Mia: Nad, awas aja kalau kamu read doang. Siap-siap juga gih! Bentar lagi kita grebek rumahmu.

Tiga Serangkai adalah nama geng yang dicetuskan Nada satu tahun yang lalu. Anggota Tiga Serangkai terdiri dari Nada, Mia, dan Koko. Ketiganya menjalin persahabatan sejak kecil. Seakan-akan status sebagai tetangga dekat belum cukup, dari TK, SD, SMP, bahkan sekarang SMA, mereka bersekolah di tempat yang sama.

Hari ini merupakan hari pertama mereka mengikuti masa orientasi siswa. Jarum panjang memang belum menunjuk angka dua belas, akan tetapi Mia sudah dibuat naik darah. Bisa-bisanya Nada belum siap di saat kedua temannya sudah berada di halaman depan rumahnya.

"Tenang, aku siap-siapnya cepat kok," ucap Nada santai begitu kepalanya timbul di ambang pintu. Rambutnya masih berantakan, badannya masih belum wangi. Berbanding terbalik dengan dua sahabatnya yang sudah dalam keadaan siap.

"Cepetan ya! Pokoknya cepetan! Nggak mau tahu. Kalau lama, beneran kita tinggal," ancam Mia dengan kepanikan yang tersirat dalam ucapannya. Mia betul-betul keberatan kalau baru satu hari berstatus sebagai murid SMA tapi sudah masuk dalam daftar hitam.

"Sabar, sabar." Koko menenangkan Mia yang terus menatap jam tangannya.

Nada masuk lagi ke kamarnya bahkan sebelum dia sempat mendengar perkataan Mia dengan utuh. Setelah sepuluh menit berlalu, Nada selesai bersiap-siap. Itu pun dia hanya sempat membasuh muka dan memakan roti selai cokelat. Meskipun belum mandi, Nada percaya diri kalau dia tidak akan membuat orang-orang di sekitarnya pingsan secara massal.

"Yuk!" kata Nada sambil memakai tas karung goninya. "Siapa yang mau angkut aku kali ini?"

Nada memang ada motor di rumah, tapi dia masih dikategorikan pengemudi amatir. Sangat amatir, kalau boleh dikatakan. Saking amatirnya, baru beberapa kali mengendarai motor, Nada sudah berhasil membuat motor baru milik Bapak lecet-lecet. Semenjak itu Nada tidak berani bawa motor lagi, kecuali jika keadaan sangat mendesak.

"Nggak ada yang mau! Dih, kamu jalan kaki aja."

Mia memasang ekspresi jutek ala tokoh antagonis yang ada di sinetron-sinetron. Ekspresi pura-pura Mia itu tampak nyata dan sukses menipu seandainya Nada bukan teman baik Mia sejak mereka berdua masih memakai popok.

Berkat colekan dan rayuan jitu Nada, kejutekan Mia langsung luntur seketika.

Koko hanya tersenyum tipis melihat kedua sahabatnya. "Kamu bareng aku aja, Nad," kata Koko akhirnya.

Hari pertama masa orientasi siswa berhasil dilewati dengan baik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari pertama masa orientasi siswa berhasil dilewati dengan baik. Beruntunglah Dewi Fortuna masih berada di pihak Nada. Akan tetapi, itu tidak berlaku untuk hari ini, hari terakhir MOS.

Saat kegiatan baris berbaris akan segera dimulai, kebiasaan buruk Nada kumat. Nada baru menyadari bahwa di dalam tas karung goninya sama sekali tidak ada topi. Dia mencari lagi dan lagi, tapi tetap tidak kunjung menemukan. Seingatnya, dia sudah memasukkan benda tersebut ke dalam tas tadi malam.

Cerita Tentang KitaWhere stories live. Discover now