.9.

4.7K 650 13
                                    

Terik matahari siang di Seoul tidak mengurungkan niat dua insan yang kini tengah terlibat pertarungan yang entah kapan akan berakhir.

"Kenapa susah sekali membawamu kesini,huh?!??"

Yoora yang tengah asyik mendrible bola orange itu mengehentikan aktivitasnya guna mendengarkan penjelasan Yoongi. Namun,yang ditanya hanya diam termenung sambil memandang lurus kedepan.

"Ya!!"

Yoora yang merasa tak dihiraukan melambaikan tangannya didepan wajah Yoongi. Namun, Yoongi masih saja tak bergeming. Akhirnya,karena penasaran Yoora mengikuti arah pandangan Yoongi.

Ternyata Yoongi sedang memandang sebuah bangku kayu didepan mereka. Bangku itu tampak kusam dan sepertinya memang sudah lama tidak digunakan.

"Huft!!"

Terdengar helaan napas berat di samping Yoora. Ia yakin pemilik suara itu Yoongi. Toh,disini hanya ada mereka berdua. Yoora masih saja terus memandang bangku kayu itu. Ia berpikir apakah ini menjadi alasan Yoongi sangat susah untuk diajak bermain dilapangan ini.

Ya,setelah berhasil membujuk Yoongi untuk bertanding basket dengannya, kini Yoora harus kembali mendapat halangan baru. Ketika Yoora mengatakan akan bermain basket di lapangan ini,lapangan dekat rumah sakit, Yoongi dengan dinginnya menolak ajakan Yoora. Bahkan Yoongi sempat membentaknya.

Tapi,bukan Yoora namanya. Gadis ini benar-benar keras kepala. Ia tidak akan mudah menyerah begitu saja. Yoora melakukan banyak cara,mulai dari mengeluarkan aegyo handalannya sampai mengancam akan berteriak di dalam kamar  Yoongi dan membuat semua orang menyangka Yoongi telah melakukan hal yang 'tidak-tidak' pada Yoora.

Namun,sekeras apapun Yoora mencoba, Yoongi tetap lebih keras kepala darinya. Sampai pada akhirnya , terpaksa Yoongi menerima tawaran Yoora,dengan jaminan jika Yoongi menang,maka ia boleh melakukan apa saja pada Yoora dan Yoora tidak akan pernah mengganggunya lagi. Catat. Tidak akan pernah lagi.

Namun, jaminan yang dijanjikan Yoora tadi,membuatnya semakin bersemangat untuk mengalahkan Yoongi. Awalnya, Yoora benar-benar menyesal karena telah menjaminkan hal yang tak mungkin ia lakukan itu ketika melihat Yoongi benar-benar serius memainkan bola basketnya. Bahkan,skor Yoora sudah ketinggalan jauh dari Yoongi. Tapi, keadaan berbalik saat Yoongi melamun seperti tadi,dan kesempatan itu Yoora manfaatkan untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya.

Yoora akui, kemampuan Yoongi memang lebih diatasnya yang hanya pernah mengikuti beberapa turnamen basket saat di SMA.

"Aku menang!!! Sekarang,sesuai kesepakatan kau harus mau menuruti permintaanku."

Yoora berusaha mencairkan suasana yang entah sejak kapan menjadi canggung seperti sekarang.

Kini, Yoora dan Yoongi tengah duduk disebuah bangku dekat lapangan baaket, yang tak lain adalah bangku yang sedari tadi Yoongi lamunkan. Oh, Yoora benar-benar penasaran sebesar apa masalah dan dampak yang ditimbulkan masalah Yoongi ini. Sebegitu berhargakah gadis itu bagi Yoongi?.

"Kau mau apa?!??!"

Yoongi menjawab perkataan Yoora tanpa mengalihkan pandangannya pada lapangan basket ini. Wajah yang datar, namun mengisyaratkan sesuatu yang tak bisa diketahui. Yoora tahu itu. Ia tahu,jika pria di sampingnya ini sedang tidak ingin berlama-lama disini.

"Mudah saja, aku hanya akan meminta tiga darimu"
Yoora nampak berpikir tentang apa yang harus dimintanya pada Yoongi.

"Pertama"

Yoongi memandang Yoora penasaran.

"Kau hanya perlu menjawab, apakah semua pria selalu memperlakukan wanita semaunya saja? Seperti kau saat itu. Kita bahkan belum mengenal lebih dari satu minggu,tapi kau sudah berani menciumku secara kasar."

FORELSKET|| MYG [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang