#18

5.1K 580 12
                                    

Jisoo baru saja pulang kuliah, seperti biasanya dia langsung menuju restoran Song untuk bekerja.

Klinting

"Oseoo_" tuan Song menghentikan sapaannya setelah tahu yang datang bukanlah pelanggan.

"Woah, pekerja terbaik kita sudah datang. Bagaimana kabarmu? Sudah hampir seminggu kamu libur tidak ada kabar juga. Lihatlah! Bahkan kamu sudah kurus, sini makan dulu" seperti biasanya nyonya Song berpidato.

Jisoo tersenyum kaku, dia mengikuti nyonya Song ke dapur. Nyonya Song menyuguhkan makanan terbaik di restorannya, dia juga membuatkan jus segar untuk Jisoo.

"Kurasa aku ingin sakit setiap hari, biar bibi Song memberikanku makanan enak terus" kekeh Jisoo sambil duduk di meja pojok khusus para pekerja.

"Aigoo" nyonya Song mengelus rambut Jisoo hingga sedikit berantakan.

Yunhyeong dan Bobby masuk ke dalam dapur, mereka melewati Jisoo dan nyonya Song tanpa suara.

"Yak!" cegat nyonya Song.

Dua pemuda itu reflek berhenti dan menoleh ke arah nyonya Song.

"Kalian mau kemana?"

"Tukar seragam" jawab Yunhyeong singkat.

Nyonya Song menarik lengan Yunhyeong dan Bobby lalu menggiring mereka duduk bersama di meja bersama dengan Jisoo. Dia juga menambah porsi makanan di sana.

"Karna Jisoo sudah sehat, kalian harus merayakannya. Makanlah yang banyak, aku tidak suka anak-anakku kurus seperti tidak ada yang mengurus"

Nyonya Song terus menambahkan makanan di sana, menata piring di masing-masing posisi.

"Eunjin-a, mari makan dulu!" teriakan nyonya Song langsung mendatangkan Eunjin yang menghampiri dengan tergopoh-gopoh karena kostum yang dia pakai.

Jisoo menghentikan pandangannya ke arah nyonya Song saat dia menghilang keluar dari balik pintu dapur. Sembari menyeruput sup hangatnya, Jisoo menyikut Yunhyeong yang duduk di sebalahnya.

Yunhyeong menoleh, dia tahu maksud Jisoo ingin bicara empat mata padanya.

-oOo-

Jinhwan membuka satu per satu berkas yang terbungkus kotak coklat yang dikira bom. Dia membacanya dengan teliti, bahkan akan menghajar siapapun yang berani mengusiknya.

Bug

Dia menumpuk berkas terakhir yang telah dia baca.

"Aku tahu sekarang" ucapnya lirih.

Jaewon yang sedari tadi hanya bisa duduk memandangi Jinhwan langsung berdiri di sampingnya dan menunduk mendekatkan wajahnya.

"Apa?"

"Kejahatan dibalik kejahatan"

Jaewon berdiri dengan tegap, dia menyilangkan tangannya.

"Aku tidak buta, bodoh. Aku juga tahu berkas itu tentang kejahatan dibalik kejahatan. Tapi_"

Jinhwan berdiri, dia mencengkeram erat bahu Jaewon.

"Target kita sekarang bertambah. Bukan hanya Black Pink, tapi bos mereka. Kamu tahu kan sebuah kelompok kejahatan pasti ada pemimpinnya. Dan benar saja, dibalik korban mereka yang terlihat seperti penjahat ternyata hanya sebuah kacang yang ditinggal kulitnya"

Jaewon mengernyitkan dahinya, dia tidak mengerti ucapan Jinhwan yang begitu cepat dan menggebu-gebu. Untuk menyenangkan hati Jinhwan dia hanya bisa mengangguk-angguk.

SCARY BLACK PINKWhere stories live. Discover now