Extra Chapter: Kim Seokjin [Awake]

2.2K 210 49
                                        

"The bird finds its way out of the egg. The egg is the world. Who would be born first must destroy the world. The bird flys to God. That god's name is Abraxas."

—————————————————————

Aku selalu mencoba terbangun dari hidupku, menerima kenyataan bahwa—aku hanyalah mayat hidup yang menghisap darah dan tidak bisa hidup tanpa darah yang mengalir ke tenggorokanku—aku menyedihkan. Sampai pada suatu hari, aku menemukan cahaya terang yang tertangkap iris bulan darahku. Kini dihadapanku, berdirilah sesosok yang mampu membuatku membuka mata dan menatap hal yang selama ini tidak pernah aku dapat.

"Namjoonie!!!"teriakku ketika ia datang lalu merusak hiasan kue yang baru aku buat.

"Cih!! untuk apa semua ini?"tanya Namjoon. Ia mencolek ujung kue tart besar di atas meja lalu mencicipinya.

"Bodoh!! Ini untuk pasienku."kataku.

"Tidak enak!!"teriak Namjoon sambil mengernyitkan dahinya.

Aku tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan bodoh yang keluar dari mulut si Vampire jenius disampingku. Namjoon, dialah cahaya yang selama ini aku maksud, cahaya yang masuk seenaknya mengenai mataku, cahaya yang bahkan dengan berani telah membangunkanku yang selama ini buta akan apa itu kehidupan yang berati. Namjoon memberiku banyak cinta bahkan terlalu banyak hingga aku tidak tau harus memulai berbicara darimana tentangnya karena aku juga terlalu mencintainya.

Hari ini, Luciel—salah satu pasienku di rumah sakit—berulang tahun yang ke 7. Aku sengaja membuatkan kue ulang tahun untuk anak malang itu. Tanpa ibu tanpa ayah. Pernah Luciel berkata padaku jika ia lebih baik menjadi Vampire saja daripada ia harus hidup sebatang kara dengan penyakit yang terus mencoba menggerogoti tubuhnya. Dan malam setelah Luciel berkata hal tersebut, aku berniat membuat keinginannya menjadi nyata—

"Kau akan membuatnya mati setelah kelahirannya!"

Itulah kata yang menghentikanku untuk membuat mesin pembunuh selanjutnya.

"Saengil chukha hamnida ..."

Suaraku membuat bocah berumur 7 tahun itu terbangun, selang infus dan alat bantu pernafasan nampak setia menempel pada tubuhnya. Namun, Luciel tidak pernah berhenti untuk tersenyum.

"Woaa kue, aku mau kue."katanya riang.

"Ini semua untukmu."kataku. Aku tersenyum menatap anak yang kini sedang asik mencolek krim yang ada pada kue yang ku bawa.

"Terima kasih, Seokjin-ssi ... kau sangat baik padaku."katanya.

Kuusak rambutnya yang kini tinggal beberapa helai. Ia tak marah bahkan tak tersinggung setiap aku menyentuh kepalanya.

"Apa yang kau inginkan?"tanyaku padanya.

Anak itu nampak berfikir dengan sendok yang masih ia gigit di mulutnya.

"Aku ingin tidur dan tidak terbangun untuk esok."

Benar, keesokan harinya Luciel mendapat kadonya. Ia tidak terbangun lagi, ia bahkan tidak bernafas lagi.

"Seharusnya kau tidak melarangku, Namjoonie!!!"marahku pada Namjoon.

"Dia hidup atau matipun sama saja!!"balas Namjoon.

"Jika aku menyebarkan virusku, dia akan hidup abadi!!"

"Tidak ada yang abadi kau tau, huh!!!"

"Buktinya apa?!! aku bisa hidup lebih dari 200 tahun."kataku.

"Dia masih terlalu kecil, tubuh vampire buatan tidak setangguh vampire murni."jelas Namjoon.

Namjoon benar, Vampire buatan adalah Vampire yang berasal dari manusia yang berubah menjadi Vampire setelah Vampire menggigitnya. Vampire ini akan sedikit lebih ringkih dan tidak memiliki kelebihan apa-apa seperti Vampire murni. Ia bertahan dalam 10 tahun pun itu sudah sangat luar biasa.

흡혈귀 (VAMPIRE) × Taehyung [√] [UNDER REVISION]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora