CRAZY#18

3K 166 2
                                    

kami berputar2 mencari kotak musik dari toko yang satu ke toko lainnya, tetapi kami tidak kunjung menemukan yang benar2 pas. memang sih ada kotak musik yang lumayan bagus, tapi terbuat dari plastik dan tidak antik sama sekali -__-

jadi kami memutuskan untuk mencari ke toko lain lagi. tapi kali ini target kami adalah toko barang antik. nah, ini dia yang sulit, tidak banyak dan hampir tidak ada toko barang antik di kota ini! akhh mengesalkan!!

lagipula bisa2nya si kepala bolong ini baru mencari kado, padahal besok sudah ulang tahunnya! mana kadonya susah didapat lagi... hhh...

sepertinya alam juga tak mendukung kami, hujan deras-pun mulai turun, jadinya Kazuma menepi untuk memakai jas hujan.

jas hujannya hanya ada 1, dan Kazuma menyuruhku untuk memakainya.

padahal Kazuma-lah yang seharusnya memakai jas hujan ini. bisa terbayang kan, bagaimana menyusahkan dan dinginnya berkendara motor dengan kecepatan tinggi di malam yang hujan begini?

hiiih~ aku saja yang dibonceng Kazuma sudah kedinginan setengah mati! apalagi Kazuma yang hanya memakai jaket?!

saat aku menyuruh Kazuma untuk dia saja yang memakainya, dia melotot dengan pandangan yang mematikan.

aku tahu tak ada gunanya aku berbuat begini, jadi daripada ribut dan membuat pencarian makin terhambat, aku menuruti Kazuma dan memakai jas hujannya dalam diam.

setelah itu kami langsung berangkat lagi. tujuan kami kali ini adalah toko barang antik yang berada di pinggiran sungai.

dari tempatnya saja sudah kedengaran antik, semoga saja kami menemukan kotak musik yang kami cari disana (dan aku juga sangat berharap kami menemukannya, karena ini sudah toko ke-9 yang kami kunjungi, dan ini sudah pukul 8 malam -_-).

sepertinya perjalanan ini akan memakan waktu cukup lama. ini juga membuatku makin khawatir sama Kazuma.

apa dia baik2 saja? bagaimana kalau dia masuk angin? ukh, pasti dingin sekali deh...

lalu aku memeluk perut Kazuma dengan erat, berharap dengan begitu dia akan merasa sedikit hangat.

tapi sepertinya tidak, aku malah membuat dia sesak napas, karena aku mendengar dia terbatuk saat aku mengencangkan pelukanku. jadinya kukurungkan niatku untuk memeluk dia dengan erat lebih lama lagi.

+CIIITT~~+

Motornya berhenti. sepertinya kami sudah sampai.

"sudah sampai?!" teriakku agar Kazuma bisa mendengarku di sela2 suara hujan yang amat besar.

"sudah, cepat turun! hujannya deras sekali!"

Aku turun dari motor. di sela2 hujan yang mengganggu penglihatanku, aku melihat ada sebuah toko ala Victoria yang bertuliskan "toko barang antik : HELLEN". sepertinya itu toko antik yang dimaksud Kazuma.

Kazuma berlari ke arah toko itu, dan aku mengikutinya dari belakang.

+KLINING~+ lonceng berbunyi saat kami memasuki toko.

sinar lampu oranye dan wangi khas dari barang antik menyambutku saat aku memasuki toko.

desain dan penempatan barang2 yang akan dijual ditata begitu rapi dan apik, sehingga enak dipandang mata.

barang yang dijual macam2, mulai dari boneka, pensil, hingga kursi-pun dijualnya. tapi, yah, tentu saja semua barang antik.

huh, aku jadi tidak enak karena telah mengotori toko yang cantik ini dengan tubuh basah kami... -_-

CRAZY!!Where stories live. Discover now