PART 4

307 41 1
                                    

Werewolf hitam itu nampak kebingungan mencari sesuatu...
Ia berlari kesana kemari melewati pepohonan dan semak belukar... mengendus endus... namun hal yang ia cari tidak ditemukannya.

Tak berapa lama muncul beberapa orang berjubah hitam mendekati werewolf itu... mereka membungkuk hormat sambil menyerahkan sebuah jubah hitam kehadapan sang werewolf. Semua terjadi begitu cepat... sang werewolf hitam besar berubah wujud menjadi manusia, atau lebih tepatnya menjadi seorang pemuda tampan dengan otot kekar dan rambut hitamnya yang nampak bersinar dibawah terang rembulan. Pemuda itu segera mengenakan jubah yang diserahkan padanya namun matanya tetap awas melihat kesekitar...

"Alpha Rizk.... apa ada sesuatu yang mengganggu anda??! " seorang dari para pria berjubah hitam itu memberanikan diri untuk bicara karna merasa ada yang aneh dengan Alpha nya. Alpha nya yang biasanya selalu tampak tenang kini terlihat kacau dan tak bisa menutupi kegelisahannya.

"Tadi aku bertemu dengannya!! Akhirnya aku menemukannya!! Tapi dia lari dariku. Bodoh!! Bodoh!! Bodoh!! Seharusnya aku tak biarkan dia pergi!! " orang yang dipanggil Alpha Rizk itu tak mempedulikan pandangan bingung dari orang orang yang masih dalam posisi menunduk hormat padanya. Sambil matanya masih mencari cari kesekitar, Alpha Rizk terus bergumam yang ditujukan pada dirinya sendiri.

"Menemukannya?!! Maksud anda akhirnya anda menemukan sang Luna. Lalu dimana dia!! " orang yang tadi bertanya lagi, kali ini ada nada senang dalam suaranya. Namun lagi lagi sang Alpha menghiraukannya dan sibuk dengan pikiran serta gumamannya.

"Dia lari ketakutan melihatku. Dan aku tak bisa menemukannya... "

"Apa mungkin Luna adalah manusia?! "

Kali ini pertanyaan orang... ah, atau lebih tepatnya werewolf yang menyandang gelar 'Beta' dalam pack nya itu akhirnya mampu menarik perhatian sang Alpha.

Rizk mengambil nafas panjang untuk menenangkan dirinya. Ia harus tenang agar bisa berpikir cara untuk menemukan gadis yang baru beberapa menit yang lalu ditemuinya. Gadis yang ditakdirkan oleh Moongoddnes untuk menjadi Mate nya sekaligus Luna di Pack nya. Gadis yang entah bagaimana bisa berada di hutan berbahaya ini sendirian hingga dikepung oleh para rogues yang kelaparan. Rizk masih sangat ingat aroma itu... aroma manis strawberry dan mawar yang membuatnya tanpa berpikir panjang segera memasuki wilayah para rogues ini dan menemukan gadisnya dalam bahaya, untungnya ia datang tepat waktu untuk mengusir para rogues itu dan menyelamatkan gadisnya... tapi gadis itu malah lari saat melihatnya. Rizk mencoba mengejar gadis itu tapi bagai ditelan bumi gadis itu lenyap dari hadapannya dan hingga sekarang tak ditemukannya.
Mengingat kembali semua itu benar benar membuat Rizk frustasi sekaligus khawatir. Bagaimana kalau sesuatu yang buruk terjadi pada Mate nya. Terlebih pertanyaan Beta nya tadi makin membuatnya cemas... karna kalau benar Mate nya tadi adalah manusia biasa, maka gadis itu benar benar dalam bahaya sendirian di hutan tengah malam begini. Tapi...

Satu pertanyaan kembali mengusik ketenangan Rizk...
Kalau memang gadis itu manusia biasa, untuk apa dia berada dihutan berbahaya ini sendirian di tengah malam. Tidak... Rizk yakin kalau gadis itu bukan manusia, dan kalaupun ia benar manusia... itu tak masalah bagi Rizk. Yang penting ia bisa menemukan Mate nya dengan selamat.

"Aku tidak yakin... tapi... aku tidak mau kehilangan dia!! " Rizk kembali bergumam yang ditujukan pada dirinya sendiri.

Para werewolf dihadapan Rizk saling berpandangan mendengar gumamam Alpha nya. Rasanya mereka punya pertanyaan yang sama, tapi lagi lagi cuma sang Beta lah yang berani mengucapkan pertanyaannya.

"Kehilangan dia?!! Tapi bagaimana bisa?! Kalau memang Luna seorang manusia, ia tidak mungkin bisa lari jauh dan jejaknya tak mungkin hilang. Kecuali kalau.... " Beta itu menggantungkan kalimatnya dan raut wajahnya berubah khawatir, panik serta takut.

Perubahan raut itu segera disadari oleh Rizk. Oh, tidak... ini firasat buruk!!

"Apa kau tau sesuatu?! Katakan!! "

Beta itu makin menundukkan kepalanya... memberi penghormatan penuh sebelum mulai berbicara.
"Maaf Alpha... saya hanya khawatir kalau Luna memasuki hutan terlarang yang dibentengi tameng sihir!! "

"Hutan terlarang??! " Rizk membeo. Ia memang pernah dengar tentang hutan terlarang yang dibentengi tameng sihir untuk mengurung seorang werewolf kejam dan menakutkan yang menyebut dirinya King Alpha ribuan tahun yang lalu, tapi... bukankan itu cuma mitos. Setidaknya itu yang Rizk yakini.

"Anda tentu tau cerita tentang sang King Alpha?!! "

Rizk kembali mengingat dongeng sebelum tidur yang sering diceritakan oleh ibunya... cerita tentang sang King Alpha, werewolf kejam yang paling ditakuti oleh seluruh mahluk immortal baik itu dari bangsa werewolf sendiri, bangsa vampire, peri/Fairy, penyihir, Angel, maupun Demon. Sang King Alpha memiliki tubuh yang abadi dan tak bisa mati, karna itu... untuk menghentikan kekejaman sang King Alpha seluruh mahluk immortal bersatu dan menyegelnya dalam hutan mati yang disebut hutan terlarang. Namun... ada satu kelemahan dalam sihir penyegelan itu, dan kelemahan itu adalah... seorang Luna. Yah... hanya seorang Luna atau Mate dari seorang Alpha lah yang bisa menghancurkan segel itu. Dan disinilah masalahnya.

"Aku pernah mendengar ceritanya, tapi kupikir itu hanya mitos... lagi pula kejadiannya lebih dari ribuan tahun yang lalu kan...ackk!! "
Baru juga Rizk bicara, tiba tiba ia merasakan sakit yang amat sangat dijantungnya.

"Oh, shit!! Itu tidak mungkin... mana mungkin itu bisa terjadi... "

"Alpha?!! " para orang berjubah hitam itu memandang khawatir pada Alpha mereka yang nampak kesakitan sambil memegangi dadanya.

Buruk... ini sangat buruk. Rizk harus segera bertindak atau ia akan benar benar kehilangan Mate nya.
"KUMPULKAN SEMUA WARRIORS KITA... DAN HUBUNGI JUGA PARA PENYIHIR TETUA!! AKU TIDAK MAU TERLAMBAT UNTUK MENYELAMATKAN LUNAKU!! " perintah sang Alpha, dan malam itupun berubah menjadi malam yang mencekam.

"BAIK ALPHA!! "

##

Sementara itu dilain tempat dalam suasana gelap ...
Seorang pria dengan jubah merah berlapis emasnya nampak duduk tenang beralaskan tanah. Dipangkuan pria itu, terlihat seorang gadis yang tertidur pulas -atau mungkin pingsan- dengan luka luka disekujur tubuhnya.

Pandangan pria itu tak pernah lepas dari gadis dalam pangkuannya, dengan senyum misterius itu terus terukir dibibirnya dan satu kata yang terus diucapkanya bagai sebuah janji....

"Mine!! "

BERSAMBUNG


Mate for KiranWhere stories live. Discover now