[26] Good Bye

5.8K 565 80
                                    

Seorang pria berambut pirang berjalan sendirian di tengah hiruk pikuk kota. Ia tidak peduli sudah beberapa orang yang dia tabrak dan mengatainya gila. Ia terus berjalan tanpa arah. Pikirannya kacau. Masa bodoh dengan penampilannya yang sudah seperti orang stres.

Tadi pagi Hermione kembali koma. Ia kehilangan kesadarannya lagi. Itu membuat Draco frustasi. Ia sudah tidak bisa menangis lagi. Sudah terlalu sakit hatinya. Sampai Ia tidak bisa merasakan apa-apa lagi.

Ia berhenti di depan sebuah club malam. Sudah lama Ia tidak kemari. Lagi-lagi Ia teringat Hermione. Wanita itu dulu selalu melarangnya untuk datang kesini. Dulu, Ia sangat kesal jika Hermione melarangnya. Tapi Ia sekarang ingin Hermione melarangnya.

"Aku masuk kesana ya, Mione? Kau tidak mau melarangku? Ya sudah aku masuk saja.." Katanya seperti orang gila. Ia pun masuk kesana dengan baju dan rambut yang berantakan.

Suara dentuman musik langsung memekakkan telinga ketika Ia masuk kedalam. Banyak kelap-kelip lampu dan orang yang berjoget ria seakan hidup mereka akan berakhir besok. Draco duduk disalah satu kursi depan bar.

Ia memesan satu botol alkohol. Ditatapnya botol itu sesaat. Hermione sangat benci kalau Ia minum. Katanya tidak baik untuk kesehatan.

"Aku yang sering minum, tapi kenapa kamu yang sakit,Mione?" Lirihnya seraya menaruh kembali botol itu diatas meja. Ia memegangi dahinya yang terasa pening.

Seorang wanita datang menghampirinya. Wanita itu langsung menggelayutkan tangannya pada bahu Draco.

Draco tidak peduli. Ia membiarkan wanita itu menggelayut padanya. "Sendirian saja, sayang?" Katanya penuh sensual. Lagi-lagi Draco tidak peduli. Ia menatap tangannya yang Ia lipat diatas meja.

"Mau bermain denganku?" Kata wanita itu seraya melepas kancing atas Draco. Namun Darco langsung menahan tangannya dan menatap wanita itu dengan tajam.

"Singkirkan tangan kotormu dariku." Katanya dingin dan selanjutnya Ia menyentakkan tangan wanita itu dengan keras.

Wanita itu nampak marah dan malu. Ia langsung meninggalkan Draco begitu saja. Draco kembali memijat dahinya. Ia akhirnya meminum alkohol itu beberapa teguk.

Masa bodoh, Hermione! Kalau kau mau melarangku, cepat datang kemari!

Rasa panas menjalar di tenggorokannya. Ia terus minum dan minum sampai kepalanya pusing. Draco berhenti ketika bayangan wajah Hermione semakin jelas di kepalanya. Ia menelungkupkan kepalanya dan terisak disana. Tidak peduli orang-orang melihatnya aneh.

Draco kembali mengangkat gelasnya, namun tiba-tiba ada sebuah tangan yang menahannya.

"Singkirkan!" Kata orang itu. Draco menatapnya datar. Ternyata orang itu Blaise. Ia datang bersama Harry.

"Kenapa, ha? Aku mau minum lagi, sialan." Draco kembali mengangkat gelasnya, namun lagi-lagi Blaise menahannya. Draco menatap Blaise dan Harry tajam.

"Tidak usah ikut campur urusanku!!" Teriaknya. Ia lalu berjalan dengan sempoyongan menjauhi mereka berdua.

Blaise kembali menahannya. Giginya gemeretak marah. Draco berusaha melepaskan tangannya. Tapi Blaise memegang nya dengan kuat.

"Lepas, sialan!!" Pekiknya.

Namun tiba-tiba..

Plakkk!!

Blaise menampar Draco dengan keras sampai pria itu jatuh ke lantai. Semua orang kini menatap mereka.

"Kau kenapa?!!" Teriak Draco.

"Kau yang kenapa, Bodoh?!" Balas Blaise dengan berteriak juga. Tidak mau menimbulkan keributan lagi, akhirnya Harry menarik Draco untuk keluar. Blaise mengikutinya dibelakang.

Last Love [DRAMIONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang