Chapter Thirteen : The Conspiracy

16.7K 2.5K 113
                                    


Kalau bukan karena Jimmy merangkulku sepanjang waktu seolah kami adalah teman lama yang sangat akrab, Aku yakin 100% kalau Jhonny akan lebih memilih untuk meninggalkanku dalam penjara Baron saja, sampai Davine menyelesaikan kewajibannya dan menjemputku ke balik dinding.

Sebenarnya, begitupun aku tidak keberatan. Karena nyawaku akan lebih aman di ruangan kecil, lembab dan banyak tikusnya itu ketimbang kembali ke markas Evidance. Tempat dimana pemimpin kawanannya sangat benci padaku akibat peran yang ku mainkan dalam permainan sakit jiwanya Jimmy; Meracuni Alex.

Aku sungguh tidak tau apa niat laki-laki Asia itu sebenarnya. Apalagi setelah mendengar kalimat yang dia ucapkan dalam penjara tadi. Kalimat paling baik yang pernah dikatakan orang lain padaku sejak badai matahari ini terjadi. Kalimat yang menyimpan makna penghiburan dan apresiasi, tapi juga seperti kata pembuka untuk sebuah rencana besar yang dia siapkan seorang diri.

Apapun itu, kurasa dia akan melibatkanku. Dan kalau aku bijaksana, sebaiknya aku tidak membantah. Karena satu hal yang ku pelajari dari Jimmy. Dia lebih berbahaya dari seluruh kawanan Evidance digabung sekaligus.

Setelah berjam-jam mendekam dalam sel ini, hanya diam sementara Jimmy terus memperhatikanku dengan senyum penuh arti di bibirnya. Tiba-tiba saja pintu terbuka, dan orang suruhan Jhonny mulai menyampaikan pesan kalau mereka akan kembali.

Jimmy mengangguk, dan langsung mengulurkan tangannya padaku. Mengajakku keluar, dimana ternyata ratusan pasang mata sudah menunggu kelanjutan adegan di atas arena tadi.

Aku tidak bisa menilai apa yang sedaang mereka pikirkan, karena membunuh atau dibunuh adalah hal yang wajar di dunia baru ini.

Apa mereka menyalahkanku?

"Tidak apa-apa, tidak perlu menunduk. Mereka sebenarnya tidak ingin menyakitimu." Tiba-tiba Jimmy mendekatkan bibirnya untuk berbisik padaku. "Mereka semua hanya penasaran."

"Penasaran? Kenapa?" tanyaku tidak mengerti, masih dalam keadaan menunduk dan menghindari semua tatapan-tatapan itu waktu kami digiring keluar seperti orang penting.

Jimmy menoleh padaku, "Sebab mereka tau, Alex tidak mudah dijatuhkan, Jhonny tidak mudah panik, dan aku tidak mudah suka pada orang lain." Jawabnya singkat, membuat menengadah untuk melihat figurnya yang jankung berharap dapat penjelasan lebih dari ekspresinya.

Seandainya aku tau apa yang dia pikirkan.

Cahaya jingga dari matahari senja langsung menyapu wajahku setelah kami benar-benar berada diluar.

Behind The Wall (Behind The Wall Trilogy #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang