Kunci Hati

5.4K 355 9
                                    

Bab 15

Maaf ya ngaret lagi, banyak deadline harus diselesaikan apalagi mau UAS... Okee Happy

*Normal Pov*

Tanpa membalikkan badan pun Ali sudah tau siapa yang memeluknya begitu erat dari arah belakang, Ali merasakan baju bagian belakang tubuhnya basah, apakah gadis itu menangis? Ali langsung membalikkan badannya dan segera melepas pelukan gadis itu menakup pipi gadis itu lalu menatap matanya dalam.

"Mengapa menangis?" Tanya Ali pada gadis itu yang tak lain adalah Prilly kekasihnya ralat mungkin mantan kekasihnya.

"Kamu terlalu sempurna buat aku Li aku merasa tidak pantas bersanding denganmu," ucap Prilly dengan Air mata yang masih menetes tak berhenti.

"Prilly kau dengan tadi kan? Aku tak pernah mencari kesempurnaan fisik yang ku cari hanyalah kesempurnaan hati dan itu ada padamu Pril percayalah kumohon." Ali masih terus berusaha meyakinkan Prilly bahwa ucapannya tidak pernah dianggap remeh atau main-main.

"Aku percaya padamu Li," jawab Prilly mantap, Ali langsung memeluk gadis itu erat seperti menyalurkan seluruh rasa cinta kasihnya pada kekasihnya itu.

"Kumohon jangan pernah minta berpisah denganku, aku kalut saat kau meminta itu aku kalut Pril," ucapan Ali semakin membuat Prilly terisak dalam pelukan hangat sang kekasih, perlahan Ali melepaskan pelukan mereka dan menyeka air mata Prilly.

"Udah jangan nangis, aku lakuin ini cuma buat kamu." Senyum itu, senyum yang tak akan di dapatkan gadis lain selain Prilly senyum yang benar-benar senyum manis dari seorang Sean Alizan Richard.

"Ali balik yuk udah mau masuk kelas." Prilly menarik tangan Ali menuju kelas karena memang sudah waktunya masuk kelas, mereka berjalan saling mengeggam menunjukkan bahwa mereka sudah memiliki dan mereka sudah bahagia bersama, tembok cinta mereka hampir saja runtuh bila Ali tidak bergerak cepat, Untung saja hanya sedikit retak pada tembok cinta mereka tidak sampai runtuh, masih banyak cobaan cinta yang masih menanti mereka, akankah tembok cinta mereka bertahan atau tidak.

**********

"Makasih ya Li, oh ya mampir dulu yuk," ajak Prilly pada Ali yang masih duduk di sepeda motornya, memang saat ini mereka berdua sudah pulang dari sekolah dan Ali mengantarkan Prilly sampai rumahnya.

"Yaudah kalau kamu maksa, yuk." Ali berjalan mendahului Prilly dan Prilly yang menyadari itu hanya memandang Ali dengan tatapan sulit diartikan.

"Ali! Aku gak maksa kamu ya, lagian ini kan rumah aku kok kamu yang suruh aku masuk sih!" Pekik Prilly kesal pada Ali yang membuatnya badmood, saat berjalan memasuki halaman rumahnya Prilly berbalik ketika mendengar suara bising dari mobil, Ali yang heran mengapa sang kekasih tak kunjung masuk memilih menyusulnya dan melihat sang kekasih sedang berada di ambang pintu.

"Kamu ngapain sih?" Tanya Ali pada Prilly saat Ali sudah berada di samping Prilly.

"Itu loh Li ada mobil tapi aku gak tau itu punya siapa," jawab Prilly, Ali langsung melihat kemana arah pandangan Prilly dan benar dia juga melihat sebuah mobil sedang terparkir di halaman rumah Prilly, saat penumpang mobil itu keluar tubuh Prilly menegang, dan Ali bisa merasakan ketegangan yang Prilly hadapi.

"Kenapa Pril?" Tanya Ali pada Prilly yang masih tetap mematung di tempatnya, ketika kedua orang itu sudah sampai di tempatnya mereka langsung berdehem dan menyadarkan Prilly dari ketegangannya.

"Mami? Papi? Ayo masuk dulu," mereka adalah kedua orang tua Prilly, orang tua yang menyalahkan Prilly atas kematian Rain sang kakak.

Kunci Hati [END]Where stories live. Discover now