[15] Happy Birthday!

5.4K 627 89
                                    

5 Juni 2014.

Rose sangat bersemangat untuk menggantungkan pita-pita di dinding. Ia berjinjit-jinjit di tangga untuk mencapai langit-langit dan menempelkan pita-pita tersebut agar terlihat menjuntai-juntai. Di bawahnya, Scorpius mendengus, bosan. Tangan kanannya Ia masukkan kedalam kantung celana. Sedangkan tangan kirinya memegangi tangga.

"Hei! Pegang yang benar tangganya! Kalau aku jatuh bagaimana?" Pekik Rose sembari mengacak-ngacak rambut pirang Scorpius. Sedangkan yang diteriaki hanya memasang wajah cemberut sambil menepis tangan Rose.

Scorpius tidak sadar, kalau tindakannya itu membuat keseimbangan Rose goyah. Gadis itu mengepak-ngepakkan tangannya untuk mencari keseimbangan. Namun na'as, dirinya sudah terhempas jatuh.

Matanya tertutup. Menunggu kerasnya lantai marmer yang akan menyakiti bokongnya. Namun Ia tidak merasakan apa-apa. Yang mengejutkan, Ia malah merasakan ada sepasang tangan kokoh yang mendekapnya.

Rose membuka matanya. Jantungnya terasa mau copot melihat bola mata kelabu yang tajam menatapnya. Rasanya Rose mau waktu berhenti saja. Ia tersenyum melihat wajah Scorpius yang menurutnya sangat menggemaskan itu. 

Scorpius langsung melepaskan gendongannya. Ia menatap Rose penuh kecurigaan.

"Apa?" Tanyanya sarkastik. Rose hanya mengulum senyumnya. Ia kembali melanjutkan aktifitasnya mendekor ruangan. Sesekali Ia melirik Scorpius yang masih menatapnya karna penasaran.

"Kau ini kenapa sih?" Tanya Scorpius tidak sabaran. Sedangkan Rose malah semakin senang melihatnya.

"Penasaran ya..? Hayoo ngaku?" Goda Rose. Ia menunjuk-nunjuk wajah Scorpius dengan cengiran lebarnya.

Lagi-lagi Scorpius menepis tangan Rose. Ia sebal karna selalu digoda Rose. Gadis itu selalu mempunyai cara untuk membuatnya naik darah.

"Cepat katakan apa maumu!" Tegas Scorpius. Rose hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

Hanya mau bertanya.. saudara tiri boleh pacaran tidak ya?

.

Hermione terkikik melihat kelakuan Rose dan Scorpius. Ia jadi teringat masa sekolah dulu. Ia seperti melihat lagi Hermione dan Draco zaman dulu. Mungkin bedanya karakter mereka yang tertukar. Dulu, Hermione mirip Scorpius. Tidak peduli walaupun Draco sering mengganggunya. Dan tingkah Rose sangat mirip dengan Draco. Bedanya Draco lebih menyebalkan dan kata-kata yang diucapkannya suka menyakiti orang lain.

Hermione tertawa. Ia kembali menghias kue ulang tahun dengan krim putih. Ia sudah membuat beberapa jenis makanan. Salah satunya Macaroni panggang dan Bacon. Ini adalah ulang tahun Draco. Ia sengaja membuat kejutan untuknya bersama dengan Scorpius dan Rose.

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Hermione sudah menyusun kue dan makanan-makanan itu diatas meja. Rose dan Scorpius juga sudah mendekor ruangan. Memang terlihat seperti perayaan sederhana. Tapi yang penting mereka ingat ulang tahun Draco.

Rose, Scorpius, dan Hermione sudah menunggu dimeja makan. Rose sibuk memvideokan sudut rumah, Scorpius hanya melihat-lihat ponselnya, dan Hermione nampak khawatir setiap melirik jam. Ini sudah jam sembilan malam. Biasanya Draco sudah pulang. Tapi sampai saat ini pria itu belum menampakkan batang hidungnya.

"Paman Draco kemana ya? Kok belum pulang?" Rose melirik ibunya dan Scorpius bergantian.

"Sebentar lagi pasti sampai, mungkin macet" Jawab Hermione. Walaupun ada keraguan dalam hatinya. Rose mengangguk-angguk saja.

Scorpius berdiri dan berjalan kearah ruangan yang sepi. Ia menekan layar touchscreen ponselnya, mencoba menghubungi seseorang.

"Halo?" Suara wanita terdengar dari seberang sana.

Last Love [DRAMIONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang