"Aku tidak tahu apa yang terjadi pada kalian dimasa lalu, detailnya. Tapi pasti ada sesuatu yang membuat Lisa bisa dekat denganmu dulu"

Sorot mata kebencian Bam-bam mulai luntur, otaknya memutar kembali memori bersama Lisa saat masih kecil.

=FLASHBACK=

Bam-bam kecil melangkahkan kaki kecilnya menghampiri Lisa yang menangis tersedu dibangku ayunan. Pria kecil itu menangkup pipi si gadis kecil sambil mengerucutkan bibirnya.

"Jangan menangis, aku kan terlambat karena membelikanmu es krim dulu"

Bam-bam telah membuka bungkus eskrim lalu diberikannya pada Lisa. Seketika tangis Lisa berhenti, dia menjilati setiap inci eskrim itu.

"Kamu suka?"

Lisa mengangguk dengan mantap.

Setelah menghabiskan eskrimnya Lisa menarik tangan Bam-bam menuju sebuah pohon besar dengan papan-pan kayu membentuk rumah didahannya.

Lisa bersiul, lalu sebuah kepala menyembul dari balik jendela rumah pohon itu.

"Hai, kak Ten. Maaf terlambat, dia Bam-bam temanku yang kuceritakan padamu"

Pria kecil yang dipanggil Ten itu turun dengan hati-hati. Untungnya rumah pohon itu tidak terlalu tinggi. Setelah turun dan membersihkan tangannya dia menyodorkan tangannya pada Bam-bam.

"Hai, aku Ten. Kamu pasti_"

"Aku eleven" saut Bam-bam dengan kesal.

Tawa Lisa dan Ten pecah.

"Sejak kapan kamu bisa melawak?" ujar Lisa disela-sela tawanya.

Meski Bam-bam kesal karena Lisa mempunyai teman baru, tapi dia senang bisa melihat tawa lucu Lisa.

Bam-bam dan Lisa telah berteman sejak mereka orok, mereka bertetangga. Ten baru pindah dari China, dan teman pertama yang ia temui adalah Lisa. Gadis itu membantu Ten mengenali lingkungan tempat mereka tinggal. Meskipun lebih tua setahun dari mereka, Ten merasa nyaman.

Sampai saat mereka bertiga jalan-jalan di tepi danau. Ten memetik sebuah bunga liar yang barusaja dihinggapi kupu-kupu. Menyelipkan tangkai bunga itu disela-sela rambut Lisa.

Ten dan Lisa saling menyunggingkan cengiran.

Bam-bam yang berdiri dibelakang mereka merasa panas.

Dia memungut lumpur dipinggiran danau lalu dilemparnya ke arah Ten dan mengenai punggungnya.

"Bam-bam, kamu ngapain?" bentak Lisa.

"Gak ngapa-ngapain" elak Bam-bam.

"Tadi ada laba-laba di punggungnya, karena aku takut mengambilnya jadi aku lempar pake lumpur"

Lisa tak mempercayai ucapan Bam-bam, dia menuntun Ten pulang untuk membersihkan dirinya.

Semenjak itu, Bam-bam selalu mengganggu Ten. Meskipun Ten sudah SD sedangkan Bam-bam baru di bangku kanak-kanak, tidak menghentikan aksi Bam-bam mengusik Ten. Dari merobek tas hingga barang-barang Ten berceceran di jalan, menumpahi pasir di sepatunya, hingga memberi hadiah belasan kodok dihari ulangtahun Ten.

Lisa yang mulai memergoki kelakuan Bam-bam mulai memarahinya.

"Kalau kamu mengerjai kak Ten lagi, aku tidak mau bermain denganmu"

"Aku tidak akan mengerjai Ten lagi, asalkan kamu menjauhinya"

"Kenapa? Aku ingin punya banyak teman, kamu tidak boleh melarangku"

"Kamu saja melarangku mengerjai Ten"

"BAM-BAM!" bentak Lisa.

Lisa menunduk.

"Aku tidak mau Bam-bam jadi orang jahat, aku ingin Bam-bam membelikanku eskrim, permen, dan coklat lagi. Aku ingin Bam-bam juga punya banyak teman dan membagi permen dengan yang lain"

Airmata mulai mengalir deras dipipi Lisa.

Ten yang selalu mampir di tempat sekolah Lisa, langsung menarik lengan Lisa, membawanya menjauh dari Bam-bam.

Bam-bam yang tadinya luluh karena ucapan Lisa kembali geram karena kedatangan Ten. hingga dia mengambil sebuah batu.

Tak...

===

"Kurasa kamu harus bersikap baik padanya. Jangan sefing memaksanya. Jaga sikapmu dengan yang lain, jangan terlalu terbawa emosi dan_"

"Iya iya aku tahu, dasar emak-emak"

Donghyuk hanya berdecak kesal.

Bam-bam menunduk, memikirkan kembali semua perlakuan baiknya pada Lisa dulu dan menimbang-nimbang semua ucapan Donghyuk.

"Kurasa kembali mengulang masa kecil ide yang tidak buruk juga"

-

Donghyuk dan Bam-bam turun dari atap dan melangkah menuju ruang inap Lisa. Dua pemuda itu tercengang saat melihat June berdiri menyandarkan punggungnya dengan muka yang sangat kusut.

"June-ya, kenapa kesini?"

Bukannya menjawab pertanyaan Donghyuk, dia menyegat langkah Donghyuk yang akan mendekati pintu ruangan Lisa.

"Kamu tidak boleh masuk, mereka sedang rapat"

Bam-bam celingukan, mengintip situasi di dalam ruangan lewat kaca kecil daun pintu. June yang mengetahuinya langsung menubruk tubuhnya untuk menutupi kaca tersebut.

"Kamu dibayar berapa sih? Mau aja jadi bodyguard mereka" ketus Bam-bam.

June membuang muka.

"Rose berjanji akan jadi pacarku"


••••

Abis ini mulai klimaksnya

Tunggu aja

KEEP VOMENT!

SCARY BLACK PINKWhere stories live. Discover now