lalu ia memiringkan kepalanya. "Sejak kapan kau diperbolehkan masuk sekolah? Bukannya kau harus di rumah untuk istirahat? Kakimu 'kan─"

"Belum seminggu ini," Jimin menyela lalu mencondongkan tubuhnya ke arah Jungkook dan bergumam pelan. "Aku merindukanmu, tau."

Park Jimin. Pemuda yang mempunyai kegemaran bermain futsal itu  merupakan teman dekat Jungkook selain Taehyung. Keduanya satu kelas saat masih berada di bangku SMP. Tapi sayangnya, mereka harus berpisah kelas ketika memasuki jenjang SMA.

anonymous (Fanbook Version ON EDITING)Where stories live. Discover now