10. Permainan Sensei

13.5K 858 66
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto Canon Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Kursi kebesaran sang pemimpin desa Konoha, pagi itu tidak di duduki sang Nanadaime yang telah mengenakan jubah kebesarannya.

Pria bermasker yang menyandang gelar Hokage ke enam itu, duduk di kursi yang pernah menjadi singgasananya. Dihadapannya telah duduk tiga anak didiknya yang sudah menyandang sebagai orang tua, di tambah satu wanita cantik murid dari rekannya sesama sensei. Wanita yang mampu melenyapkan hubungan rumit cinta segitiga antara ke tiga muridnya.

"Jadi apa maksudmu Sasuke, pagi-pagi membuat kekacauan di rumah Hokage?" Buka Kakashi mengakhiri tatapan mata tajam antara dua sahabat ini.

"Dia berani menyentuh istriku." Jawab Sasuke dingin.

Naruto mendengus remeh, sementara dua wanita dengan perbedaan rambut yang sangat menyala itu hanya bisa tertunduk.

"Aku tak bisa menyalahkan Sakura dan Hinata disini, mungkin sulit bagi mereka, bagaimanapun kalian adalah cinta pertama mereka."

Deg.

Sasuke merasakan jelas degupan di dadanya. Sudah bertahun-tahun ia menyandang status sebagai suami Sakura. Tapi hanya sedikit waktu yang ia habiskan bersama ibu dari puterinya itu. Padahal sudah banyak waktu yang di buang sang pemilik helaian kelopak bunga sakura itu untuk menantinya.

Sementara sang Pahlawan yang kini masih dalam keadaan 'ditipu' batinnya merasa perih, ia tersenyum kecut di sertai penyesalan. Kenapa ia terlambat menyadari perasaannya? Kenapa baru sekarang ia ingin memiliki Hinata, setelah wanita dengan mutiara indah itu dimiliki oleh sang pria dari bulan.

"Tapi Hinata, Sakura kalian juga salah. Aku tahu sebesar apa perasaan kalian dulu pada dua pria bodoh ini, tapi kalian juga harus sadar kalian sudah memiliki suami masing-masing. Dan lupakan dua pria yang tidak peka ini."

"Apa maksudmu Sensei!!" Sasuke yang sadar bahwa guru bermaskernya ini tengah melanjutkan permainan yang ia buat. Berdiri refleks dihadapan sang Rokudaime Hokage.

Kakashi, tentu tidak takut sama sekali dengan gertakan Sasuke. Ia tersenyum dari balik maskernya, karena bisa mengerjai dua muridnya ini sekaligus. Ia melirik kearah Naruto yang tertunduk sambil tersenyum kecut.

"Berhentilah memaksakan keaadaan Teme," Naruto mengeluarkan suara paraunya. Dan kontan membuat mutiara ungu istri sejatinya berkaca-kaca. Suaminya itu sedang menahan perasaannya. Dan Hinata tidak bisa tahan jika melihat Naruto seperti ini. Ia sudah berjanji sejak menjalin hubungan bersama Naruto, ia tak akan membiarkan Naruto merasa kesepian lagi.

"Kau pikir aku tidak menyesal? Kau pikir aku tidak ingin mengamuk saat melihat Toneri merangkul pinggang Hinata?" Naruto berbicara sambil menundukan pandangannya, tangan kanannya yang terbalut perban putih meremas dadanya yang terasa berdenyut. Menyadari Hinata bukan miliknya membuat ia merasakan kembali kehampaan di relung hatinya, sama seperti saat ia masih kecil, ketika semua orang mengucilkannya.

Mutiara keunguan milik wanita nomor satu di desa Konoha ini, telah siap merembeskan air mata ke pelupuk putihnya. Menyadari hal itu, Kakashi yang mengambil alih posisi Sasuke sebagai Sutradara, langsung mengambil keputusan. "Sakura, Hinata, kalian keluar dulu. Akan kuputuskan hukuman untuk dua pria kekanakan ini.

Without YouWhere stories live. Discover now