Eh, tidak tidak...
Kiran menggeleng gelengkan kepalanya dan menutup matanya rapat rapat membuang jauh pikiran gilanya. Oh Moongoddnes, bagaimana bisa ia berpikiran mesum pada seorang pria yang baru dikenalnya... oh, tidak... Kiran bahkan belum berkenalan ataupun tau namanya, dan ia sudah berpikir yang tidak tidak tentangnya. Ugh, ini sangat memalukan.

"Kau tidak apa apa??! " suara berat nan jantan yang mengalun indah itu kembali menyapa pendengaran Kiran, dan kali ini dibarengi dengan sentuhan ringa dibahunya. Membuat Kiran membuka matanya terkejut dan reflect mengambil jarak menjauh dari pria yang sukses membuat pikirannya menggila.

"Si... si... siapa kau??! " tanya Kiran tak berani menatap wajah pria itu lagi dan memilih melemparkan pandangannya kesamping dan itu membuatnya sadar kalau ia sedang terduduk di tanah tandus yang dikelilingi reruntuhan batu serta pohon pohon mati disekitarnya.

Eemmm... tanah tandus, reruntuhan batu dan pohon mati??! Bagaimana bisa?!! Bukankah terakhir kali Kiran ingat kalo dirinya jatuh terseret masuk kedalam gua.

"Aku?!! Aku adalah Nazr, sang King Alpha!! " pria itu memperkenalkan dirinya dengan nada ceria, menggoda Kiran untuk melirik padanya dan kembali melihat senyum menawan yang mengusik hati itu lagi... dan sedetik kemudian Kiran menyesali tindakannya karna kini pikirannya mulai menggila lagi. Holly shitt!!

Tenang Kiran... tenangkan pikiranmu dan... emmm... rasanya ada yang aneh dengan perkenalan pria tadi...

"Nazr?!! King Alpha?!! " Kiran mengulang Kata itu dengan kening berkejut. Rasa rasanya ia pernah mendengar nama itu, tapi ia tak ingat dimana. Yang jelas pria itu seorang werewolf dan dia seorang Alpha -itukan yang dikatakannya tadi - tapi apa maksudnya dia menambahkan kata 'King' itu?! Kiran tidak paham dengan kata itu.

"Kau tak pernah dengar namaku?? "

Kiran menggeleng tanpn berani mengangkat wajahnya untuk menjawab pertanyaan pria yang mengaku bernama Nazr itu. Atau mungkin Kiran harus memanggilnya Alpha Nazr, atau malah King Alpha Nazr??!

"Ahh, mengecewakan sekali. Padahal aku berharap kau menunjukkan reaksi yang lebih menarik saat mendengar namaku, tapi... yasudahlah... nanti juga kau akan tau siapa aku. Oh, iya... aku tau kau pasti laparkan?! Kubawakan daging dan buah buahan untukmu, makanlah!! "
Nazr menyodorkan apel, jeruk, mangga, dan anggur serta seekor kelinci yang sudah mati kehadapan Kiran.

Pas sekali... perut Kiran memang sedang keroncongan saat ini. Jadi walau agak sungkan Kiran memakan buah buahan dihadapannya...
Ia tidak atau belum bisa berubah jadi wolf, jadi belum terbiasa makan daging kelinci mentah. So.... selamat makan!!

"Terimakasih!! "

Kiran memakan makanannya dengan perlahan, merasa tak nyaman dengan tatapan menusuk dari sampingnya. Duh, kenapa jadi canggung gini sih!! Mau makan aja jadi susahkan.

"Apa tubuhmu masih merasa sakit?! "

Kiran reflect menoleh mendengar pertanyaan itu dan... jangan tanya bagaimana otak Kiran bekerja sekarang. Ugh... kenapa sulit sekali mengontrol apa yang dipikirkan oleh otak sendiri.
"Ti- tidak. Justru... aku merasa lebih sehat dari biasanya...
Ah, aku ingat. Seingatku aku terperosok jatuh kedalam gua dan... dan... apakah kau yang menolongku dari sana?!! " Kiran mengalihkan pembicaraan dan kembali ke makanannya. Memakannya dengan cepat untuk mengalihkan pikirannya dari... .. you do know lah!!

"Kalau aku menjawab 'iya', apa kau akan memelukku dan menciumku sebagai ucapan terimakasih??! "

Daan... satu kalimat itu sukses membuat Kiran menelan anggur dimulutnya bulat bulat.

"HUGHH... APA??! "

"Hahaa... wajah terkejutmu lucu sekali. Maaf... maaf... aku cuma bercanda. Oh iya, aku belum tau namamu. Aku Nazr... aku sudah bilangkan tadi. Kau cukup memanggilku Nazr saja. "

Kiran masih memilih menunduk tak berani menatap Nazr, tapi tangan Nazr yang terulur kedepannya membuat Kiran tak punya pilihan lain selain menyambut uluran tangan Nazr. Dan hal itupun terjadi...

"Namaku Ki--ran..." Ucapan perkenalan Kiran tersendat saat dirasakannya seperti ada aliran listrik yang menggelitik ditangannya yang bersentuhan dengan tangan Nazr. Sontak saja Kiran segera menarik tangannya karna terkejut. Raut wajahnya terlihat kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi dan itu membuat Nazr menyeringai senang.

Bukan... itu bukan karna raut wajah bingung Kiran yang memang terlihat manis, tapi lebih karna tato dileher Kiran yang bereaksi saat bersentuhan dengannya.
Kiran memang belum menyadari keberadaan tato itu... tato merah bergambar kepala serigala yang menggigit bulan... tato yang sama seperti tato yang terukir di dada kiri Nazr... entah bagaimana reaksi Kiran saat nanti tau keberadaan tato itu, pasti akan sangat menarik... dan Nazr tak sabar menanti saat itu tiba.

##

Sementara itu Rizk masih menunggu kedatangan para penyihir yang dipanggilnya. Perasaan

nya tak enak sedari tadi dan jantungnya terus berdenyut sakit yang membuatnya semakin takut kalau sesuatu yang buruk terjadi pada Mate nya. Ditambah lagi -Iky- wolf dalam diri Rizk terus mengumpat dan menyalahkan Rizk sehingga mereka kehilangan Mate mereka, dan itu sungguh membuat kepala Rizk sakit. Menyebalkan.

Rizk masih bergumam kesal karna para penyihir itu tak kunjung datang saat tiba tiba bau besi karatan yang sangat menyengat mengganggu penciumannya. Gggrrr... kenapa dia harus datang disaat yang tidak tepat begini sih. Rizk menggeram kesal dan melemparkan tatapan membunuhnya pada sosok vampire diatas pohon yang berada tak jauh darinya.

"Apa maumu??! " Tanya Rizk tak bersahabat yang dibalas tawa sumbang dari sosok vampire itu.

"Kau tau apa mauku, Alpha. Sebagai gantinya, aku akan membantumu menemukan Mate mu. Bagaimana?! "

Rizk masih memandang tak suka pada vampire itu, namun tawaran yang diberikannya itu cukup menarik. Dan Iky sepertinya juga tertarik dengan tawaran itu.

BERSAMBUNG


Mate for KiranWhere stories live. Discover now