02. Kenyataan Atau Mimpi 1

14.8K 938 113
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Canon Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Dedicated to Naruto's Birthday

Seperti kembali kemasa lajang dan tinggal di apartement kumuh, Naruto kembali menyantap ramen instant. Padahal seingatnya setelah ia menikah ia sudah tidak pernah sekalipun menyentuh makanan tidak sehat itu.

"Hei nak..." Naruto memanggil foto copy dirinya yang duduk disebelahnya di meja makan.

"Hummmm.." Boruto menenggakkan kepalanya dan menaikan alisnya menanggapi panggilan sang Ayah.

"Kau yakin dia itu ibumu.." Naruto sedikit berbisik sudut matanya sedikit melirik wanita merah muda yang duduk di sofa ruang tamu sambil mengutak ngatik remote televisi.

"Kaa-chan....!!!! Tou-chan tidak percaya kalau kau..., Hmmmpppp..." Naruto buru-buru membekap mulut anak laki-lakinya yang berteriak kencang.

Tidak Naruto tidak mau terlempar keluar rumah karena tonjokkan rekan setimnya atau mungkin istrinya ini, mau di letakkan dimana harga diri Hokagenya ini jika sampai dia terpental karena tinju Sakura seperti di masa remajanya dulu.

Ah... dia masih belum percaya jika istrinya itu adalah Sakura.

"Ah aku bosan..., lebih baik aku sarapan di rumah keluarga Otsutsuki saja. Hinata Oba-chan pasti memasak sarapan yang enak."

Deg.

Jantung Naruto berdegup ketika sang putera memanggil Hinata dengan sebutan bibi.

'Sebenarnya apa yang terjadi, sejak kapan klan Otsutsuki membangun rumah di Konoha?, dan Hinata kenapa dia tinggal di rumah Otsutsuki?'

...

"Sakura-chan, kau tidak kerumah sakit?"

"Sebentar lagi." Jawab Sakura santai sambil melenggang menuju lantai dua rumah.

"Sa...Sakura-chan..." Ragu-ragu Naruto memanggil wanita bermanik emerlad itu.

"Ada apa?, kau tidak berangkat ke kantor Hokage, ya?"

Naruto sedikit lega, karena Sakura melembutkan nada bicaranya. "Bisa kita bicara sebentar..."

Sakura tersenyum tipis, ia menuruti perintah suaminya. "Ada apa?" Tanya Sakura sambil mendudukkan dirinya di kursi meja makan dihadapan Naruto.

"Maaf... mungkin otakku sedikit rusak karena kejadian semalam.." Naruto menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Pfftttt" Sakura menahan tawa mendengar Naruto yang mengaku otaknya rusak.

"Aa...no....., tentang pernikahan kita...," Naruto mencoba bertanya ragu-ragu.

"Aku tahu, kau melupakannya," jawab Sakura sambil tersenyum tipis. "Cedera di otakmu cukup parah..., begini akan ku ceritakan kembali..., setelah misi penyelamatan Hanabi di bulan..., kau ingatkan...?"

Naruto mengangguk, bagaimana dia lupa misi itu. Saat misi itulah dia memahami cintanya pada Hinata, lalu menyatakan cinta pada sang Byakugan no Hime mereka berciuman dengan latar purnama penuh dengan disaksikan oleh banyak orang. Menikah dan punya dua anak yang sangat lucu.

Tapi kenapa pagi ini yang dia dapati menjadi istrinya, malah wanita pinky ini sebagai istrinya.

"Setelah kejadian di bulan," Sakura melanjutkan ceritanya. "Aku akhirnya menerima cintamu.." Sakura tersipu malu dengan pipi bersemu merah. "Ya walaupun kau sedikit baka, tapi aku terharu dengan kegigihanmu mencintaiku..."

Naruto tersenyum kecut. Ia menunduk, kecewa, sakit hati, itulah yang dia rasakan. Kemana kehidupan indahnya yang ia bina bersama Hinata, ciuman di bulan itu, rajutan syal merah itu, pernikahan di musim semi dan semua yang ia lalui bersama Hinata. Apa semua itu mimpi?

"Lalu, bagaimana Hinata...?" Tanya Naruto dengan suara parau hampir menangis.

"Hinata..., setelah kau mengalahkan Toneri, pria itu meminta maaf pada Hinata, ia dengan gigih berusaha mendapatkan cinta Hinata, Hinata pun luluh dan merelakanmu, lalu mereka menikah..." Cerita Sakura panjang lebar.

Naruto tertunduk lesu. Ia menenggelamkan wajahnya di lengan yang terlipat di meja. Rasanya mau mati saja saat mengetahui Hinata bukan istrinya.

'Sudahlah bocah, terima saja kalau monster merah jambu itu adalah istrimu..' Suara sang Kyubi yang bersarang di tubuhnya, membuat kepedihannya semakin lengkap.

'Ini bukan mimpi ttebayo..., bahkan Kuramapun mengakui kalau Sakura-chan adalah istriku...'

"Kau ini kenapa bocah, bukankah dulu kau berteriak-teriak mencintainya, sekarang kau jadi suaminya malah tidak bersyukur, menyesal karena mengabaikan cinta tuan puteri Hyuga itu he..."

Naruto mengabaikan ejekan sang rubah tua itu. Ia mendongakkan kepalanya dan menatap emerald 'istri'nya itu. "Lalu bagaimana dengan si Teme...maksudku Sasuke."

Sakura tampak murung, ia tersenyum kecut. "Dia akhirnya memilih Karin..."

Naruto semakin bingung dengan kejadian yang dialaminya, Apa kehidupan bahagia yang ia bina bersama Hinata hanya mimpi semu belaka, Sakura yang begitu bahagia menikah dengan Sasuke juga adalah mimpi. Kepalanya kembali berdenyut.

"Ini foto-foto mereka, mungkin kau mengingatnya..." Sakura menunjukkan beberapa foto di ponsel pintarnya dan itu sontak membuat mata biru Naruto makin memanas.

" Sakura menunjukkan beberapa foto di ponsel pintarnya dan itu sontak membuat mata biru Naruto makin memanas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku mau tidur kembali, kepalaku sakit, mungkin nanti siang aku baru berangkat ke kantor." Naruto bangkit dari duduknya. Ia melangkah gontai menuju lantai dua rumahnya. Tapi sebelum menapakki tangga, ia kembali mengalihkan pandangannya pada 'istri' merah mudanya. "Maaf Sakura-chan.., aku butuh waktu untuk menerima semua ini."

Sakura tersenyum tipis menatap kepergian 'suaminya', "Maaf ya, Naruto..." Gumamnya pelan.

つづく
Tsudzuku

Naruhina Sasusaku lovers maaf ya, saya bermain dengan pair crack dulu untuk ngerjain Nanadaime.

Otanjoubi Omedetou Nanadaime-sama. Semoga semakin macho, ganteng, langgeng teyuz sama Hime-sama, jadi Tou-chan yang baik buat Bolt Hima....

Without YouWhere stories live. Discover now