.20.

4.9K 546 16
                                    


Setelah kejadian 5 hari yang lalu, semuanya berubah. Semuanya benar-benar hilang. Tak lagi muncul senyum di wajah indah gadis itu. Tatapan kosong selalu mendominasi wajahnya.

Ahn Yoora. Entah apa yang merasuki dirinya. Entah apa yang terjadi, hanya mereka yang tau. Ya, Yoora dan Yoongi. Selepas dari kantor Yoongi, Yoora benar-benar berubah. Gadis itu selau mengurung dirinya dikamar. Saat bekerja, dia sering tidak fokus.


Satu lagi.



Kejadian paling aneh yang terjadi.

Yoora selalu menunggui Jimin yang sampai sekarang masih tak sadarkan diri. Gadis itu kerap menangis sesegukan, menggenggam tangan Jimin yang pucat pasi.






------------------------

Malam ini, sehabis bekerja, Yoora tidak pulang ke apartemennya. Ia tengah bersiap melakukan 'aktivitas' barunya.

"Hei, kau. Bangunlah. Aku tau kau mendengarkanku."

Yoora menatap wajah Jimin yang semakin tirus. Tak ada jawaban. Hanya suara alat-alat yang terpasang ditubuh Jimin lah yang terdengar.

"Ingin dengar sebuah cerita?"

Masih sama. Tak ada jawaban sedikitpun.

"Diam berarti, YA."

"Musim panas saat itu adalah kali pertama hatiku berdegup kencang melihat seorang pria."

"Kau tau?. Pria itu sangat tampan. Senyumannya yang manis. Membuatku tak pernah berhenti menatapnya. Dia adalah teman satu sekolah ku."

" Ada rasa suka yang terpendam. Melihat senyumnya, melihat matanya yang indah bagaikan masa depanku.Aku benar-benar menginginkan dirinya, aku tak tahan dengan perasaan yang telah lama kupendam.
Aku menyukainya. Jauh sebelum yang semua orang kira. Aku menyukainya saat tahun pertama kami masuk."

Yoora menggenggam tangan Jimin. Begitu erat. Berusaha menyalurkan rasa sakit yang selama ini ia tanggung sendiri.

"Awalnya aku berpikir jika cintaku hanya bertepuk sebelah tangan. Dia adalah pria dingin. Pria dingin yang selalu menatapku dengan tajam. Tapi, semua itu salah. Tepat dihari ulangtahunku, dia menyatakan cintanya padaku. Dengan gagahnya, didepan ayah dan ibuku. Berjanji akan menjaga anak gadis mereka. Meminta izin agar menjadi kekasihku. Bukankah itu romantis?."

"Saat itu, aku tidak tau lagi apa yang akan kukatakan. Aku merasa ribuan kupu-kupu tengah terbang didalam perutku. Cintaku terbalaskan. Dia juga menyukaiku."

"Awalnya, semua baik-baik saja. Sampai suatu hari. Pria itu berubah. Dia mudah marah, kasar. Bahkan seringkali dia meluapkan kemarahannya padaku. Entahlah, aku juga tak tau alasan dibalik kemarahan itu."

"Aku bertahan. Aku menunggunya kembali. Aku berjanji menunggunya dalam ketidakpastian yang dia buat. Meski entah pada akhirnya hati ini harus terluka. Karena aku menyukainya. Karena aku mencintainya lebih dari yang dia tau."

Satu tetes.

Dua tetes.

Air mata itu akhirnya jatuh. Yoora tersenyum. Biarlah sekarang dia menangis. Ia janji, esok tak akan ada lagi airmata untuk semua cerita hidupnya. Tak ada lagi hari kelam yang penuh luka itu. Hanya akan ada hari esok yang ceria,hari baru yang dipenuhi senyum canda tawa. Yoora berjanji.

Tapi, jauh dilubuk hatinya, Yoora bingung. Ia tak tau kapan hari itu datang. Meski hanya untuk singgah dihidupnya. Kepada siapa ia akan mengadu, kepada siapa ia harus bertanya. Karena si penguasa sedang tertidur. Si pengatur sedang ada dalam mimpinya yang indah. Ia meninggalkan Yoora sendirian didunia gila ini.

FORELSKET|| MYG [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang