흡혈귀 (VAMPIRE) × Taehyung [√] [UNDER REVISION]

Part 3 #2

_sementara aku bingung bagaimana memulai pembicaraan dengan Namja pendiam ini_

"Jimin-ah .. " yang ku panggil mendongak. Menatapku seperti aku ingin menerkamnya.

"Ya ..." Jawab Jimin.

"Emm ... "

"Tidak perlu basa basi Noona." Pintanya singkat.

"Mian .. aku hanya .. "

"Kau ingin bertanya mengapa aku tidak bisa berdamai dengan Kim Taehyung ?" Tanya Jimin.

Aku mengangguk.

Jimin meletakkan bukunya. Ia menatap ke arah luar jendela, memperhatikan siapa pun yang lewat ataupun sekedar bercengkerama disana.

"Apa yang kau lihat , Jimin-ah .." Namja itu menoleh ke arahku.

"Aku tidak suka hidupku." Lirihnya.

"Ha ?"

"Menjadi makhluk yang dicari dan diburu itu menyedihkan." Jawabnya. Jimin kembali menatapku." Aku lebih memilih menjadi salah satu atau tidak sama sekali." Katanya.

Aku bingung bagaimana harus menjawab yang Jimin ceritakan.

"Kim Taehyung , Appa ku dan yang lain menghilangkan nyawa manusia dengan mudah. Dan Manusia , mereka memburu kami menangkap dan membakar kami hidup-hidup."

"Lalu apa yang akan kau lakukan ?" Tanyaku.

"Membuat Kim Taehyung marah lalu membunuhku." Jawabnya.

"Mengapa kau berfikir seperti itu ? Taehyung tidak akan membunuhmu .. " kataku.

"Tidak , karena dia memilikimu ..."

"Apa ?"

"Dari dulu Kim Taehyung sangat terobsesi pada Manusia. Dari sekian banyak tempat yang pernah ia tinggali , ia memilih untuk menetap lama disini karena Kau .." jawab Jimin.

"Lalu .. apa hubungannya denganku ?" Tanyaku.

"Ia sudah berjanji tidak akan menyakiti manusia lagi. Ia juga tidak akan sembarangan memilih orang untuk dimangsa termasuk aku karena dia memilih untuk hidup bersama dengan manusia daripada harus mencari makhluk yang sama dengannya." Jelas Jimin.

Aku diam tidak menjawab perkataan Jimin.

"Kami akan membunuhmu jika Taehyung membunuh bangsanya sendiri , Noona." Lanjut Jimin.

"Apa ?" Kagetku.

"Sudah berapa banyak luka yang kau dapat dari perlakuan Kim Taehyung ?" Tanyanya.

Aku menggeleng. Namun sepertinya Namja ini tidak percaya.

"Tubuhmu sudah terlalu kurus untuk membohongiku." Kata Jimin.

"Hmm .. doesn't matter Jimin-ah .." kataku.

"Kau akan mati pelan-pelan." Jimin lantas beranjak dari kursinya. Merapikan buku lalu memasukkannya dalam ransel." Namjoon hyung sudah menjemputku , aku harus pergi." Kata Jimin. Lalu ia melangkah pergi begitu saja.

"Jimin-ah .."

"Kau harus memikirkan lagi , Noona .." kata Jimin tanpa menoleh ke arahku.

Aku mengikuti kemana Namja itu pergi. Ternyata ia membohongiku , Namjoon belum datang. Ia sengaja pergi karena ingin sendiri (mungkin). Ku hela nafasku perlahan , Jimin memang sedikit aneh. Bahkan aku sendiri sulit untuk memahaminya.

"Kau tidak ke kelas ?" Hoseok datang tiba-tiba mengagetkanku.

"Ish .. bisakah kau pelan-pelan. Jantungku hampir lepas gara-gara teriakanmu." Kataku sebal.