3. Haeun-Oppa

2.2K 282 9
                                    

Tak terasa ini sudah memasuki H-30 sebelum hari pernikahan tiba. Keluargaku dan juga keluarga Yoo sangat sangat sedang sibuk mempersiapkan semuanya. Terutama yang paling sibuk adalah Eomma dan juga Ny.Yoo. Mereka tampak sangat antusias mempersiapkan pernikahan kami. Sekarang, progressnya sudah mencapai kira-kira 65% dan sisanya hanya tinggal mengurus hal-hal yang kecil saja.

Aku masuk ke dalam kamarku. Aku baru saja pulang dari fitting gaun pengantin bersama dengan Kihyun dan juga keluarga kami berdua. Rasanya masih aneh jika kami semua berkumpul bersama. Karena aku tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi sebelumnya. Hubunganku dengan Kihyun juga terbilang baik-baik saja mengingat apa yang telah kukatakan pada pertemuan terakhir dua minggu lalu. Kami menerima pernikahan ini, tapi bukan berarti kami akan saling mencintai. Membayangkannya saja...itu sangat rumit.

Kurebahkan diriku di atas kasur dan mulai memijit kedua bahuku. Tidak kusangka ternyata mempersiapkan sebuah pernikahan akan menguras banyak energi. Kutatap kosong bagian atap kamarku. Hanya dalam beberapa hari saja, semua telah berubah. Berubah 180 derajat. Aku akan menikah. Tapi bukan dengan Minhyuk. Aku akan menikah dengan Kihyun. Semua mimpi dan impianku selama ini tidak akan pernah menjadi kenyataan.

Aku menghela napas pasrah. Aku tidak boleh meratapi nasibku lagi. Aku tidak boleh memikirkan Lee Minhyuk lagi. Aku harus menjalani semua ini tanpa perlu menengok ke belakang. Kau pasti bisa, In Haeun!

Ah, aku lupa. Tiba-tiba saja aku teringat untuk menghubungi Shownu. Sudah jam 9 malam. Apakah ia sudah tidur?

Kuraih ponselku dan menghubunginya. Butuh waktu yang cukup lama sampai ia menjawabnya.

"Halo."

"Oppa."

"In Haeun! Bagaimana kabarmu?"

Aku tersenyum mendengarnya. "Baik, Oppa. Bagaimana denganmu?"

"Aku juga baik."

Jeda sebentar.

"Oppa...sudah mendengar semuanya. Apa kau benar baik-baik saja?"

Aku reflek tertawa. Tawa miris. "Aku tidak apa. Tidak usah mengkhawatirkanku."

"Apa kau..."

Ucapannya terputus karena terdengar suara anak kecil yang sepertinya memanggil Shownu untuk bermain dengannya, walau dengan ucapan yang tidak jelas. Itu pasti Jaemin.

"Oh, Jaemin-ah. Mianhae, Appa sedang tidak bisa bermain sekarang. Lagipula ini sudah waktunya untuk tidur."

"Kemari, Jaemin. Jangan ganggu Appa, ne? Aku akan membuatnya tidur dan membawanya ke kamar." Itu pasti Jaekyung, istri Shownu.

"Terima kasih, sayang."

"Apa aku mengganggumu malam-malam begini?" tanyaku.

"Tidak, Haeun-ah. Kau tahu sekarang Jaemin sudah bisa berjalan dan ia sangat senang jika aku bermain dengannya."

"Benarkah? Aku rindu padanya. Titipkan salamku pada Jaekyung Eonnie dan juga Jaemin ya."

"Akan aku sampaikan. Sekarang ayo kita bahas tentang dirimu. Apa kau sudah bertemu dengan...calon suamimu?"

"Sudah. Ia Yoo Kihyun, anak dari keluarga Yoo. Mungkin Oppa tidak mengenalnya."

"Aku tidak tahu, tapi aku kenal Tn. & Ny. Yoo. Lalu, ceritakan padaku apa saja yang telah terjadi."

"Sekarang ini kami semua sedang sibuk mempersiapkan pernikahannya. Ini sudah 30 hari menjelang pernikahan. Eomma paling terlihat antusias. Kau tahu, tidak berbeda jauh seperti saat Oppa akan menikah dulu."

Shownu tertawa ringan. "Ya, ya, aku mengingatnya."

"Kalau Appa.... Appa masih terlihat baik-baik saja walaupun aku tahu ia tidak. Oppa sudah tahu kondisi Appa kan?"

"Sudah, Eomma memberitahuku semuanya minggu lalu."

"Begitulah. Aku hanya ingin melakukan yang terbaik untuk mereka. Asal mereka bahagia..."

"Tapi bagaimana dengan kebahagianmu?" potong Shownu cepat.

Aku terdiam. Rasanya aku ingin menangis lagi. Entah kenapa aku sangat sensitif belakangan ini. Tapi, kutahan air mataku agar tidak keluar. Aku tidak ingin menangis terus menerus.

"Haeun-ah, apa perlu Oppa pulang ke Seoul untuk menyelesaikan semuanya? Oppa bisa membiayai..."

"Jangan, Oppa. Tidak perlu. Aku tidak ingin merepotkanmu. Kau sudah memiliki keluarga sendiri dan itu yang akan menjadi prioritasmu."

"Kau, Eomma, dan Appa tentu juga prioritasku...."

"Tidak, biarkan aku yang menyelesaikan ini, Oppa. Aku hanya tinggal menikah dengan Kihyun, maka semua hal akan beres. Appa akan menerima perawatan intensif dan ia akan sembuh."

"Haeun-ah..."

"Terkadang, semua kertas itu tidak berwarna bukan? Perlu seseorang untuk memberi warna pada kertas itu. Begitu juga kebahagiaan. Jadi, biarkan aku yang membuat Eomma dan Appa bahagia kali ini."

Diam. Kami berdua terdiam dalam beberapa detik ke depan. Hanya ada suara jarum jam yang berputar.

"Kau adalah adik terbaik di dunia ini, Haeun. Oppa bangga padamu."

Akhirnya, aku bisa tersenyum. Senyum yang betul-betul sebuah senyuman, tanpa ada suatu keterpaksaan sama sekali.

"Terima kasih, Oppa, karena sudah ingin mendengarkan ceritaku."

"Kau tahu, aku akan selalu ada untukmu. Hubungi saja aku bila ada apa-apa nanti."

"Baiklah, aku mengerti. Oppa akan datang ke pernikahanku kan?"

"Tentu saja. Mana mungkin tidak."

"Arraseo arraseo. Aku hanya memastikan."

"Tidurlah. Ini sudah malam."

"Ne, selamat malam, Oppa."

"Selamat malam, In Haeun."

Sambungan terputus. Walaupun percakapannya tidak terlalu lama, tapi itu sudah cukup membuat perasaanku lega. Sangat lega. Beban yang terkumpul dalam hatiku seperti hilang begitu saja tertiup angin. Aku tahu, Shownu pasti bisa diandalkan. Ia sudah menjadi Oppa-ku selama 25 tahun dan ia juga yang selalu menjadi tempat curahan hatiku. Aku sangat menyayanginya.

Tanpa kusadari, tahu-tahu saja aku menguap. Sepertinya, aku benar-benar kelelahan. Tanpa pikir panjang aku segera merebahkan diri dan mencari posisi tidur yang enak. Dan tidak lama kemudian aku mulai tertidur dengan lelapnya, masuk ke alam mimpi, dan melupakan segala kejadian yang terjadi padaku.

TBC~
Anggap saja marga Shownu di sini In hehe.

Falling Slowly | Yoo Kihyun (Monsta X)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang