#23

4.6K 514 36
                                    

Jinhwan, seorang detektif magang anak dari ketua kepolisian sektor Seocho. Menambah daftar tersangka baru. Namun dia menghentikan pencarian BlackPink dan berfokus mencari bos dari BlackPink itu sendiri.

Sekotak berkas yang berisi korban yang telah dibunuh oleh 4 anggota bertopeng menambah daftar barang bukti yang meringankan hukuman BlackPink, namun tidak mengesampingkan bahwa BlackPink tidak bersalah. Para korban BlackPink yang masyarakat awam lihat sebagai tersangaka  ternyata adalah orang-orang suruhan salah satu pemimpin besar perusahaan di Korea yang sudah tidak mereka perlukan bantuannya. Aksi keji seorang pemimpin yang membuang para orang-orang bawahannya.

Jinhwan memeriksa kembali daftar perusahaan-perusahaan di korea yang terlibat dalam kasus BlackPink. Semuanya sudah diperiksa dan diwawancarai, namun tidak ada satupun yang dicurigai sebagai bos BlackPink.

Hingga tersisa satu nama perusahaan terbesar, YG Group.

Jinhwan dan Jaewon sudah berkali-kali mengunjungi kantor YG dari pusat hingga ke cabang namun mereka belum berhasil menemui sang pemimpin. Insting Jinhwan terus mengarah ke pemimpin YG, terlebih orang-orang yang bekerja di perusahaan terus membuat pemuda bantet itu mencurigai mereka.

"Apa kamu tidak merasa curiga?" bisik Jinhwan saat melangkah keluar dari gedung.

"Curiga untuk apa?"

"Itu, para petugas keamanan disini terlihat seperti petugas bayaran"

"Kamu benar, mereka dari JSS. Perusahaan keamanan yang sering menjajakan bodyguardnya pada artis papan atas bahkan para pejabat tinggi negara"

"Darimana kamu tahu kalau mereka JSS?"

Jari telunjuk Jaewon mengarah ke earplug yang dipakai salah satu petugas keamanan yang baru saja mereka lewati di pintu.

"Aku sering melihat mereka saat aku nonton konser Bigbang, earplug itu ciri khas mereka. Lihatlah simbolnya"

Tiba-tiba Jinhwan memeluk Jaewon dengan erat, bahkan menepuk-nepuk punggung pemuda yang lebih tinggi darinya. Jaewon kaget dengan perlakuan Jinhwan padanya langsung mendorong tubuh kecil Jinhwan hingga hampir terjatuh.

Jinhwan menyipangkan tangannya di dada, melindunginya dengan posesif.

"Kapan kamu belok? Aku masih normal, bahkan aku masih menunggu gadis bertopengku. Oh benar, GADIS BERTOPENG SELAMATKAN AKU DARI CABUL BANTET DIDEPANMPHHH"

Jinhwan langsung menutup mulut Jaewon lalu menyeret pemuda itu masuk kembali ke dalam mobil.

-oOo-


Donghyuk menggiring Bam-bam menuju atap Rumah Sakit. Meski Donghyuk tahu sangat beresiko membeberka perasaannya sendiri pada orang yang menyukai wanita yang sama, tappi dia tidak bisa menahannya lagi jika lawannya adalah orang yang membuat kehidupan yang disukainya menderita.

"Kamu gila? Sudah bosan hidup ternyata" ujar Bam-bam sarkastik.

"Bukan itu maksudku, aku hanya ingin bersaing dengan adil. Lagipula Lisa tidak akan pernah menyukaimu jika dia saja tidak sanggup melihatmu"

"Lalu apa? Apa kamu mau membantuku lalu menusukku dari belakang? Zaman sekarang banyak orang seperti itu, apalagi muka polos sepertimu pasti punya hati yang busuk juga"

Donghyuk menggelengkan kepalanya, menghela nafasnya sejenak. Menyampaikan sesuatu yang serius pada Bam-bam adlah sesuatu yang paling sulit saat saling berhadapan.

"Aku hanya memberimu saran, aku tidak akan membantumu secara langsung"

Bam-bam menatap pemuda di depannya penuh kebencian.

SCARY BLACK PINKWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu