PART 10

238 38 0
                                    

*TOK!! TOOKKK!!

"Kiran... sweety, apa kau masih lama?! Aku bawakan sarapan untukmu!! " Rizk mengetuk pintu kamar mandi setelah ia membawa senampan sarapan untuk Lunanya tercinta. Namun tidak ada suara jawaban dari dalam sana... suara gemericik air pun tak ada.

*Tok!! Tokk!!
"Kiran... kau masih didalam sana??! " sekali lagi. Dan masih sama.

Rizk menajamkan pendengarannya. Detak jantung Kiran masih bisa ia dengar dalam kamar itu... namun detak jantungnya terlalu lambat dari yang seharusnya hingga tak perlu waktu lama bagi Rizk untuk memutuskan masuk kekamar mandi itu yang untungnya tak terkunci. Padahal kalau kamar mandinya terkunci, Rizk sudah siap untuk mendobraknya.

Masuk ke dalam kamar mandi... hal pertama yang Rizk lihat adalah Kiran yang mematung didepan cermin besar disana dengan wajah pucatnya. Segera saja Rizk menghampirinya dan membalikkan tubuh Kiran untuk menghadapnya.

"Kiran?!! Hei, kenapa?! Apa kau merasa sakit??! " Rizk mengguncang bahu Kiran. Mencoba membawa Kiran yang pikirannya melayang entah kemana untuk kembali kealam sadarnya. Hingga kedua manik itu bertemu dengan kedua mata Rizk... membuat Rizk sadar kalau gadisnya tengah ketakutan dan dalam keadaan kebingungan tanpa bisa bicara apa apa.

Otak Rizk berpikir cepat. Memikirkan alasan kenapa gadisnya tiba tiba berubah layu seperti ini... dan satu alasan membuat Rizk segera memeluk erat Kirannya yang kini mulai terisak pelan.

"Maaf. Ini kesalahanku yang tak bisa melindungimu. Tapi kau tak perlu cemas... aku pasti akan mengambilmu kembali darinya. Pasti!!" Ucap Rizk lirih ditelinga Kiran... membuat Kiran semakin terpukul dan semakin yakin dengan apa yang dipikirkannya.

Ia telah ditandai!!

Tapi bukan oleh mate nya!!

Tapi kenapa dan bagaimana bisa??!

Bagaimana bisa Nazr yang mengklaimnya?!!

Kiran melepaskan diri dari pelukan Rizk dan menatapnya penuh tanya. Berharap Rizk punya jawaban atas pertanyaannya... dan nyatanya memang 'iya' dia tau jawabannya.
Rizk menggiring Kiran keluar dari kamar mandi dan mendudukkannya siatas tempat tidur sebelum akhirnya mengalirlah semua ceritanya. Semuanya. Semua yang Rizk ketahui hingga semua ramalan penyihir tua tentang sang king Alpha.

##

Ditempat yang berbeda Nazr nampak tersenyum tipis sambil menyentuhkan telapak tangannya kedada kirinya. Akhirnya ia bisa juga menghubungi Kiran... itu berarti gadis itu sudah tau kalau dirinya kini sudah menjadi milik Nazr, dan hanya tinggal menunggu waktu saja sampai Nazr menjemputnya dan menjadikannya miliknya seutuhnya. Ahh... Nazr tak sabar menunggu waktu itu tiba.

"Kau terlihat senang, king!! "
Senyum Nazr menghilang. Lucifer... pria tua itu selalu datang di waktu yang tidak tepat.

"Berhati hatilah. Jangan terlalu terbawa suasana!! Kau taukan... gadis itu bisa berbahaya untukmu sampai kau bisa menghancurkan kaum werewolf sampai tak tersisa!! "

Nazr mendengus. Lucifer... demon tua yang masih terlihat sangat mudah dibanding usianya dan sayangnya berstatus sebagai kakek Nazr yang tidak pernah mau dibantah perintahnya lama lama membuat Nazr muak juga.

"Yaa... yaa... yaaa... kau tak perlu mengulangnya terus. Aku masih ingat itu... makanya aku berada disini sekarang!! " Nazr sambil melihat ratusan prajurit Lycan yang berjajar dibawah tahtahnya... mengabaikan Lucifer yang sudah kembali menghilang entah kemana.
Lycan... mahluk terkutuk itu bisa dengan mudah ia kendalikan. Sungguh mahluk yang cocok untuk dijadikan tameng dalam perang. Sejujurnya ia tidak terlalu mempedulikan tentang apa yang mungkin terjadi dengan bangsa Lycan dan bagaimana ceritanya kakeknya bisa bekerja sama dengan seorang bangsawan vampire penghianat hingga mengumpulkan pasukan sebanyak itu untuknya... karna yang ia pedulikan hanya satu... cara untuk mematahkan ramalan kematiannya serta cara untuk mendapatkan kembali gadisnya.

Oh.. yeah!! Nazr tentu sudah tau soal ramalan tentangnya yang dimiliki kaum penyihir. Ia bahkan sudah tau kalau pertemuannya dengan Kiran akan membuatnya terbebas dari mantra pengurungnya serta memiliki Kiran akan membuat kekuatannya semakin sempurna. Tapi ramalan yang dimiliki kaum penyihir sesungguhnya tidak lengkap. Ucapkan terima kasih pada kakek Lucifer yang sudah mencuri lembar terakhir dalam ramalan itu... yang menyatakan bahwa, hanya seorang Luna yang ditandai oleh Nazr lah yang bisa membunuh Nazr.

Tragis memang kalau sampai ramalan itu terpenuhi dan Nazr mati ditangan gadis yang dicintainya... namun bukan berarti ramalan itu tidak bisa dipatahkan kan. Dan seperti yang Lucifer bilang tadi... cara untuk mematahkan ramalan itu sekaligus untuk membuat Kiran hanya terikat padanya dan tak bisa membunuhnya hanya satu, yaitu... hancurkan seluruh kaum werewolf sampai tak tersisa.

"Bagaimana??! " tanya Nazr pada Billy yang sepertinya sibuk mengatur para Lycan.

"Semua sudah siap. Di Red Moon berikutnya... saat kekuatan kita berada dipuncaknya. Kita siap menyerang!! " jawaban Billy membuat Nazr tersenyum puas.

"Oh iya. Ngomong ngomong, Billy... apa kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan dari Alpha itu?! Aku tidak mau kau menagihnya padaku kalau Alpha itu belum memberikannya padaku sampai dihari kematiannya. "

Billy menghadap Nazr dan menunduk sekilas dan menunjukkan senyum menyebalkannya.

"Tenang saja... yang kuinginkan akan kudapatkan. Segera. " Billy dengan yakinnya.

"Ahh... sepertinya aku harus mengunjungi teman lamaku lagi. " lanjut Billy sebelum akhirnya... BOOMMM... berubah jadi kelelawar dan terbang pergi tanpa menunggu persetujuan Nazr.

Cihh.
Nazr berdecih. Ia masih tidak suka pada vampire itu. Tak bisa dipercaya dan Menyebalkan.

BERSAMBUNG


Mate for KiranWhere stories live. Discover now