CRAZY#28

4.2K 180 0
                                    

aku mengangkat wajahku, dan mendapatkan Kazuma berdiri di hadapanku.
Kazuma?! ini kenyataan...? atau ini hanya ilusi belaka..?

"ha...? uh???" gumamku bingung sambil terus mengusap2 mataku berharap ini semua kenyataan.
Kazuma menaikkan sebelah alisnya bingung akan perilakuku.

i- ini benar2 Kazuma?
ta- tapi, tadi kata Taiki Kazuma sudah pergi.
jadi dia siapa?! siapa manusia berambut emas di hadapanku ini?! apakah aku bermimpi saking tak relanya aku melepas Kazuma?!

"ka- kamu...? kamu benar2 Kazuma?" tanyaku sambil menunjuk jariku ke arah Kazuma.
Kazuma tetap memandangku heran seperti aku sudah tidak waras, dia berkacak pinggang.

"ta- tapi- tadi kamu- katanya, kamu pergi" omonganku mulai ngawur saking bingungnya.
sebenarnya apa yang terjadi?!
apa benar yang dihadapanku ini Kazuma?!
si- siapa dia?!

Kazuma menghela nafas panjang lalu berkata,"kau sudah sinting ya? tentu saja ini aku! memangnya siapa lagi!?!"

aku makin bingung dan cuma bisa memandang Kazuma berharap sosoknya takkan hilang sewaktu aku berkedip.
aku mengedip2kan mataku berulang2 kali, tapi sosok Kazuma yang berada di hadapanku ini tidak hilang juga.
aku mulai berpikir bahwa ini bukan ilusi, sampai aku merasakan Taiki yang masih membekapku gemetaran.
Taiki...? kenapa dia gemetaran begini? apakah Kazuma yang ada di hadapanku ini benar2 hanya ilusiku, sampai2 Taiki gemetaran saking sedihnya melihatku yang berfantasi? jadi manakah yang benar? ini ilusi, atau ini kenyataan?!

gemetaran Taiki bertambah kuat. makin lama, bekapannya makin melemah.
"khu...khu khu khu khu khu" Taiki cekikikan.
huh?! Taiki cekikikan?! apa maksudnya.

"puhahahahahahahahaha! aku tidak tahan lagi! aku tidak tahan lagi!", tawa Taiki sambil melepaskan pelukkannya atas perutku dan tertawa sekencang2nya sambil memukul2 lantai. melihat tingkah Taiki, aku hanya memandangnya heran.
kenapa dia tertawa begitu? segitu lucunyakah aku yang berfantasi Kazuma ada disini?
tidak, kupikir itu tidak lucu. cuma satu yang dapat kusimpulkan melihat tingkah laku Taiki, dia pasti sudah sinting.

"PUAHAHAHAAHAHAHA!!!!!! HAHAHAHAAHHAAHAHA!!!" seseorang tertawa dengan amat keras.
aku melihat kesamping untuk mencari darimana asal suara ketawa itu, dan ternyata itu adalah Yusuke.
dia tertawa sambil memegang perutnya, wajahnya merah dan air mata keluar saking gelinya.
aku tidak mengerti apa yang lucu dan apa yang mereka tertawakan. pertama Taiki, lalu Yusuke, apakah sinting itu menular?!

"hahahahahaha hahahahaahaha!" Taiki terus tertawa terbahak2 sampai bergelung di lantai memeluk perutnya sendiri.

"KYA HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!!" Yusuke juga tertawa tak kalah hebohnya sambil menunjuk2 aku.

"kalian sudah sinting ya?" komentar Kazuma melihat tingkah laku teman2nya.

"puh, hahaha, hahaha... ha... haaah...."akhirnya Taiki bisa mengendalikan dirinya. sebaliknya, Yusuke terus tertawa sampai sekarang aku yakin ibunya salah mengandung.

Taiki menepuk pundakku,"haha... haha... haaa.... maafkan aku Asuka... hahaaha.." katanya sambil tertawa.

"hah....? huh....?" gumamku bingung.

"iya.. hahaha, maafkan aku....."

"a-apa maksudmu....?" tanyaku makin bingung lagi. aku benar2 tak mengerti apa yang terjadi, dan aku berharap aku mengerti.

"Ka- Kazuma tidak pergi. aku membohongimu. yang pergi cuma ibunya.. Kazuma cuma ikut mengantar.. haha- hahaha...."

"a- apa katamu? ulangi lagi?" tanyaku.

"iya, sebenarnya Kazuma tak pergi kemana2. aku hanya membohongimu. tapi tak kusangka jadinya semenarik ini... puh- hahaha! hahahahahaha!!!" Taiki tertawa lagi.

"HAHAHAHAA!!! hei, Asuka-chan!! lihat ini!!! Hahahahahahahahaha!!!" kata Yusuke sambil menunjukkan layar Hp-nya di depan wajahku.

di layar Hp Yusuke, kulihat sesosok gadis berkostum kelinci yang berlari sambil meneriakkan nama 'Kazuma' seperti orang sinting.
dan bukan hanya itu, kulihat gadis itu juga berusaha menerobos masuk kedalam tempat pemeriksaan karcis, tapi dia dihalangi oleh penjaganya. Tak lama, Taiki datang dan membekap gadis itu agar tidak berbuat sesuatu yang lebih buruk. tetapi anehnya, wajah Taiki disitu tidak seperti bayanganku, wajahnya menunjukkan ekspresi menahan tawa. sampai akhirnya aku sadar, bahwa gadis sinting berkostum kelinci itu adalah ''A.K.U" dan ternyata sedari tadi aku dipermainkan!! berarti, tadi Taiki gemetaran bukan karena sedih, melainkan dia berusaha semampu mungkin untuk menahan tawa!!!
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHH!!!!!!!! AKU TAK BISA PERCAYA INI!!! AKU DIPERMAINKAN!!! AKU DIJEBAK!!! DAN AKU BENAR2 TERJEBAK!!!!!

aku melepaskan pandanganku dari layar Hp Yusuke, dan memandang Taiki dan Yusuke tidak percaya secara bergantian.bisa kurasakan wajahku memanas saking malunya. aku ingin protes, tapi aku tidak dapat menemukan kata2 yang pas untuk protes. aku ingin marah, tapi aku sudah terlalu malu untuk marah. aku ingin teriak, tapi suaraku tak bisa keluar seakan menyangkut ditenggorokkanku.yang bisa kulakukan hanya memautkan alisku jadi satu, dan memandang mereka dengan tatapan mematikan, berharap tatapanku ini bisa mengeluarkan sinar laser dan melubangi kepala mereka.
aku benar malu!! malu semalu-malunya!! kalau ada lubang, mau itu lubang sumur atau lubang comberan, pasti aku akan melompat masuk ke dalamnya. tapi sayangnya, disini tidak ada lubang yang kuharapkan itu. melainkan, aku jadi tersadar, ternyata ada....BANYAK SEKALI ORANG BERKERUMUNAN DI SEKITARKU UNTUK MELIHAT APA YANG SEBANARNYA TERJADI!!! aaaaahhh!!! malu sekali!! sialan!! sialaaann!!!!

"bagaimana Asuka-chan?? kamu sudah sadar???? AHAHAHAHAHAHAHA!!!! AHAHAHAHAHAHA!!! BEGO! BEGO! DASAR BEGO!!! HAHAHAAHAHA!!!" gempar Yusuke dengan ekspresi yang amat menyebalkan. siaalll, siallllllll, SIAAAAAAAALLLLLLLLLLLL!!!!
AAAH!!!! AKU BENCI SEKALI!!! AKU DIPERMALUKAN!!! BENCIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!!!!!

"sudahlah Yusuke, kasihan Asuka.. dia sedih karena Kazuma pergi....puh-HAHAHAHAAHAHAHA!!!" bahkan Taiki yang biasanya 'cool' saja sampai tertawa seperti orang sinting. berarti aku sudah benar2 menghibur mereka.
ini benar2 gila. aku benci sekali ini!!!! hatiku miris diperlakukan seperti ini!!!

"kalian-" kataku sambil menarik kerah Yusuke dan Taiki dengan kedua tanganku.

mereka terkejut akan perbuatanku dan mata mereka membelalak. tapi 1 detik setelah itu, mereka kembali tertawa, "HAHAAHAHAHAHAHAHAHA!!! ASUKA MARAH!! ASUKA MARAHH!!!" tawa Taiki.

"HAHAHAAHA!!! KELINCI MARAH!!! KELINCI MARAH!! DIA BERMAKSUD MEMUKUL KITAA!!!! AAAHHAHAHAHAHAHA!! TAKUUT!" tawa Yusuke.

"hei- berhenti tertawa!! berhenti kataku!!!" ancamku dengan menakutkan (kuharap aku melakukannya dengan menakutkan)

"HA! HAHAHAHAHAHAHAHA!!!" tapi mereka terus tertawa seperti tak ada hari esok.
aku benar2 ingin menghajar mereka saat ini, tapi di lain sisi, aku malu sekali seperti mau mati saja.
tapi aku tak bisa menahannya! aku harus menghajar mereka berdua dulu, baru setelah itu aku akan mati karena malu!

saat aku berniat untuk membenturkan kepala Taiki dan Yusuke, kudengar orang2 yang berkerumun diantara kami mulai ikut tertawa juga,
"HAHAAHAHAHAA!! HAHAAHAHAHAHA!"

sebagian ada yang berkomentar," lihat badut berkostum kelinci itu, tadi dia sudah panik seperti orang kesetanan, tapi ternyata laki2 yang dicarinya tidak jadi pergi!! HAAHAHAHAHAA!"

ada juga yang berkomentar begini,''lihat cewek itu.. ckckck, aduh kasihan ya.. ditinggal pacar jadi begitu...."

ada lagi yang berkomentar begini," ini ada apa sih? lagi shooting ya? mana artisnya? apa?! artisnya yang pakai kostum kelinci itu?! cih, hancur sudah dunia perfilman kita...."

Sialan..... sialan..... SIAAAAAAAAAAAAAAAAALLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL!!!!!!!!!!!!!!!!!
aku malu sekali!!! semua orang menertawakanku!! terlebih lagi dua manusia kentut ini!! bagaimana bisa mereka tega mengerjaiku begini?!!
oh ya ampun. kumohon, seseorang, tolong keluarkan aku dari dari sini. bawa aku pergi dari sini....
masa mudaku hancur... MASA MUDAKU SUDAH HANCUR!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

aku berbalik dan menatap Kazuma dengan pandangan paling memelas sedunia. berusaha dengan begitu Kazuma akan menolongku dan mengusir semua orang yang menertawakan aku seperti yang biasa dia lakukan. tapi sepertinya usahaku sia2... Kazuma menyilangkan tangannya dan memandangku dengan menaikkan sebelah alisnya. lalu setelah itu, dia memandang sekeliling dengan pandangan bingung. sepertinya Kazuma masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi, jadi dia hanya berdiri dan menonton saja. yah, memang apa yang bisa kuharapkan dari otak bolot seperti Kazuma.. seharusnya aku tak banyak berharap...

putus asa karena yakin tidak ada yang bisa menolongku dari situasi ini, kini aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri.
tiba2 aku dapat ide yang brilian. aku dapat ide untuk keluar dari situasi yang memalukan ini.

aku menaruh lenganku di dahi dan berkata dengan suara keras agar bisa didengar semua orang,"Aaaaaah~ aku pusing......" lalu aku menjatuhkan diriku di lantai dengan bunyi +duk!+ yang cukup keras. sial,sepertinya aku jatuh terlalu kencang barusan. tak sengaja, kepalaku membentur lantai dan sakitnya bukan main.yah, ini di luar rencana. bisa dibilang, aku terbentur karena kebodohanku. tapi sebodo amatlah, aku harus melanjutkan akting pingsanku ini dengan sebaik mungkin.

semuanya mulai gaduh dengan fakta aku pingsan. orang2 mulai berbisik2 heran, sebagian orang menyangka bahwa Taiki atau Yusuke melakukan tindak kekerasan padaku sampai pingsan. tapi aku tidak peduli. aku malah senang orang2 menyalahkan Taiki dan Yusuke atau mencurigai mereka melakukan tindak kekerasan. anggap saja itu hukuman karena mengerjai aku. tapi hukuman yang mereka dapat tak seberapa! itu tidak setimpal!
tapi ya sudahlah, yang penting aku harus menjalankan peran pingsanku dengan sebaik mungkin.

"A- Asuka-chan?! kamu kenapa?!" tanya Yusuke gugup sambil mengguncang2 tubuhku. aku harus tetap diam dan meneraturkan nafas. tapi sulit rasanya bila diguncang2 begini. tapi aku harus berusaha! jangan sampai ketahuan aku cuma pura2 pingsan.

"hei... aku tahu kau cuma pura2 pingsan. bangunlah, jangan bikin malu." komentar Taiki.
heuk?! bagaimana dia bisa tahu aku cuma pura2 pingsan? apa aktingku tidak meyakinkan?!

"bagaimana bisa Asuka-chan pura2 pingsan?! itu tidak mungkin! mana mungkin Asuka-chan menunjukkan wajah tidurnya ini di depan semua orang, wajah tidurnya ini kan jelek sekali!!" komentar Yusuke.
sialan.. bagaimana dia bisa berkata sejujur itu dengan suara keras?! ukh, Yusuke sialan... akan kusobek mulutnya begitu aku terbangun nanti.

"huff...terserah kau saja Yusuke.... hei Asuka, hei, ayo bangun. kami malu nih." kata Taiki sambil menepuk2 pipiku.

"Hei! kau pikir apa yang kau lakukan padanya?!" teriak Kazuma tiba2. terimakasih Kazuma!!! kau memang penyelamatku!!! i love yuuu!!!!!

"hah? uh? a- aku?" tanya Yusuke ketakutan.

"bukan! bukan kau! tapi Taiki! kau pikir karena dia pingsan, kau bisa seenaknya saja megang2nya hah?!" jawab Kazuma.

"megang2? hah?" Tanya Taiki heran. yah, bisa dibilang memang Taiki memegangku sih. karena memang Taiki berjongkok di sampingku dan dia mengangkat tubuh bagian atasku dalam posisi terduduk dalam pelukannya.

"lepaskan.dia.sekarang.juga." ancam Kazuma.

"oh? baiklah." jawab Taiki lalu melepasku tiba2. akibatnya, kepalaku membentur lantai untuk yang kedua kalinya. aku mengernyit sakit.

"HEI KALIAN! SEMUANYA BUBAR!! KALIAN PIKIR KAMI INI TONTONAN APA?! PERGI SEBELUM KUTONJOK!!" teriak Kazuma.
seketika itu juga, aku mendengar semua orang bubar dengan bergumam sebal atas perilaku Kazuma. yah, setidaknya mereka sudah bubar, dan aku berterimakasih banyak sama Kazuma.

"nah, sekarang gimana?" tanya Taiki.

"tinggal saja.. toh katamu Asuka-chan pura2 pingsan. berarti dia akan bangun sendiri nanti." usul Yusuke.
sialan, entah apa salahku pada Yusuke sampai dia begini membenciku.

"ya, ide bagus. kita tinggal saja." jawab Kazuma.
apa?! sampai Kazuma juga?! jangan tinggalkan aku Kazuma!!!

"ya. ayo kita pulang." ajak Taiki.

"ayo." jawab Kazuma dan Yusuke serentak.

hei, hei ,hei!!!!!! masa kalian benar2 meninggalkanku disini sih?!
bagaimana bisa kalian meninggalkanseorang gadis tergeletak kasihan begini ditengah2 bandara?!
setidaknya kalian harus memindahkan aku ke pinggir atau ke bangku bukan?!
aduh, tak bisa kubayangkan posisiku sekarang ini... seorang gadis remaja, tergeletak di tengah2 kerumunan orang banyak, memakai kostum kelinci....
aaaaaaaaahhh!!!! benciiiiiiiii!!!!!!!

jadi, bagaimana ini?! apa sebaiknya aku sudahi saja kepura2an ini?!
masa aku benar2 harus diam saja tergeletak disini menunggu belas kasihan orang yang lewat?! membayangkannya saja aku tak sanggup!!
cih, tapi kalau aku melakukannya, pasti aku akan lebih malu lagi!! dan Yusuke pasti akan meledekku habis2an!!!
aaaaaahhhh!!!!!!! aku tidak bisa terima ini!!! kembalilah Kazuma!! kembalilah...!!!!!!!!!!

"huh.... tidak menyerah juga ternyata.... hei Kazuma, dia tak menyerah. jadi sebaiknya kau gendong saja dia." kata Taiki.
Taiki?! huhuhuhu! Taiki!! kau memang yang paling mengerti aku!!!

"menggendongnya? cih, ogah. aku tak mau menggendong babi seberat dia." jawab Kazuma cuek.
Kazuma sialan... kau tidak tahu kalau aku berada di situasi ini sekarang demi kamu?! jadi ini balasanmu padaku yang berjuang mati2an untuk menahanmu pergi?!

"dasar.. tidak kamu, tidak Asuka, sama saja kekanak2annya." keluh Taiki sampai akhirnya dia menggendongku dalam posisi pengantin.
wuaah.... khu khu khu... Taiki memang paling top! dari jarak sedekat ini, aku sampai bisa mendengar detak jantung Taiki. bukan hanya itu, aku juga dapat mencium wangi Taiki. wanginya memang tidak senyaman Kazuma, tapi wangi Taiki selalu berhasil membuatku tenang. entahlah, aku tidak bisa mengekspresikannya. tetapi aku selalu merasa tenang bila berada di dekat Taiki. seperti rasa tenang yang diberikan ayah bilamana ayah berada di sisiku. tapi bukan berarti aku menganggap Taiki sebagai ayahku juga.... ah! aku tahu harus menyebutnya apa, kakak laki2ku! ya, kakak laki2. rasanya begitu tepat. kakak laki2 yang selalu kuidam2kan dan selalu kuharapkan agar kupunya, tapi fakta membuktikan bahwa yang kupunya bukanlah kakak laki2 yang kuidamkan melainkan adik laki2 yang berengsek. tapi akhirnya aku menemukannya, kakak laki2ku...Taiki. terima kasih Taiki....

"pasti berat ya...? huhu.. kasihan Taiki...." kata Yusuke.
sungguh, aku ingin sekali menyumpal mulutnya itu dengan sepatu!

"hah? tidak kok,enteng sekali malah. masih lebih berat tas sekolahku." jawab Taiki.
kekeke! rasakan! makan itu Yusuke! aku tidak berat!

"ah, kau pasti bercanda! coba, sini coba! biarkan aku coba menggendongnya! pasti dia berat sekali deh, makannya kan seperti sapi!"
sialan... benar2 sialan.....

"mau coba? nih, kau pasti akan kaget betapa entengnya dia."
Taiki?! kenapa kau membiarkan manusia barbar ini mencoba menggendongku?! aku tak mau!!! dia bau!!

"mau! mau! sini sini!!" jawab Yusuke semangat.

"ini... hati2.... hup." kata Taiki seiring mengoperku kepada Yusuke.
mereka pikir aku barang apa?! mereka mengoperku seperti tanpa berdosa begitu, padahal ceritanya 'kan aku sedang pingsan! kok malah dibuat oper2an sih!?!

"uh.. oh? kamu bohong ah! kamu bilang masih lebih berat tas sekolahmu, ini mah masih beratan Asuka-chan! yah, tapi benar juga sih katamu Taiki. Asuka-chan enteng sekali! tidak kuduga dia bisa seenteng ini, padahal makannya banyak sekali." kata Yusuke mengakui.
hah! rasakan! perkiraanmu salah bukan?! aku tidak berat! khukhukhu HAHAHAHA!!!
yah, karena kamu jujur mengakui bahwa aku tidak berat, aku juga jujur deh... perkiraanku juga salah kok, kupikir kamu bau, tapi ternyata kamu cukup wangi.
tapi tentu saja masih kalah wangi sama Kazuma dan Taiki. tapi okelah..... sebenarnya aku juga menganggapmu teman baikku lho. makanya aku senang saja saat kau pacaran dengan Emi. aku yakin kau pasti bisa menjaga Emi dan jadi cowok yang baik buatnya..

"tapi ini sih kelewat enteng! aku yakin, pasti Asuka-chan mengidap penyakit a... an...." kata Yusuke.

"anoreksia." jawab Taiki membetulkan.

"aaah! iya2! anoreksia! dia pasti memuntahkan semua isi perutnya sehabis makan! pantas saja dia selalu ke toilet setelah makan!"
yak, kucabut semua kata2ku barusan. Yusuke tidak lebih dari monyet berketek bau!!!
aku selalu ke toilet setelah makan, bukan karena aku memuntahkan semua isi perutku! memangnya salah punya pencernaan yang lancar?!!!!

"hentikan semua!" teriak Kazuma tiba2.

"hei Yusuke, sebaiknya cepat kau serahkan Asuka padaku!" teriak Kazuma lagi.

"lha lho? tadi 'kan Kazu-chan bilang tak mau menggendongnya... masa cuma Taiki yang boleh menggendongnya, aku kan cuma mencoba........" jawab Yusuke dengan suara memelas.

"si- siapa bilang aku tak mau menggendongnya?! dan siapa bilang Taiki boleh menggendongnya?! cepat berikan padaku!" protes Kazuma.

"huh. iya... ini...." keluh Yusuke sambil menyerahkanku pada Kazuma.
Kazuma merebutku dengan kasar dari tangan Yusuke, yang mengakibatkan beberapa rambutku yang ternyata menyangkut di kancing baju Yusuke tercabut. dan itu sakitnya bukan main. dan lagi, tempat tercabutnya rambutku, adalah tempat dimana kepalaku 2 kali terbentur di lantai. sakitnya jadi triple. aku mengernyit, dan bisa kudengar Taiki cekikikan. entah karena dia geli melihat perilaku Kazuma, atau dia sadar aku kesakitan.

"cih, dasar...." gumam Kazuma sambil membekapku erat.

Kazuma... ya, ini Kazuma... Kazuma yang selalu kurindukan...
kini dia berada disini, dan aku dalam pelukkannya. entah sudah berapa lama aku merindukkan sentuhannya ini. entah sudah berapa lama aku berharap untuk dapat mencium harum wanginya. tapi kini dia berada disini, benar2 berada disini, memelukku dalam hangat pelukkannya. saat2 yang begitu kurindukan, kini menjadi kenyataan. entah bagaimana bisa aku pernah bermaksud untuk melepas Kazuma yang membuatku merasa begini aman. entah apa yang kupikirkan pada saat itu, tapi yang pasti itu takkan terjadi lagi. ini serasa terasa amat tepat, disinilah tempatku berada, hatiku berada.
aku bergelung membenamkan wajahku di dada Kazuma untuk memenuhi kerinduanku atas Kazuma selama ini. bisa kudengar Kazuma tertawa lewat hidungnya melihat kelakuanku. tapi Kazuma tidak menolak, dia malah memelukku lebih erat lagi. mungkinkah Kazuma juga merindukanku seperti aku merindukannya? ya, kuharap Kazuma merindukanku juga...

"Emi....? lho? apa yang dilakukannya disini? Emi-chan!!!!!" kata Yusuke biungung.
sial, aku benar2 lupa soal Emi! dia masih disini, berarti pak supir masih menahannya sedari tadi??
huff... tapi untunglah, setidaknya dia tidak dibawa ke kantor polisi karena ulahku.

"hah? uh? YUSUKEEEEEEEEE!!! YUSUKEE!! AKU DISINI!! HUHUHUHU!!!!!!!!!" tangis Emi.
kelihatannya Emi sedih sekali... ukh, aku harus minta maaf nih padanya. yah, sebagai balasannya, aku tidak akan menyakiti Yusuke seperti yang sudah kurencanakan deh. anggap saja itu permintaan maafku.

"Emi-chan??? kok kamu bisa ada disini?! hihihi! senang deh bisa ketemu disini! ini pasti takdir!"
takdir pantatku. ya, pasti pantatku yang menakdirkan kalian bertemu disini.

"aku juga senang bertemu denganmu Yusuke!! tapi sebelum itu, dimana Asuka?!!!" upss... sepertinya Emi marah nih, untung aku pura2 pingsan. dan lagi, aku ada dalam gendongan Kazuma. Emi 'kan takut sama Kazuma, dia pasti tidak akan apa2in aku. huufff......

"eh? Asuka-chan?? itu.. itu-tuh dia disitu." kata Yusuke.

"mana? eeeh??! Asuka?! dia sakit lagi???!" tanya Emi panik.

"huh? ah tidak kok. dia cuma pura2 pingsan saja."
sialan Yusukeee..................

"pura2 pingsan??"

"iya, dia malu karena termakan jebakan Taiki! Kazuma tidak pergi! hahahahaha!!!"

"oh? jadi itu hanya bohongan?? lalu kenapa kamu tidak beritahu aku dari awal?!"

"aku juga tidak tahu! aku baru tahu apa yang terjadi pas Asuka-chan teriak2 seperti orang sinting di dalam! hahahaha! Taiki, kamu jenius!!"

"ooh begitu ya..... hahaha! itu hebat sekali! Taiki-sama betul2 jenius!" kata Emi kagum sambil bertepuk tangan.

bisa kudengar Kazuma juga berkata "ooh....." dalam suara yang amat kecil. tapi aku bisa mendengarnya. sepertinya dia baru sadar akan apa yang sebenarnya terjadi. cih, kini Kazuma tahu apa yang terjadi, dan aku lebih malu lagi!!

"hahaha, jadi begitu ya? kamu segitu takutnya aku pergi?" bisik Kazuma. tapi aku tidak merespon. lebih jelasnya, terlalu malu untuk merespon.

"yah, sekarang tinggal tunggu Asuka sadar saja.. dan aku pasti mati. hahahaha" kata Taiki.
tidak kok Taiki... walaupun kamu sudah mempermalukan aku begitu, aku ga akan menyakiti kamu...
yah, paling aku akan menjambak sampai beberapa rambutmu rontok saja... hehehe

"sudahlah, jangan bicara yang tidak penting. aku mau bawa Asuka ke suatu tempat." kata Kazuma.
suatu tempat? kemana? jangan2 Kazuma mau balas dendam dan membuangku di pinggir jalan?!

"aku ikut! ikut!!" kata Yusuke senang.

"tidak. kami akan pergi b.e.r.d.u.a yang artinya tidak boleh siapapun ikut!" ancam Kazuma.

"iiih~ Kazuma genit ya........." goda Yusuke.

"mau mati......?"
mendengar ancaman Kazuma, Yusuke langsung diam seribu bahasa.
hahaaha! itu akibatnya kalau mencari gara2 dengan Kazuma-ku!!

"sudah, aku pergi dulu." kata Kazuma lalu berjalan pergi.

"eh, hei! tunggu dulu! kau harus bertanggung jawab!!" kata Emi membuat langkah Kazuma berhenti.

"mau mati....?" tanya Kazuma.

"bukan bertanggung jawab apa, maksudku, kau harus bertanggung jawab atas perbuatan istrimu!!" kata Emi lagi.

".........." Kazuma diam saja. tapi bisa kubayangkan Kazuma sekarang pasti sedang memandang Emi dengan menaikkan sebelah alisnya.

"iya! istrimu ini, datang kesini memakai taksi ini, tanpa membayar dan langsung pergi!! dan aku menjadi sandera pak supir karena tidak membayar!! kau harus bertanggung jawab!!!"

"mana taksinya?"

"huh? Taksinya? yang ini....."

"oh, yang itu."
bisa kurasakan Kazuma berbalik arah. dia pasti berjalan ke arah Taksi yang ditunjuk Emi. dia merendahkan badannya, lalu aku merasa aku sudah berada di atas pangkuan Kazuma. pasti sekarang Kazuma sudah duduk di dalam Taksi yang disebutkan Emi tadi. sebenarnya sih aku mau mengecek apa yang terjadi, tapi aku terlalu takut untuk membuka mataku barang sedikit saja. aku takut ketahuan kalau aku pura2 pingsan (yah.. walaupun sebenarnya memang sudah ketahuan sih.... -__-)

"lho? lho? kamu mau ngapain disitu??!" tanya Emi lagi.

"brisik ah. hei pak supir, ayo jalan. nanti akan kubayar ongkos yang tadi dan akan kuberi tip." kata Kazuma.

"oh? ya! iya! baiklah!" kata pak supir. bisa kudengar langkah kakinya yang buru2 masuk ke dalam mobil begitu mendengar perkataan Kazuma. cih, dasar mata duitan.... -__-

"mau kemana ya?" tanya pak supir manis.

"ke laut di sebelah sana." jawab Kazuma.

"oh, ya baiklah!!"
setelah itu, kurasakan mobil sudah berjalan maju. dan kudengar Emi, dan Yusuke berteriak 'selamat bersenang'. bersenang2 kakiku. memangnya kalian pikir kami mau ngapain? aku berani taruhan, Kazuma pasti akan membuangku ke laut sesampainya kami disana.

"hei... kau tak mau bangun juga?" tanya Kazuma. aku tetap diam saja. entah kenapa, aku tak berani merespon.

"oh, jadi tak mau bangun juga? kalau kau tak mau bangun, nanti kucium nih."
cih, kau pikir aku bisa terjebak atas ancaman mesummu itu? aku sudah takkan lagi tertipu!
kejadian tadi menjadi pelajaran yang takkan bisa kulupakan seumur hidup!

"kuhitung sampai 3 nih..... satu......"
aku takkan terjebak!

"dua............."
tahan Asuka... itu hanya jebakkannya saja......

"ti........"
akh!!!!!!!!!! aku sudah tak tahan lagi!!!!!!!!!!!!!

saat aku membuka mataku, aku melihat wajah Kazuma hanya berjarak 5 cm dari wajahku.
aku tersentak. saking kagetnya aku langsung bangun dari posisiku dan membentur kepala Kazuma dengan bunyi +dukkk!!+ yang amat keras. sakiiitt, sakiit sekali. tapi aku sudah terlalu gugup untuk bisa merasakan sakit.

"aduh........." gumam Kazuma sambil mengusap2 dahinya.

"a- apa yang mau kau lakukan tadi?! dasar mesum!" teriakku gugup.

"aku 'kan sudah bilang, jadi itu tak bisa dianggap mesum!"

"tetap saja! i- itu namanya pelecehan seksual!"

"a- apa katamu?! aku?! pelecehan seksual?! hah! kau pasti bercanda!"

"tetap saja.... huh." gumamku sambil memegangi dadaku yang bergedup tidak karuan saking gugupnya.

"tadi sepertinya kau sedih sekali aku mau pergi...kok sekarang begini....??? tidak takut aku pergi??" ledek Kazuma.
sejak kapan dia mulai meledek?! cih, ini pasti akibat terlalu lama berteman dengan Yusuke!

"jangan ungkit itu lagi!!" teriakku.

"iya! iya! tidak usah teriak2 kenapa sih?!" protesnya.

lagi2 begini. kenapa sih kami malah bertengkar setelah sekian lama tidak bertemu?! huh, aku tak mau seperti ini!!!

"ehm... sebenarnya... mau ngapain sih kita pergi ke laut?" tanyaku membuka pembicaraan.

"lihat saja nanti." jawab Kazuma cuek sambil terus memandang keluar jendela.
dasar emas imitasi!! apa susahnya sih menjawab dengan benar?!
dia memang paling jenius dalam membuatku marah!

"hei buceri!!! kenapa sih kau bersikap begini?! aku kan nanya dengan baik2! kau tidak tahu 'kan betapa sedihnya aku saat mendengar kau akan pergi ke Amerika! apa kau tak dengar dari tadi aku meneriaki namamu seperti wanita sinting?! tapi kau malah bersikap begini padaku! padahal sudah lama kita tak bertemu, aku tak mau kita berkelahi setelah sekian lama kita tidak bertemu........" teriakku sedikit kehilangan kendali.

"hei... apa yang membuatmu berpikir aku benar2 akan meninggalkanmu?" tanya Kazuma sambil menatap mataku dalam2.

aku mengindari kontak mata dengannya," karena saat itu kau bilang, 'ini yang terakhir'........"

Kazuma mengangkat wajahku untuk melihat ke wajahnya," jadi itu yang membuatmu berpikir begitu..?"

"i- iya......"

"hahaha, bodoh sekali kau." dengus Kazuma sambil memalingkan wajahnya.

"jadi, kalau bukan untuk pergi, apa maksudmu berkata 'ini yang terakhir'?"

"oh, itu... maksudku adalah ini." kata Kazuma sambil mengeluarkan kotak kecil berwarna merah dari kantongnya.

benda apa itu....?

CRAZY!!Where stories live. Discover now