.18.

4.3K 554 18
                                    


Kata-kata Hoseok terekam jelas didalam benak pria yang tengah berbaring di atas kasurnya. Min Yoongi. Ia tak habis pikir dengan Hoseok. Bagaimana bisa pria itu menyimpulkan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu.


*flashback

"Hyung....."

"Kau dengarkan?"

"Mulai sekarang--"

"--jauhi Yoora."

Yoongi terpaku ditempatnya. Menatap    Hoseok dengan tatapan penuh tanya. Semua orang yang ada disana juga ikut terpaku mendengar ucapan Hoseok.

Yoongi tak tau apa yang harus dilakukannya saat ini. Darahnya mengalir lebih deras. Jantungnya berdetak lebih cepat. Mulutnya tak bisa bergerak sedikitpun. Lidahnya terasa kelu hanya sekedar mengucapkan kata 'tidak'ataupun 'ya'.

"Saat  dia bertemu denganmu, aku takut dia akan mengingat masa lalunya hanya dengan tatapan yang kau berikan. Tapi, aku juga tau kau juga tersakiti karena kepergian Yerin noona. Maka, kubiarkan kalian lebih mengenal satu sama lain. Saling berbagi cerita agar bisa saling menyembuhkan. "

"Kubiarkan dia menyembuhkanmu karena dia yang lebih mengerti keadaanmu saat itu. Kalian sama-sama mengalami apa itu kehilangan."

"Tak kuduga, kalian semakin dekat. Dia berhasil menyembuhkanmu hanya dalam beberapa minggu. Dan, tanpa kau sadari, kau juga berhasil mengembalikan senyumnya. Senyum yang selalu kami rindukan. Saat itulah, aku mulai berpikir, jika kalian memiliki ikatan yang tak biasa."

"Itu berlangsung selama beberapa minggu . Kau kembali menjadi dirimu yang sebenarnya saat bersama Yoora. Begitupun sebaliknya, gadis itu seperti kembali pada dirinya sendiri. Ia jadi lebih cerewet, pemarah, suka tersenyum, dia bahkan jadi lebih mengurus dirinya. Aku bersyukur.Tapi....  Hingga hari ini, aku menarik semuanya."

"Kau terlalu posesif, kau selalu melarangnya melakukan hal apapun yang ia suka. Aku tau. Kau melakukan ini karena kau tak ingin kehilangan orang yang berarti dalam hidupmu sekali lagi. Aku sudah terlalu mengenalmu, hyung. Kau lebih dari sekedar membutuhkannya. Kau menginginkannya. Tapi, kau takut, akan terluka untuk kesekian kalinya. Kau takut kehilangannya saat kau sudah terlalu jauh jatuh dalam hatinya. Dan, caramu itu salah.  Kau marah padanya disaat yang tidak tepat. Kau tidak bisa mengendalikan emosimu itu. Kau membentaknya, kau menatapnya dengan tatapan yang dia benci. Itu membuatnya semakin mengingat masa kelam itu."

"Dia sudah terluka begitu jauh. Saat dia jatuh untuk kesekian kalinya karena alasan yang sama, aku tak akan tinggal diam. Caramu marah padanya, caramu menatapnya, itu akan semakin memperburuk keadaan. Jadi, kumohon. Lupakan. Kali ini saja, jauhi Yoora. Biarkan dia hidup dengan caranya."

* flashback off

Yoongi pov~

Berkali-kali aku membolak balikkan badanku diatas kasur berukuran King Size itu. Mataku tak bisa terpejam.

Ini sudah 6 jam setelah Hoseok membawa Yoora kembali ke Seoul. Berarti gadis itu sudah sampai bukan?. Apa yang harus kulakukan?. Apa harus kuhubungi dia?.

Tidak. Tidak. Tidak. Gadis itu pasti sangat kelelahan sekarang. Mengingat banyak tenaga yang ia gunakan seharian ini. Tubuhnya lelah. Hatinya juga sudah pasti lelah.

Aku belum memutuskan jawaban atas ucapan Hoseok beberapa jam yang lalu dikamar Yoora. Meski tanpa menjawab pun, Hoseok pasti akan membuat Yoora menjauh dariku.

Jujur, aku tak bisa menahan emosiku saat Yoora menangis hanya karena Jimin. Pria itu benar-benar berpengaruh dihidupnya dimasa lalu. Pria itu benar-benar kejam. Bagaimana ia bisa menghianati gadis sebaik Yoora.

FORELSKET|| MYG [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang