06. Hokage Yang Tersiksa Lahir Batin

12.2K 927 101
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Canon Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Naruto menyandarkan kepala kuningnya yang berdenyut di kursi kebesarannya. Sejak tengah hari pekerjaannya adalah berkeliling desa, tanpa menggunakan bunshinnya. Yang ia lakukan adalah bertanya pada setiap warga yang di temuinya. Pertanyaan yang sangat konyol 'Siapa Istriku?'

Putera semata wayang Yondaime Hokage ini berharap bahwa ada satu saja warga desa yang menjawab. 'Istri Anda adalah Hinata-sama, Nanadaime-sama.' Tapi nihil. Semua jawaban yang ia peroleh adalah sama, semua mengakui bahwa murid Godaime Hokagelah pendamping hidupnya.

Ia berfikir keras mencoba mengingat semua kenangannya bersama sang Byakugan no Hime. Tapi begitu ia memastikan pada orang-orang terdekatnya. Sebuah sangkalanlah yang ia dapat. Seperti saat dia mampir ke kedai ramen Ichiraku

"Teuchi ji-chan, aku dan Hinata sering berkencan disini 'kan, dulu?"

Dan pemilik kedai ramen terlezat senegara Hi, itu menjawab :

"Hahahaha, kau sedang bermimpi Naruto, kencan bersama Hinata kemari? Kau selalu mengajak pacar merah muda mu itu kesini untuk berkencan, awalnya dia selalu menggerutu melihat cara makanmu yang berantakan, tapi akhirnya dia luluh juga."

Atau saat dia bertemu Shino di ruang para sensei di gedung akademi Shinobi.

"Aku dan Hinata sering berkencan di ayunan di bawah pohon depan gerbang akademi, 'kan Shino?"

"Kau ini sedang bermimpi Nanadaime-sama, kau mana punya waktu untuk memperhatikan Hinata, apalagi mengajaknya kencan, dan sekarang kau menganggap Hinata istrimu, mau kau kemanakan istri merah jambu mu yang selalu kau puja itu?"

Saat dia bertemu Sai :

"Kita sering kencan berempatkan Sai, aku dengan Hinata, dan kau dengan Ino?"

Dan dengan diiringi senyum palsunya Sai menjawab.

"Seandainya kau benar mengajak Hinata saat itu. Mungkin kita berdua tidak mencuci piring di kedai Yakiniqu untuk ganti rugi, karena Sakura dan Ino saling melemparkan peralatan makan, memperebutkan menu yang tinggal seporsi."

Dan saat dia bertanya pada Kiba.

"Baru menyesal mengabaikan Hinata sekarang, dia sudah berbahagia bersama orang yang menghargai cintanya Naruto, berhenti berhalusinasi, terimalah kenyataan bahwa istrimu itu Sakura, wanita yang kau kejar-kejar selama ini.

Naruto tersenyum miris lebih kepada dirinya sendiri. Bukan karena merasa menikahi Sakura adalah kesialan baginya. Siapa yang tidak menginginkan Sakura. Wanita cantik dan tangguh. Murid Hokage Kelima. Ninja medis dengan kemampuan terbaik senegara Hi.

Tapi kenyataan bahwa ia menikahi Sakura telah mengiris relung hatinya. Bagaimana bisa mengabaikan pernyataan cinta Hinata dengan pertaruhan nyawanya saat melawan Pain. Dan semua perhatian Hinata ketika tangan buatannya belum terpasang. Hinata merawatnya dengan telaten saat ia masih memiliki satu lengan, kala Sakura disibukkan dengan merawat Sasuke yang juga kehilangan lengannya akibat pertarungan terakhir mereka.

Safir birunya lalu melirik ke arah foto keluarga yang terpajang di meja kerjanya.

Safir birunya lalu melirik ke arah foto keluarga yang terpajang di meja kerjanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dirinya tampak begitu bahagia menggendong Boruto yang masih bayi. Dan tangan Sakura menggapai tangan bayi pirang itu dengan begitu sayang.

Kadang ia tak habis pikir, sebrengsek itukah dirinya sampai tega merebut cinta sahabat yang ia bawa kembali dari kegelapan. Dia membawa Sasuke kembali ke Konoha, lalu menikahi cinta pertama sahabatnya. Itukah yang disebut persahabatan yang seperti saudara. Dia bahkan merasa seperti pagar makan tanaman.

Krieeeetttt

Pintu ruangannya terbuka, dan sontak sang Hokage mengalihkan pandangannya akan kedatangan penasihat berambut nanas itu.

"Kau tidak pulang? Kau tidak perlu bekerja hari ini, kepalamu belum pulih akibat kecelakaan semalam." Shikamaru berjalan menghampiri atasan sekaligus sahabatnya itu.

"Ya, otakku mungkin saja rusak, aku bahkan merasa pernah begitu dekat dan menikahi Hinata..." Jawab Naruto sambil menerawang.

Shikamaru tersenyum tipis, ia ingat apa yang dilakukan sahabat pirangnya hari ini setelah sampai di kantor. Ia mengacak-ngacak ruang penyimpanan berkas untuk mencari bukti tertulis legal pernikahannya dengan Hinata.

Tapi semua itu sia-sia, Shikamaru sudah menyembunyikannya dan meletakkan dokumen pernikahan palsunya dengan Sakura, bahkan Naruto dapat menemukan dokumen palsu pernikahan Sasuke dan Karin, serta Hinata dan Toneri, dan semua itu tentu saja membuat Naruto makin frustasi.

Bahkan puteranya Shikadai pun ikut andil dalam sandiwara ini. Semua foto Naruto dan Sakura yang terpajang dirumah sang Hokage adalah hasil editing tunggal Nara yang sangat menguasai ilmu komputer .

"Menyesal itu selalu terjadi belakangan Naruto..." Shikamaru menepuk bahu Naruto. Dan itu bukan membuat sang Hokage bersemangat. Naruto menenggelamkan kepala kuningnya di lipatan tangannya yang bertumpu di meja. Punggungnya bergetar. Naruto menangis dalam diam.

'Khe, Hokage cengeng...' Ledek Shikamaru dalam hati.

つづく
Tsudzuku

Without YouWhere stories live. Discover now