kau cantik sekali

507 77 10
                                    

Terlihat namja tengah duduk di sebuah restoran bersama seorang pria namja lain yang tak kalah tampan...
"Kau yakin ingin mencari nya?" tanya luhan pada soo hyun...
"Memang kenapa? Apa kau tak yakin dengan ku?"
"Bukan begitu... Hanya saja, aku takut dia menghina mu lagi saat ia melihat wajah mu... Lagi...".

Soo hyun hanya tersenyum miring mendengar perkataan sahabat nya itu...
"Aku sudah terlalu kuat untuk hanya mendengar kata kata menghina dari mulutnya untukku. Yang ku takutkan adalah... Dia sudah memiliki namja lain saat aku menemuinya, itu akan lebih sakit dari kematian..." tatapan soo hyun berubah sinis.
Tanpa instruksi, soo hyun pergi meninggalkan luhan.

"Soo hyun..." panggil luhan yang membuat soo hyun berhenti.

"Jangan menyakitinya apapun yang terjadi..." lanjut luhan.
Soo hyun hanya tersenyum simpul sambil bergumam...
"Tidak akan pernah..."
.

.

.

"Hei! Habiskan es krim mu anak babi..."
"Hei! Dasar chiken jelek! Diamlah!"

Shin hye tengah berjalan bersama jimin saat ini... Dan baru saja mereka membeli es krim. Kebiasaan yang tak pernah hilang dari mereka berdua...

"Shin hye...."
"Hmm..."
"Maaf bila pertanyaan ku menyinggung, tapi..." jimin menggantung pertanyaan nya...
"Tapi apa?"
"Emm... Apakah kau ingat oppa mu?"
Binggo! Pertanyaan jimin membuat shin hye diam di tempat. Mematung...
"Tidak... Aku tidak mengingat siapa pun..." jawab shin hye dingin.
Shin hye malah berbalik menatap jimin, "apa kau mengingat nya?"
Jimin pun mengangguk.
"Dia orang yang baik..." tutur jimin, "baik? Dia telah memukul mu 2 kali tanpa alasan, itu menurut mu orang baik? Ingat! Tanpa alasan!!" pekik shin hye sinis. "Dia hanya menghawatirkan mu... Seharusnya kau menghargai kerja keras nya..." balas jimin. "Terserah, aku tidak peduli... Dan aku tak ingin mendengar apapun tentang nya, jadi berhentilah membicarakannya... Mengerti?!"
"Hah... Baiklah... Kau tak pernah berubah... Dasar chiken!!" lalu jimin mrngacak acak rambut shin hye...
"Hei! Anak babi hentikan!!"
.

.

.

Hari sudah senja...
Terlihat seorang namja tengah berdiri di depan gang sambil menatap kearah sebuah rumah sederhana, dengan pagar kayu bercat putih.
Yap! Rumah itu...
Rumah yang bahkan bisa lebih beruntung karena nya. Karena rumah itu adalah saksi bisu yang setiap harinya melihat perkembangan adik kecil nya.
Sedangkan ia, hanya bisa menghitung hari per hari dari tempat yang jauh...

"Hah... Aku penasaran melihat perkembangan mu shin hye. Apakau jadi lebih cantik dari yang dulu? Atau masih manja?"
Gumam soo hyun pada dirinya sendiri.
"Ku harap kau keluar shin hye...
Keluarlah... Ayo keluar.... Aku menunggu mu..." kata soo hyun.

Tak lama, terdengar suara seseorang dari rumah itu. Jantung soo hyun tiba tiba berhenti berdetak...

Deg....

Dia akan melihat shin hye nya sekarang...

Ceklek...

Damn!!

Dan....
Keluarlah seorang namja kecil...
Hah... Harapan soo hyun hancur seketika...
Mungkin, itu hanya adik atau sepupu shin hye. "Sial!!" gumam soo hyun.

Lama soo hyun menunggu...
Lama bahkan sangat lama... Sudah 2 jam ia berdiri tanpa mengubah titik tempat. Pegal, lelah, semua bercampur satu...

"Hah... Kurasa kau tak kan keluar hari ini... Tak apa, aku akan menunggu mu dihari esok..."

Lalu soo hyun berbalik...

Tapi...

"Eomma, aku harus ke kedai... Aku ingin membeli garam." kata sang yeoja yang membuat soo hyun menahan langkah nya untuk beranjak.
"Hati hati di jalan..."
Dan...

CRUEL FATE {Stopped Loved Me} (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang