[17] I Love You

5.8K 575 85
                                    

Draco mengetuk pintu rumah Hermione dengan was was. Ia terus mengetuk tanpa jeda sampai pintu yang berbentuk ganda itu terbuka perlahan. Ia menghembuskan napas lega ketika melihat Hermione dibelakang pintu itu.

"Oh God, thanks" Draco mengusap wajahnya dengan sebelah tangan. Dan tangan yang satunya mengelus dadanya.

Hermione masih diam. Tangannya tak lepas dari gagang pintu.

"Ada apa?" Kata Hermione akhirnya. Draco melihatnya tidak percaya. Ia bingung melihat reaksi Hermione yang seakan sedang tidak terjadi apa-apa.

"Ada apa?" Ulang Draco gusar. "Ada apa kau bilang?"

Draco menerobos pintu dan masuk kedalam rumah. Ia mengangkat dokumen berisi surat perceraian mereka tinggi-tinggi.

"Apa maksudnya ini? Kenapa kau melakukan ini?" Tanya Draco dengan mata menatap Hermione lekat-lekat.

"Memangnya apa yang salah? Memang seharusnya begitu 'kan?" Hermione melengos. Namun tangan Draco berhasil mencegahnya.

"Kau menginginkan ini semua? Kau ingin bercerai denganku?"

"Memang itu seharusnya! Aku tidak punya pilihan!" Pekik Hermione. Namun matanya masih tak berani menatap Draco.

"Kau punya! Kau bisa memilih! Aku tanya, apa kau menginginkan ini semua?"

"Ya! Aku menginginkannya!" Hermione menatap Draco sekilas. Namun langsung menunduk lagi karna Ia tak sanggup.

"Kenapa kau menangis kalau kau menginginkan ini semua?"

Hermione mengangkat kepalanya, "Aku tak menangis!"

Draco mengusap kantung mata Hermione dengan lembut, "Lalu ini apa? Kau bisa jelaskan padaku?"

"A-aku.. aku hanya.."

Draco tersenyum melihat kegugupan Hermione. "Kau tidak bisa berbohong padaku"

Hermione menghembuskan napasnya dengan keras. Ia menyentakkan tangan Draco dan duduk di sofa. "Kau maunya apa? Kau mau aku bersandiwara lagi? Sampai kapan? Astoria 'kan sudah kembali."

"Bukan itu maksudku!"

Hermione melirik Draco dengan ujung matanya, "Lalu kau mau apa?"

"Kau."

Hermione kini memutar kepalanya. Menatap Draco dengan alis berkerut. "Apa sih maksudmu?"

Draco mendekati Hermione dan berlutut di hadapannya, "Aku mencintaimu, Hermione"

"Hah?!" Hermione refleks melepas tangannya dari genggaman Draco.

"Kau jangan main-main."

"Aku serius, Hermione." Draco kembali menggenggam tangan Hermione.

"Permainan apa lagi yang sedang kau mainkan?" Tanya Hermione kalem.

"Permainan apa? Aku benar-benar serius. Aku menginginkan mu. Aku mencintaimu."

Hermione berdiri. Ia tertawa pahit. "Jangan membuat ini menjadi sulit, Draco"

"Hermione.."

"Sudah cukup. Perjanjian kita sudah selesai. Semuanya berakhir. Kau sendiri kan yang bilang, kalau Astoria kembali, kau akan melepaskanku?"

Draco langsung berdiri. Rahangnya mengeras, "Maksudmu perjanjian ini?" Ia mengeluarkan selembar kertas lagi. "Ini hanya kertas! Ini bukan apa-apa."

"Itu sah! Kau tidak bisa membuang perjanjian itu begitu saja!"

"Aku bisa!" Draco langsung merobek-robek kertas itu menjadi bagian-bagian kecil dan melemparkannya.

Last Love [DRAMIONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang