Memilih Cinta*14

15.9K 2.6K 143
                                    

"Saling meminumkan dan saling menyuapi memiliki arti saat hidup bersama sepasang suami istri diharapkan bisa saling memberi dan menerima diantara keduanya dalam hal apapun...."

Pembawa Acara berucap saat Ali dan Prilly terlihat berbahagia diatas pelaminan saling memberikan minuman dengan cara bersamaan dengan cangkir yang diisi dengan syrup manis dan segar. Lalu merekapun saling menyuapi potongan kue yang baru mereka potong dari kue pengantin setinggi dua meter disamping panggung pelaminan.

"Yeayyy, uplause yang meriah untuk pasangan dan saya mewakili mereka mengucapkan banyak terima kasih atas doa dan harapan yang telah undangan berikan untuk pasangan ini!"

Aura kebahagiaan yang diperlihatkan keduanya di resepsi pernikahan yang digelar disebuah hotel berbintang menenggelamkan tamu undangan yang hadir kedalam rasa bahagia dan suka cita meskipun diantaranya menatap dengan pandangan berbeda seorang pria yang merasa belum rela gadis yang harusnya bersanding dengannya sekarang resmi menjadi istri pria lain. Dialah Joe.

"Gue harap lo bisa menerima kenyataan, bro...."

"Tunjukan pilihan lo kalau lebih berkelas daripada pilihannya!"

"Bukan jodoh lo bro, sekelas lo mudah saja mendapatkan selusin..."

"Susul bro, pelaminan menanti lo, biarkan dia bahagia bersama pilihannya dan lo dengan pilihan lo yang lebih seksehhh..."

"Ntu Prilly cantik banget jadi pengantin, barbie banget, mulus pula bahunya, lo sempat sosor nggak waktu sama dia!"

"Apa aja juga gue sosor, lo nggak tau aja!!" Sahut Joe menanggapi ucapan teman-temannya yang maksudnya menghibur atau mungkin juga menyindir karna selama ini Joe kalau mengatakan apapun tentang Prilly seolah-olah gadis itu takkan pergi darinya. Seolah-olah gadis itu pasti takkan bisa melepasnya. Seolah-olah gadis itu diciptakan miliknya hingga ia tak usah repot-repot menjaga perasaan ataupun menjaga sikap atau juga menjaga mulutnya sendiri untuk membuat gadis itu tetap bertahan disisinya.

"Mainkan Nikita bro, yang kata lo seksehhh....."

Joe tak tahan berada diantara teman-temannya yang rata-rata membawa pasangan masing-masing dan pasangan mereka mengajak ke panggung pelaminan untuk memberi ucapan selamat pada kedua mempelai.

Pesta yang sangat meriah. Raja dan ratu sehari menjadi pusat perhatian dipesta mereka. Sesungguhnya Ali dan Prilly merasakan kebahagiaan karna pesta mereka berjalan normal seperti pesta mewah kebanyakan meskipun yang hadir tak tau ada perjanjian diantara mereka.

"Mungkin ada yang ingin dikatakan oleh kedua mempelai kepada masing-masing, apa yang dirasakannya saat ini, berbagilah kebahagiaan dengan tamu yang hadir saat ini..."

Pembawa acara mengarahkan mikropon pada Ali. Ali nervous seketika. Apa yang harus dikatakannya? Didepan semua orang? Prilly juga gugup seketika, nanti kalau ditanya ia harus jawab apa?

"Kok cuma pandang-pandangan sih, ditunggu tu sama tamu apa yang mau tuan katakan..." ucap pembawa acara lagi yang cukup geli melihat pengantin saling berhadapan didepannya tetapi hanya saling bertatapan.

"Apa istrimu cantik tuan?" Akhirnya pembawa acara berinisitif untuk bertanya melihat Ali bingung apa yang harus ia katakan.

"Cantik sekali!" Ali tak lepas memandang Prilly.

"Apa pernah berharap menikahi seorang wanita secantik ini?" tanya Pembawa acara lagi.

"Iniii.....lebih dari harapan....saya tak menyangka sekarang bisa menikahi seorang bidadari....."

"Cieeee......." suara tamu terdengar bergema mendengar Ali memuji Prilly seperti bidadari. Prilly bertambah nervous.

"Bidadari jatuh dari surga ya, tuan..?"

MEMILIH CINTA (Tersedia Versi Cetak)Where stories live. Discover now