ARC MOVIE(Terjebak Di Dalam Permainan)

1K 79 240
                                    

[Sambutan Dari Laki - Laki Misterius]


Perlahan aku buka kedua mataku dan mendapati diriku tengah berdiri sendirian di sebuah ruangan yang serba putih, angin bertiup dari arah belakang punggungku. Dengan cepat aku balikkan badanku dan mendapati sebuah gerbang putih polos dengan huruf - huruf kapital disetiap gerbang itu, membentuk sebuah langit - langit taman yang berbentuk bulan sabit atau bundar.

Semua huruf itu di mulai dari A yang berada di ujung sisi kiri gerbang putih itu sampai ke huruf Z yang ada di ujung sisi kanan gerbang. Pada saat aku melangkahkan kaki kananku mendekati gerbang itu, seketika itu juga setengah atau 13 dari 26 huruf kapital itu bersinar terang. Merah, kuning, hijau, biru, orange, hitam, putih, ungu, abu - abu, pekat, cerah dan gelap.

Aku tidak tahu apa maksudnya itu semua.

Kenapa setengah dari huruf kapital itu bersinar terang pada saat aku melangkahkan kakiku?

Pada saat aku ingin lebih dekat lagi dan ingin menyentuh gerbang putih itu dengan tangan, kaki, dan tubuhku sendiri. Tiba - tiba semuanya menjadi gelap, tidak ada penerangan cahaya sedikitpun. Di tengah kegelapan itu keluar cahaya putih di depanku, cahaya itu membentuk huruf kapital yang menunjukkan huruf A. Huruf A tidak cuma satu melainkan banyak sekali, semua warna menempel pada huruf A itu dan mereka semua mengelilingi.

Sang Penyelamat?

Bocah ini?

Itu tidak mungkin!

Ataukah Sang Pembawa Kehancuran?

Anak ini?

Tidak mungkin!

Semua huruf A itu mulai berbicara tentang diriku, setiap kata - kata yang keluar dari suara mereka, tidak ku mengerti semuanya.

Sang Penyelamat?

Sang Pembawa Kehancuran?

Siapa?

Aku?

<SKIP POV>

Perlahan aku buka kedua mataku (lagi) dan pandangan pertamaku adalah sebuah langit - langit ruangan yang memiliki gambar awan putih, dinding sama seperti langit - langit yaitu memiliki gambar awan putih.

"Nii - san..." panggil seorang gadis bersurai hitam yang ada di sisi kanan ranjangku.

Aku segera bangkit dari tidurku dan menatap datar gadis itu.

"Ohh~~~ Rena. Selamat pagi..." sapaku malas karena ingin kembali tidur.

"Nii - san, ayo cepat bangun. Matahari sudah naik tuh.." pinta Rena seraya mencoba menarik selimut hangat yang terlihat menyatu dengan tubuhku.

"Ayolah Rena~~....memangnya ini sudah jam berapa??" balasku malas.

"INI SUDAH JAM 9 PAGI!!" teriak Rena sambil melempar selimut hangatku ke sudut ruangan.

"Jam sembilan?? Aku seperti tidur mati saja.." gumamku seraya mengucek kedua bola mataku.

"Nii - san, cuci muka setelah itu sarapan pagi..." perintah Rena.

Sekarang aku baru sadar jika Rena tengah mengenakan celemek hitam dengan gambar anak kucing putih di perutnya.

"K - Kenapa Nii - san menatapku seperti itu??" tanyanya menatapku sinis bercampur malu.

"Tidak. Hanya saja kau seperti seorang ibu saja.." candaku berhasil membuat kedua pipi Rena menyemburkan warna merah muda.

"B - B - BODOH!!!!" teriak Rena lalu berlari keluar dari kamar.

(SPW) - [1]Supernatural Powers : The Power Of Author Wattpad[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang