Prolog

166 60 34
                                    

Hy guys....
Ini cerita pertama aku, maaf kalau ada typo.
Maaf juga kalau masih gagal dalam menulis.
Beberapa part disini harus di privasi, untuk itu sebelum baca hingga selesai, ikuti perintah aku untuk membuka privasinya:
1. Follow akun Wattpad aku.
2. Bisa di masukkan ke daftar list, kemudian buka ceritanya.
3. Jika cerita masih tidak lengkap, coba log out akun kamu, kemudian masuk kembali ke akun wattpad kamu, dan buka ulang cerita aku.

Terima kasih, bila masih bingung bisa kirim pesan ke aku. ^^ semoga suka.

                       **********************

27 Januari 2016

Bukan aku yang seharusnya kamu pilih. Setahun yang lalu kamu bilang persahabatan kita lebih berarti.
Sehingga kamu lebih membela ku dari pada Naira. Sekarang, kenapa kamu berkata menyukai ku?
Kita sudah lama mengenal, tetapi bukan mauku untuk memilih mu!
Die, Bisakah aku bertanya kepada mu? Apa yang kamu lihat dari diri ku, sehingga kamu menyukai sahabat kecil mu ini?

Aku bertanya karena aku melihat sosok mu yang berbeda.

-*******-

Kejadian tadi pagi masih menjadi beban pikiranku malam ini. Aldie membawa aku ke masalah yang rumit di antara kita berempat.

Aldie adalah teman ku sejak aku pindah ke Surabaya. Waktu itu aku duduk di kelas 6 SD. Ayah harus di pindah tugaskan ke Surabaya, lantas untuk pendidikan ku dan pekerjaan mama juga ikut terganggu. Dan untuk aku harus memulai dengan teman baru bahkan lingkungan baru. Sejak saat itu aku mengenal Aldie anak gendut, usil dan cengeng di kelas.

Anak gendut itu sekarang tumbuh dewasa dengan baik. Sekian lama, hingga kita berdua masuk SMA yang sama dan satu kelas yang sama pula, Aldie menjadi pelindung ku. Kemana saja aku di temani oleh Aldie.

Hingga suatu kejadian saat kita ikut dalam pengenalan sekolah baru (MOS), Aldie rela menggantikan aku untuk menerima hukuman.

Kini aldie menjadi salah satu siswa berprestasi, dia juga aktif dalam ekskul basket sehingga anak gendut yang aku kenal dulu menjadi dambaan gadis remaja di sekolahku. Bahkan foto Aldie menjadi cover majalah sekolah edisi tahun ini karena prestasi-prestasi yang sudah ia raih.

Sedangkan Naira adalah pacar Aldie, dia juga siswi juara kelas untuk kelas XI A. Mereka berdua sangatlah cocok menurutku. Bahkan aku sering mendengar kisah-kisah mereka dari mulut Aldie sendiri.

Meski aku tidak mengenal Naira dengan baik, namun aku mulai mengenal sifat dan perilaku Naira sedikit demi sedikit.

Itu semua sejak pertengkaran kami.

Bagaimana ceritanya? Tunggu, dan komen untuk support nya....

Bukan Karena TerbiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang