BAB 3

284K 13K 194
                                    

"Nad, bangun dong! Naaaaad, katanya mau nemenin ke Kokas...."

Sudah hampir 10 menit ini Senna mencoba membangunkan Nadra si shio Kebo yang bener-bener kaya kebo kalau lagi tidur. Terbukti dengan seberapa keras Senna mencoba membangunkannya, tetapi tidak ada hasil sama sekali. Senna bahkan sudah mencoba menggigit daun telinga Nadra agar terasa geli dan nantinya terbangun, tapi nyatanya wanita di akhir usia 20 tahun itu tetap saja mendengkur tenang.

"Nad, kalau gak bangun juga, gue sebar nih foto kita berdua di Instagram biar lo diserang sama cewe-cewe ganas yang ngaku fans gue." Senna mencoba cara baru dengan mengancam, tapi lagi-lagi hasilnya tidak seperti yang dibayangkan... Awalnya Senna pikir Nadra akan tiba-tiba terbangun dari tidurnya dengan mata melotot dan marah-marah karna ancamannya tadi, tapi lihatlah kenyataannya... Wanita itu masih tetap tertidur, sama sekali tidak terusik. Hanya suara giginya yang saling bergesekan yang terdengar seperti sedang mencemooh Senna.

"Ah resek..." Senna ikut berbaring disisi Nadra sambil membuka ponselnya karna ia mulai bosan dan tidak ada yang bisa ia lakukan selain memainkan benda kotak canggih keluaran terbaru itu. Sebenarnya tidak banyak hal juga yang bisa Senna lakukan dengan ponselnya selain memeriksa email dan akun media sosialnya. Dan mengenai media sosisal... Akun Instagram Senna mendadak kedatangan ribuan followers baru sejak artikel mengenai dirinya yang menjadi model Asia pertama untuk koleksi Burberry itu tersebar luas di media online. Ya begitulah di Indonesia, kalau ada judul 'Pria Ganteng titik titik titik' maka netizen akan langsung semangat membukanya, dan yang dilihat itu adalah wajahnya bukan kerja kerasnya, ya walaupun memang karna wajahnya juga Senna bisa mendapatkan pekerjaan itu.

Sebenernya Senna seneng-seneng saja sih kalau dirinya semakin populer karna itu artinya tawaran brand mungkin akan semakin banyak datang, tapi ia mulai terusik dengan komentar-komentar yang mempertanyakan mengenai kehidupan pribadinya.

@larehasik : udah punya pacar belom yaaaa

@mileina: yang kaya gini palingan gay

@asehkuey: aku udah liat yang di GI kak gantenggggg bangettt

@qweenzy : kak bagi line dong

@sunshineyu: kak upload foto selfie donkkkk

@meuishdu : matanya agak sipit ya kaya Cina. Cina ya ka?

Tidak di bales komentar-komentar itu nanti di anggap sombong, di bales juga Senna tidak berminat sih... Jadi ya yang Senna lakukan adalah menon-aktifkan kolom komentar. Mas Rio yang paling sibuk mengurusi komentar-komentar itu sebenarnya, karna komentar-komentar yang berunsur SARA dan juga komentar yang berjualan itu sangat menganggu, apalagi Senna memiliki kontrak dengan beberapa brand sehingga harus memiliki citra yang baik juga di media sosial.

Saat sedang asik menscroll halaman instagramnya, Senna merasa getaran yang berasal dari bawah bantal tidurnya Nadra. Bahkan getaran ponsel saja tidak membangunkan si kebo ini. Senna meraih ponsel itu dan langsung menslide layarnya.

"Lah Mami kok nelfonnya ke Nadra? Anaknya kan aku, Mih...." Belum sempat Mamih mengatakan Hallo, Senna sudah lebih dulu menyerocos panjang. Ia tau kalau yang menelfon itu adalah Maminya karna Nadra menyimpan kontak dengan nama 'Mamih', siapa lagi yang akan dipanggil Mami oleh Nadra selain Mami?

"Kan kemarin Mami udah telfon kamu... Ya sekarang giliran Mami telfon Nadra dong." Pertemanannya dengan Nadra yang sudah hampir masuk tahun ke 21 itu membuat Mamih dekat juga dengan Nadra. Apalagi saat awal Keluarga Nadra pindah ke York dan mereka satu sekolah di St Pater, "Loh... Kamu kan di belitung, kenapa mengangkat ponsel Nadra?"

Friends With BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang