PART 5

308 45 1
                                    


Kiran mengerjapkan matanya dan mendapati dirinya berada ditengah padang rumput luas yang dikelilingi hutan belantara... dimana berbagai mahluk immortal mulai dari werewolf, vampire, Angel, Fairy, sampai penyihir berkumpul disana dan bersama sama menyerang para kumpulan Lycan yang dipimpin oleh seekor werewolf raksasa berbulu perak dengan garis merah menjulur dari kening sampai ujung ekornya.

Eh, tunggu. Mungkinkah ini perang??!

Tidak... ini tidak mungkin perang. Lagipula... sejak kapan kaum werewolf dan kaum vampire bekerjasama dalam peperangan?!! Bukankah dua kaum itu saling bermusuhan dan yang ada mereka yang saling berperang. Dan juga... gimana bisa para Lycan itu dipimpin seekor werewolf sementara hubungan Lycan dan werewolf juga sama sekali tak baik. Tapi... kalo ini bukan perang, lalu apa dong namanya??!

Kiran mencoba menggerakkan badannya untuk pergi dari tempat mengerikan itu, namun sial... badannya sama sekali tak bisa digerakkan. Alhasil, ia cuma bisa mengedarkan pandangannya mencari tau apa yang sebenarnya terjadi...

Satu hal yang menarik perhatian Kiran selain mayat yang bergelimpangan dimana mana dengan badan tanpa kepala atau sebaliknya serta bau amis darah yang tercium kental disana adalah... warna bulannya merah. Yah, Kiran baru sadar kalo ini dimalam hari... dalam suasana yang mencekam dengan bulan bulat besar berwarna merah darah menghiasi gelapnya langit.

Heemmm... aneh. Fenomena bulan merah baru pertama ini Kiran lihat dan... entah kenapa darahnya terasa berdesir melihat bulan itu, seolah bulan itu tengah memanggilnya untuk mendekat padanya.
Kiran yang terus terpaku menatap bulan merah diatasnya, tiba tiba dikejutkan dengan tumbangnya sang werewolf perak raksasa tepat didepannya. Dengan susah payah Kiran menelan ludahnya ketika mata merah werewolf itu bertemu dengan mata coklatnya. Ada perasaan takut serta rasa ketertarikan yang tak bisa Kiran jelaskan saat melihat mata werewolf perak itu... dan ini sungguh membingungkan, bagaimana bisa rasa takut serta rasa tertarik dirasakannya dalam satu waktu yang bersamaan. Bukankah ini aneh.

Dalam kebingungannya sayup sayup Kiran mendengar para penyihir itu membacakan sebuah mantra secara bersamaan. Kiran tak tau mantra apa yang dibaca oleh para penyihir itu, namun yang pasti... mantra itu berpengaruh besar pada werewolf perak didepannya yang nampak meraung kesakitan. Tak lama kemudian, sebuah lingkaran mantra berwarna merah mengitari werewolf perak tersebut.... menghimpitnya hingga sang werewolf perak tak dapat lagi bergerak sedikitpun. Dan pada akhirnya.... entah dari mana batu batu besar muncul dan menghantam sang werewolf perak hingga werewolf itu terkubur menyisakan auman mengerikan yang mengakhiri pertempuran tersebut.

##

Kiran terbangun dengan nafas yang memburu dan peluh membasahi sekujur tubuhnya.

Mimpi!!

Jadi itu cuma mimpi?!!

Astaga, seharusnya Kiran tau kalau perang itu hanya mimpi... lagi pula selama ini kehidupan dunia immortal damai damai saja, walau ada sedikit perselisihan dan keributan namun tak sampai terjadi perang besar seperti yang ada dalam mimpinya. Tapi...

Tetap saja mimpi itu terasa sangat nyata, hingga bahkan sampai sekarangpun Kiran masih merasakan kengerian dalam mimpinya.

"Akhirnya kau bangun juga!! "
Kiran tersentak kaget mendengar suara yang begitu dekat dengannya. Sontak ia menoleh dan menemukan seorang pria yang tersenyum ramah tengah duduk disampingnya.

Seketika itu juga Kiran hampir lupa caranya bernafas...
Dia... pria itu... yang tengah duduk bersilah sambil bertopang dagu dan menatapnya itu sungguh diberkahi wajah dan tubuh yang sempurnah. Dengan rambut sehitam malam yang panjangnya menyentuh pundaknya, rahang yang tegas sempurnah, sorot mata tajam namun lembutnya, hidung mancungnya, dan bibir sexy berwarna merahnya, serta dilengkapi tubuh tinggi tegap berotot yang dibalut baju jirah berwarna merah dengan ukiran emasnya... ah... gadis manapun pasti akan langsung jatuh hati saat melihatnya dan ingin mencicipi bibir sexy menggoda itu.

Mate for KiranWhere stories live. Discover now