5. Haeun-Mana Mungkin

2K 280 8
                                    

Satu bulan telah berlalu sejak pernikahanku dengan Kihyun. Tidak banyak yang terjadi, namun hubunganku dengan Kihyun sudah lebih membaik. Setidaknya aku tidak lagi canggung bila sedang bersamanya. Mengesampingkan status kami sebagai suami dan istri, kami mencoba untuk mendekatkan diri terlebih dulu menjadi seorang teman. Semua sudah melalui persetujuan kami berdua. Alhasil, kami menjadi lebih mengenal satu sama lain dan itu sebuah proses yang baik.

Hari ini Kihyun akan kembali bekerja. Seperti biasanya, pada pukul 6 pagi aku sudah bangun terlebih dahulu untuk menyiapkan sarapan dan juga bekal untuk Kihyun bawa ke kantornya. Ini semua sudah menjadi kewajiban seorang istri, bukan? Setelah selesai memasak, aku kembali ke kamar dan mulai membangunkan Kihyun. Ia masih terlelap dan terlihat pulas sekali.

"Oppa. Ayo, bangun! Aku sudah menyiapkan sarapan."

Kihyun tidak bergerak dan masih saja dalam posisi tidurnya.

"Kihyun Oppa. Bangun. Nanti kau bisa terlambat." Aku mulai menggoyang-goyangkan tubuhnya pelan.

Ia mulai menggeliat dalam tidurnya dan mengerang.

"Jam berapa sekarang?"

"Sudah jam 6.43."

"5 menit lagi aku akan turun ke bawah."

"Tidak boleh. Kau harus bangun sekarang, Oppa. Aku sudah masak makanan kesukaanmu." Dengan terpaksa aku menarik selimut dari tubuhnya sehingga tidak menyelimuti seluruh tubuhnya lagi. Aku memutuskan untuk duduk di pinggiran kasur tepat di sampingnya. Perlahan, aku menepuk-nepuk lengannya agar ia bisa dengan cepat bangun.

"Arraseo, arraseo. Aku akan bangun." Ia bangkit dari tidurnya dan terduduk di atas kasur dengan keadaan mata masih tertutup, juga rambutnya yang masih berantakan.

Aku terkekeh melihatnya. "Cepatlah mandi. Setelah itu langsung makan."

"Apakah kau memasak sup ayam?"

"Oh, bagaimana Oppa bisa tahu? Aku sudah menyiapkan sup ayam dan juga Kimchi kesukaanmu."

Kihyun setengah tersenyum dalam wajah bangun tidurnya. "Dari aroma tubuhmu. Wangi sup ayam."

Aku terbelalak kaget. Kuraih bantal yang berada di samping Kihyun dan memukul wajahnya ringan. "Lebih baik Oppa cepat mandi. Aku akan menunggumu di bawah, oke?"

Kihyun hanya tertawa dan mengangguk-angguk dalam wajah ngantuknya.

***

"Ini minuman pesananmu." Kulempar minuman kaleng tersebut pada teman kerjaku yang juga menjadi teman dekatku selama bekerja menjadi guru di TK swasta ini, Lee Jooheon namanya.

Ia menangkapnya dengan sempurna. "Terima kasin, Haeun-ah."

Sekarang kami sedang berada di taman bermain tempat biasanya anak-anak TK bermain di sini saat istirahat. Waktu bekerja sudah selesai, namun aku belum berniat untuk pulang dan akhirnya mengajak Jooheon untuk duduk-duduk di sini dulu sebentar.

"Bagaimana kehidupan rumah tanggamu?" tanya Jooheon tiba-tiba.

"Ya begitu lah. Memangnya kau mengharapkan apa? Semua terasa lebih baik karena kita sudah tidak merasa canggung lagi." Aku mulai menyesap segelas Latte panas yang baru saja kubeli tadi.

"Aku hanya penasaran saja. Suamimu itu.... ia tidak pernah melakukan yang macam-macam padamu kan?" tanya Jooheon hati-hati.

Aku tertawa. "Tidak. Justru ia memperlakukanku dengan sangat sangat baik. Aku bahkan merasa kalau aku tidak pantas mendapatkannya."

Jooheon mengangguk paham. Diteguknya minuman kaleng bersoda yang tadi ia titip padaku untuk membelinya.

"Apa kau tahu kabar tentang...Lee Minhyuk?"

Pertanyaan Jooheon membuat air mukaku berubah.

"Apa ia tahu kau sudah menikah?"

Aku menggeleng perlahan. "Aku tidak memberitahunya. Tapi aku rasa ia pasti sudah tahu dari teman-temanku atau mungkin teman-temannya."

Jooheon memang mengenal Minhyuk karena ia sudah beberapa kali bertemu dengannya. Pertanyaan Jooheon tadi malah membuatku kembali memikirkan tentang Minhyuk. Bagaimana kabarnya sekarang? Apa ia masih marah kepadaku? Atau mungkin ia sudah mendapatkan kekasih yang baru?

"Kau melamun, Haeun-ah. Jangan-jangan kau masih menyukainya?"

Aku menatap Jooheon takut-takut. Apakah begitu? Apakah wajahku menunjukkan perasaan yang sesungguhnya? Apakah aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri?

"Kau masih menyukainya. Itu tidak boleh terjadi, Haeun-ah. Ingat, kau sudah memiliki suami."

"Lee Jooheon. Bahkan pernikahan ini terjadi karena desakan kedua orang tua kami. Ia juga tidak mungkin menyukaiku." ucapku dengan begitu percaya diri.

"Tapi kalau ternyata ia menyukaimu, bagaimana?"

Itu...
Aku tidak dapat menjawab pertanyaan Jooheon yang itu. Aku kembali menyesap Latte-ku dan mengabaikan pertanyaannya, lalu mencari topik lain untuk dibahas.

Mana mungkin Kihyun menyukaiku-In Haeun

TBC~

Falling Slowly | Yoo Kihyun (Monsta X)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang