END

2.2K 53 1
                                    

Sandra pov.

Kemarin waktu lamaran gue ngk ada, gue lagi diluar kota. Jadilah gue nggk tau sampe sekarang calonnya siapa, Emang gue belum mau tau si siapa calonya itu. Gue nikah lagi sebulan kalo gak salah si ya. Gue dulu sering cerita tentang kak reza kemama, dan pada saat abi bilang kalo ada yang lamar gue gue langsung cerita ke mama gue bilang gue bakalan ngelepas kak reza, sejatinya mungkin gue ditakdirkan bukan untuk dia. Dan mama cuma diem dan tersenyum. Dulu mama gue sering bilang Jangan pernah ragu melepaskan merpati terbaikmu terbang ke angkasa, Karena sejauh apapun dia pergi dia pasti akan pulang kerumahnya. Dan pada saat gue cerita kaya gitu mama bilang
Merpati itu kembali pulang kerumahnya, setelah lelah berkelana. Gue gak ngerti mama gue ngomong gitu. Dan tadi abi bilang, calon gue itu nanti bakalan kerumah. Gue belum siap buat liat siapa calon gue itu. Huhhh.. sekarang gue lagi dijalan mau pulang kerumah, soalnya gue baru aja selesai ngajar ngaji. Sumpah gue deg-degan ketemu calon gue, gimana kalo dia.....? ah udah ah gue harus terima mungkin ini emang jalannya.
Sesampainya di depan rumah gue ngeliat ada mobil terparkir rapi didepan pagar rumah gue. Jangan-jangan dia udah ada lagi, yaa Allah takut. Kuatkan hatikuuh....
kata gue dan masuk kerumah. Tepat pada saat gue masuk kerumah gue ngeliat cowo sedang nunduk sambil main hape jadi mukanya nggk terlalu keliatan. Dan guepun mengucapkan salam agar dia tau jika gue udh dateng hehe Assalamualaikum...
Dia langsung menjawab salam dan mengangkat kepalanyaa.
Dan saat itu gue bener-bener kaget. Apa ini cuma halusinasi gue? kalo itu kak reza? hah iya kali kak reza, gak mungkin ah. Dia langsung berdiri dan berkata " dek?" sebentarrrrt dulu yang biasa manggil gue dek gitukan cuma kak reza, ya kali ini kak reza?
" dek,lupa ya? sama kakak?" gue cuma diem sambil mandangin dia, dan gue gak mungkin salah itu kak reza.
" gue reza dek" dan seketika rasanya wakru berheti, ah alay bangeddd dah gue. Gue syoookhh gaiss.
"kakak reza ngapain disini?" kata gue penasaran, karena katanya abi calon gue nungguin gue dirumah, tapi masa kak reza calon gue si? hmm apaah jangan-jangan bener lagi?
" gue nungguin calon istri gue pulang ngajar ngaji" dalam sehari gue sudah dua kali dibuat kaget dan dengan orang yang sama.
"ja..jangan bilang kak reza yang bakalan jadii..." kata-kata gue dipotong
" iya gue yang bakalan jadi imam lo dek" kata kak reza.
" tapppi kok bisa sih kak? kan kak reza udh hilang" kata gue dengan polosnya
" ya karena kota jodoh, kita dipertemukan kembali" katanya dengan tersenyum.
"Gue mau ngajak lo keluar, sekalian ada yang mau gue omongin bisakan? " katanya dengan sangat hati-hati
" iya bisa, ayo" kata gue langsung berjalan mendahuluinya.

***
Author Pov.

Reza dan ara sedang makan malam bersama, saat setelah selesai makan ara bertanya kepada reza apa yang ingin reza bicarakan kepadanya.

"kak, tadi katanya mau ngomong, emang mau ngomong apa kak? " tanya ara sambil meminum es jeruknya.
" hmm gini ra, tapi sebulmnya kakak mau kamu sama kakak berenti ngomong pake lo gue lo gue gitu, diganti jadi aku kamu biar makin deket" kata kak reza dam akupun hanya menganggukan kepala. Kak reza kemudian kembali berbicara lagi,
"kakak gak tau harus mulai dari mana , tapi sebelumnya kakak minta maaf ya ra, udah ngegantungin perasaanmu, maaf sudah membuatmu menunggu selama ini, dan kamu dengan setianya menungguku, maaf karena aku menghilang tanpa kabar" kak reza diam menunggu gue berbicara
" hmmm... kakak gak perlu mibta maaf kok, kan gak salah, ngapain minta maaf" kata gue, dan kak reza melanjutkan kata-katanya.
" kakak bukan cowo yang pinter mengungkapkan isi hati kakak, ini untuk pertama kaliya kakak akan mengungkapkan isi hati kakak kekamu, kakak gak tau kapan kakak mulai cinta sama kamu, cinta ini tumbuh seiring bejalannya waktu, dan rasa cinta ini semakin bertumbuh dan tak kan pernah ada yang bisa menggatikannya, dek maukan kamu menjadi pendamping hidupku? menjadi pelengkap tulang rusukku? aku berharap kau masi mau menerimaku" kata reza dengan tulus
dan ara benar-benar gembira, apa yang selama ini iya inginkan akhirnya tercapai, dia tak menyangka satu perstau keinginannya dikabulkan.
arapun berkata " aku selalu disini menunggumu, menunggu merpatiku kembali kerumah" kata ara  dengan mata berkaca-kaca.
"apa kamu masi mencintaiku?"
kata reza
" Dari awal rasa ini tak pernah berubah,dari awal cinta yang selama ini ku pendam tak pernah terusik sekalipun, kau selalu ada di hatiku, karena kamu telah membawa seapruh jiwaku ini." kata ara sambil tersenyum.
"tetimakasi... terimakasi kau mau terus menungguku,menjaga cintanu haya untuk ku, terimakasi..."

END

PENANTIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang