PART 13

173 32 1
                                    

Gadis itu terbangun dalam keadaan tubuhnya yang terikat diatas ranjang. Tangan dan kakinya terlentang terikat disetiap ujung ranjang yang membuatnya tak bisa bergerak. Ugh... kenapa ia sering sekali terbangun ditempat asing dengan kondisi yang aneh begini?!

Pertama ia terbangun ditengah hutan mati bersama dengan Nazr yang kini sangat Kiran sesali, lalu kemudian ia terbangun disebuah kamar dalam pelukan Rizk-well yang ini sebenarnya tidak buruk, dan sekarang...

"Sudah bangun, manis?! " sapaan itu membuat tubuh Kiran menegang dan penuh kewaspadaan.

Sesosok pria berdiri menjulang tak jauh disampingnya.
Suasana ruangan yang gelap, serta posisinya yang terikat membuat Kiran tak dapat melihat dengan jelas sosok itu, namun nalurinya menyatakan... kalau sosok itu adalah sosok yang berbahaya.

"Si... siapa kau?! "

"Siapa aku?! Ah... benar juga. Aku lupa memperkenalkan diriku. " pria itu melangkah mendekat hingga Kiran bisa melihat mata pria itu yang menyala merah.

Merah??!

Apa mungkin itu vampire??!

Ahh, bodohnya Kiran. Sudah jelaskan kalau itu Vampie... bukannya terakhir kali ia memang bertemu dengan sekumpulan vampire yang tiba tiba membuatnya tak sadarkan diri dan menculiknya.

Mengingat itu membuat Kiran kembali merutuki kebodohannya yang bisa bisanya masuk kedalam perangkap para vampire itu. Walaupun ia masih tidak mengerti... bukankah suara yang bicara mengajaknya bertemu didalam hutan itu suara Nazr, lalu kenapa jadi para vampire itu yang ditemuinya??!

Apa mungkin para vampire itu suruhan Nazr?! Kalau begitu dimana Nazr sekarang?! Dan siapa Vampire yang bersamanya ini??!

"Aku adalah mimpi burukmu. Mimpi buruk Mate mu. Dan mimpi buruk seluruh kaum Anjing sejenismu!! "

Kiran kembali tersentak mendengar ungkapan penuh dendam dari vampire itu. Dan... apa yang dia maksud anjing itu kaum werewolf?!

"A... apa maksud-mu?! "

"Kau tau, Sayang. Aromamu tercium sangat manis, membuatku tergoda untuk segera merasakan manisnya darahmu ditenggorokanku. " vampire itu sambil menunduk dan menjulurkan tangannya untuk menyingkirkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah Kiran, membuat Kiran berjengkit ngeri entah itu karna ucapan vampire itu atau karna perlakuan aneh vampire itu padanya.

"Tapi sayangnya aku harus bersabar sedikit lagi untuk bisa menghisap seluruh darahmu. Paling tidak sampai seluruh anjing sialan itu mati ditangan sang King Alpha, baru setelah itu aku akan membunuhmu dan membuat monster itu meraung tak berdaya. Wow... aku tak sabar melihat pemandangan indah itu!! " lanjut vampire itu dengan mata berbinar senang serta senyum merekah bahagianya. Berbanding terbalik dengan Kiran yang lansung melotot tak percaya dengan apa yang baru didengarnya.

Apa maksud vampire itu sebenarnya?!

"Hei, simpan pelototanmu itu untuk mayat Mate mu nanti, manis. Hhmmm... kurasa sekarang kekasihmu sang Alpha itu sedang memimpin pasukannya untuk menyelamatkanmu dari sang King Alpha yang itu berarti dia sedang menjemput kematiannya. "

Bagai dihantam berton ton batu rasanya Kiran mendengar semuanya. Lagi lagi bodohnya kembali membuat masalah untuk Mate nya. Kini gara gara kecerobohannya nyawa Rizk dalam bahaya, dan Kiran tak bisa berbuat apa apa untuk menolongnya.

"Santai disini ya, manis. Tunggu aku... aku akan segera kembali dengan membawakan kepala Alpha Rizk untuk kupersembahkan padamu. Dan kalau aku beruntung... kepala sang King Alpha akan segera menyusul!! Hahahaa... "

Kiran memejamkan matanya dan isak tangis mulai terdengar darinya begitu Vampire itu menghilang menyisakan suara tawanya.

Dicobanya untuk melepaskan diri dari ikatannya, namun semua percuma. Kiran terlalu lemah untuk bisa menyelamatkan dirinya sendiri... kalau begini bagaimana bisa ia menolong Rizk nanti.

"Tolonng!! Siapapunn toloongg!! too-loonng!! " Kiran meraung putus asa dalam ketidak berdayaannya. Tapi siapa juga yang bisa menolongnya... disini tak ada siapa siapa, dan bahkan Kiran tidak tau ia dimana sekarang.

Kini Kiran hanya berharap pada kebaikan hati sang MoonGoddnes. Hanya sang MoonGoddnes yang bisa menolongnya saat ini.

###

"Satu malam lagi.... "

Nazr nampak menatap kelangit dari balkon kamarnya sambil menggumamkan kata itu.
Malam ini langit tertutup awan mendung, tapi Nazr tau... dibalik awan itu selalu ada sosok bulan yang tinggal menunggu waktu untuk menunjukkan dirinya.

"Satu malam lagi... dan semua kutukanmu untukku akan berakhir!! " gumamnya lagi. Rautnya tak terbaca, namun... nampak tersirat jelas kebencian dimata itu.

"Maaf mengganggu waktu bersantaimu, King Alpha!! " suara dari arah pohon didepan balkon kamarnya itu membuat Nazr mendengus tidak suka.

Suara itu, dan bau besi berkaratnya. Sudah bisa ditebak siapa yang mengganggu malam tenangnya.

"Katakan!! " tak mau berbelit belit, tatapan Nazr seolah meminta Billy untuk menyampaikan maksud kedatangannya dengan cepat.

"Mungkin ini bukan kabar baik, tapi kurasa juga tak terlalu buruk!! " Billy berkata sambil menyembunyikan senyum liciknya.

Terlalu bertele tele!!

Nazr kembali mendengus. Dan saat itulah bau ratusan bahkan mungkin ribuan werewolf tercium olehnya. Oh, kalau begitu ia tak perlu bertanya lagi.

"Para werewolf itu menuju kemari. ".tebak Nazr yang diangguki oleh Billy.

"Benar, King Alpha. "

"Pasukan kita? "

"Sudah siap!! "

Nazr menunjukkan senyum iblisnya. Ternyata para musuhnya datang lebih cepat dari dugaannya... tapi ini lebih baik. Lebih cepat ia menghabisi para werewolf itu... makin cepat pula ia mendapatkan kekasihnya.

"Kalau begitu tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Siapkan sambutan untuk para tamu kita!! "

"Dengan senang hati, King Alpha!!"

Billy menghilang. Meninggalkan Nazr yang kembali menatap langit mendung diatas sana.

Sepertinya kali ini sang MoonGoddes tidak akan bisa berbuat apa apa melihat kemusnahan kaum werewolf yang sangat memujanya.

"Tolooonngg!! "

Nazr mengernyit saat suara lirih itu tiba tiba memenuhi otaknya. Padahal ia sudah siap berangkat untuk menyambut para tamu tak diundangnya, namun suara itu menghentikan langkahnya.

"Siapapun toloongg !! "

Rizk menggeram memikirkan kejadian buruk yang telah menimpa Kiran. Yah, itu suara Kiran... dan tidak mungkin Kiran meminta tolong kalau dirinya tidak tengah dalam keadaan bahaya.

"Kiran, kaukah itu?! " Nazr mencoba meminlink Kiran balik. Namun tak ada jawaban dari Kiran selain kata tolong yang makin melemah.

"Too-loongg!! "

SIALL!!
Tanpa membuang waktu Nazr segera berubah dalam wujud wolf nya. Untuk saat ini penciuman Wolf akan sangat membantu untuk menemukan kekasihnya.

Dan... Wuuuuusssshhh!!

Nazr sudah melesat meninggalkan tempatnya. Menuju arah yang berlawanan dari arah kedatangan para tamu tamunya.

Persetan tentang penyerangan kaum werewolf itu. Nazr tak peduli. Yang ia pedulikan kini hanya keselamatan Kiran...

Dengan nalurinya, Nazr yakin akan dapat menemukan Kiran. Menyelamatkannya. Dan memenggal leher siapapun yang berani melukai kekasihnya.

BERSAMBUNG

Mate for KiranWhere stories live. Discover now