"Ayolah naomi! Dia sudah memiliki ve!" Keluh farish

"Aku tau. Tapi ve sedang tak bisa menemaninya. Kamu tau kan sekarang ve juga seorang model? Jadwalnya sibuk" Terang naomi.

"Lalu, lo mau aja gitu disuruh gantiin ve?" Tanya farish.

"Kamu tau jawabannya rish. Sejauh apapun aku berusaha melupakannya, hatiku tetap memilih dia" Jawab naomi lirih.

"Kemudian dia bisa membalas perasaan lo?" Kini farish mendekati naomi, membantunya membereskan barang.

"Aku sudah tak memikirkannya. Aku bahagia berada di dekatnya saja" Lirih naomi.

"Jadi, kamu itu apanya? Dari penjelasanmu kok seperti baby sitternya saja selalu didekatnya" Sindir farish.

"Bukankah benar? Ibuku pembantunya, ayahku supirnya. Jadi sudah garisnya kan aku ini baby sitternya?" Ujar naomi membuat farish menjadi semakin tak mood.

Suara klakson mobil pun terdengar membuat naomi mempercepat membereskan barangnya.

"Ya terserahlah. Selamat bersenang senang menikmati harapan sementara lo itu" Ujar farish sambil meninggalkan naomi menuju kamarnya.

Naomi's POV

Aku tau ini akan terjadi. Saat kedatangan kinal nanti pasti farish akan marah padaku.

Bukan mauku untuk terus menyiksa hatiku sendiri. Tapi aku tak lebih sanggup untuk berpisah dari kinal.

Aku tau kinal tak lagi untukku. Dia tak pernah memanggilku princess kembali. Tapi, aku sengaja tak memberitahunya.

Aku hanya tak ingin ia yang menjauh karena akan susah untuk mendekatinya lagi.

Sesuai dengan perjanjian. Kinal membantuku mengangkat barang barangku untuk menginap dirumahnya selama seminggu.

Aku tentu bahagia. Hanya itu, tidak sampai titik sangat bahagia karena aku tau kinal hanya tak ingin kesepian tanpa kekasihnya.

Aku sebenarnya paham kinal sudah menyadari keegoisannya. Tapi aku tak pernah menunjukkan kesedihanku atau kekecewaanku.

Alasanku mudah. Aku menikmati keegoisannya. Kala ia selalu memintaku disisinya saat kekasihnya tak ada.

Setidaknya, akulah menjadi tempatnya berlabuh saat tempat biasanya tak bisa ia singgahi.

Ya aku, bukan wanita lain. Hanya ada aku, kinal dan ve dalam hubungan percintaan ini.

Selingkuh? Tentu kinal tak bisa dianggap seperti itu karena kami tak menjalin hubungan lebih dari sahabat.

Lama aku terlarut akan lamunanku. Kinal menggoncangkan tubuhku ini. Tentu untuk menyadarkanku bahwa kami harus segera berangkat.

Aku duduk di sebelah kinal. Memasang seatbelt lalu mencari keberadaan headsetku.

Ini saat yang tepat untuk memakai headset dan mendengarkan lagu sekencang mungkin.

Aku paham. Setelah ini kinal akan menjelaskan kenapa aku harus menemaninya dan memuji segala tentang ve.

Dulu memang aku melihat kinal berada di kebimbangan antara aku dan ve.

Namun saat ini, mata kinal hanya memperlihatkan bahwa cinta yang ia miliki untuk ve saja. Lalu aku?

Hanya bagian dari keegoisannya saja.

Saat aku mendengar lagu itu sembari berjalan
Aku memikirkanmu

Perjalanan yang kami lalui semakin larut. Kinal sudah beberapa kali menguap. Aku tau, karna aku memandanginya terus walau telingaku fokus mendengarkan lagu.

Pengganti Yang Utama✔Where stories live. Discover now