Jennie memimpin pergerakan mereka. Mengenderai motor sport hitam dengan Rose membonceng dibelakangnya. Disusul Lisa dan Jisoo yang menggunakan motor yang sama. Meski Lisa belum memiliki lisensi berkendara dia tidak perlu khawatir, karena keberadaan mereka tidak terdeteksi di CCTV maupun alat lain. Lisa sendiri yang membuat alat itu. CCTV yang akan memblur sendiri pada radius 100 meter keberadaan mereka.



Blackpink barusaja sampai di Hotel Royal, hotel yang tidak begitu mewah.

Seperti dugaan mereka, puluhan bodyguard menyebar di seluruh hotel itu. BlackPink memarkirkan motornya di depan gerbang hotel, mereka turun dari motor sambil mempersiapkan senjata mereka masing-masing. Jennie memakai sarung tangan bergerigi, Jisoo yang menyeret tongkat baseballnya, Lisa yang memainkan cambuknya diudara dan Rose yang hanya mengeluarkan pistol kejut dengan muka masam.

Beberapa bodyguard mulai menghampiri mereka dan mulai meregangkan otot sebelum akhirnya perkelahian itu dimulai. Empat lawan puluhan.

Bug

Bam

Braak

Hyaaat

Alunan pekikan keras, tongkat yang saling bertubrukan dan suara sengatan listrik menjadi melodi tersendiri dalam pertarungan tidak seimbang untuk ukuran gender maupun kekuatan itu.

Meski para bodyguard menyerangnya dengan tangan kosong, mereka sudah kewalahan.

Jennie yang hanya mengandalkan pukulan dan tendangan, mulai kelelahan sedangkan para bodyguard belum tumbang juga. Akhirnya Jennie mengeluarkan mata pisau di sepatunya, melayangkan tendangan berputar dan detik berikutnya bodyguard yang mengerumuninya mulai berjatuhan dengan darah yang mulai bersimbah.

Jisoo juga mulai geram, dia memencet tombol diujung tongkatnya dan puluhan gerigi muncul menyelimuti tongkatnya. Tongkat itu tidak hanya membuat lebam penerimananya, bahkan sekarang bisa mengoyak kulit dan semakin meremukan tulang.

Lisa yang notabene tak pernah berbasabasi langsung menyabet semua bodyguard dengan cambuk beracunnya. Badan yang terkena cambuk tersebut akan melepuh dan cairan racun akan nerembes ke tubuh bagian dalam dan membuat si penerima merasakan kesakitan dan pada akhirnya tak sadarkan diri.

Dorr

Dorr

Dorr

Rose juga sudah lelah harus menggunakan pistol kejut yang membutuhkan waktu lama untuk digunakan. Terpaksa dia mengeluarkan pistol berpeluru timah panas. Menembakkannya tepat di dada dan kepala para bodyguard yang menyerangnya. Dirasa tak ada lagi yang menyerangnya dia juga mengarahkan pistolnya pada bodyguard yang menyerang Jennie, Jisoo dan Lisa.

Fuuuh

Rose meniup asap yang keluar dari pistolnya. Semua bodyguard sudah tumbang dan lapangan parkiran itu sudah menjadi lautan mayat bersimbah darah.

Jisoo menatap Rose nyalang. Gadis tertua dari mereka itu sudah memperingati Rose untuk tidak menggunakan senjata itu. Sedangkan yang ditatap malah menyunggingkan cengiran konyolnya.

"Apa kamu tahu berapa harga peluru itu? Sudah kubilang untuk dihemat!" ketus Jisoo.

"Mau bagaimana lagi? Aku sudah tidak tahan mereka tidak mati juga. Aku sudah kelelahan dan kalian juga kewalahan. Apa salahnya menghemat tenaga?" bela Rose.

Lisa menepuk-nepuk punggung Rose.

"Tak apa, terimakasih sudah membantu. Sugo, chingu" (good job, sob)

SCARY BLACK PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang