PYU 8

578 64 11
                                    

Naomi's POV

"apakah ada yang luka? Saya sedang buru buru. Ini kartu nama saya jika kamu ingin meminta ganti rugi."

Aku menerima kartu tersebut dan setelah itu ia melanjutkan perjalanannya menuju parkiran belakang.

Aku membaca kartu nama tersebut.

"Y.O.N.A" aku mengejanya. Sungguh.

Bukan apa apa. Kok bisa ya dia menyimpan kartu nama yang sudah luntur begini. Dikasih ke orang lagi. Nyusahin aja bacanya.

Tak ingin membuang waktu aku memasukkan kartu nama tadi pada saku seragamku.

Aku berjalan pelan menuju kelas. Bukan apa apa. Aku hanya tak enak. Semua mata tertuju padaku. Apa ada yang salah ya?

"kamu anak kelas 10 ya?" Tanya seseorang yang sepertinya adalah seniorku.

"ah iya kak. Aku Naomi. Kelas 10-1." Jawabku terbata bata.

Tentu aku kaget tiba tiba ia menghampiriku seperti ini.

"Gue melody. Kelas 12 sekaligus ketua osis disini. Ya sebelum ada pergantian sih." Balasnya.

Sungguh.

Siapa yang bertanya? Kalian kah?

Ah tak apa. Dia senior yang cantik dan uhh kulitnya, berapa kaleng cat putih yang ia konsumsi setiap harinya hingga kulitnya begitu putih?

"ah iya kak" Balasku seadanya. Sibuk meneliti bagian manakah dari kulitnya yang hitam.

"Aku tertarik padamu." Ucapnya tiba tiba.

Aku terlonjak kaget. Dikerumunan orang ia menyatakan rasa sukanya padaku?

"Ma-maaf kak aku masih normal." Ucapku terbata bata.

Ia terlihat bingung lalu tak lama ia tertawa.

"Polosnya hahaha. Maksudku, aku tertarik mengajakmu bergabung dalam ekskul dance. Imagemu cocok. Cantik sexy dan judes." terangnya.

Aku yakin. Sangat amat yakin. Kini wajahku sangat terlihat memerah.

"Ah untuk saat ini sepertinya aku belum tertarik. Permisi kak."

Aku langsung melesat pergi karna tak ingin semakin malu.

Sesampainya dikelas aku langsung memilih bangku dibelakang dekat jendela.

Suasananya sangat pas untukku. Aku akan melamun disana hingga bel masuk berbunyi.

Sebenarnya sih bukan karna itu saja. Tapi karna dari jendela tersebut aku bisa melihat pepohonan rindang yang indah dan dibawahnya terdapat sepedaku.

Itung itung aku juga sebagai satpam yang mengawasi sepedaku sendiri.

Ya semurah murahnya sepedaku kalau dijual juga bisa buat beli kuota.

Sedang asik melamun tiba tiba bel berbunyi. Masuklah seorang guru yang tak ku perhatikan karna aku sibuk mengeluarkan bukuku dari tas.

Aku hanya mendengar suaranya sambil tanganku sibuk mengaduk isi tasku.

"Halo murid murid baru di SMA 53. Perkenalkan saya guru baru sekaligus wali kelas kalian. Nama bapak adalah Yona"

Aku tersentak. Yona? Sepertinya aku pernah mengetahui nama itu? Ah iya yang tadi hampir menabrakku.

Jadi dia guruku? Wali kelasku? Dia juga ternyata laki laki.

Naomi's pov END

******

Lain halnya dengan kinal. Di Jakarta, sebagai ketua kelas yang baru. Kinal sudah mendapatkan tugas untuk rapat.

Jadi sekolahnya akan mengadakan lomba untuk anak kelas 10. Lomba sudah ditentukan dan tiap ketua masing masing kelas wajib hadir rapat dan memberikan nama nama anak yang akan ikut lomba.

Kinal berjalan dengan malas menuju ruang rapat. Bagaimana tidak? Rapat adalah hal yang paling dihindari kinal. Tapi ia tak bisa menolak. Bisa bisa kelasnya akan dikerjai oleh senior.

Kinal memilih duduk di pojok karna ia tak mau ikut terlibat lebih dalam pada rapat ini.

Rapatpun dimulai. Dibuka oleh ketua osis. Selanjutnya masing masing ketua akan membacakan namanya.

Pertama akan dimulai dari ketua 10-1.

Seorang gadis berdiri. Rambut panjangnya menjuntai indah. Parasnya cantik dan begitu lembut.

Kinal yang sedang memainkan kursinya dengan mengangkat kedua kaki depan kursi tak sengaja melihat gadis itu berdiri dan ia terpana.

Kinal akhirnya kehilangan keseimbangan. Tubuhnya terjungkal kebelakang hingga membuat suara yang gaduh.

"Kamu tuh pecicilan banget sih" Ucap salah satu senior kinal.

Kinal hanya memberikan cengirannya dan kembali duduk dengan baik.

Gadis yang tadi berdiri hanya memberikan senyumnya pada kinal lalu mulai berbicara.

"Saya ketua kelas dari 10-1. Kami akan mengikuti lomba dance dengan beranggotakan saya sendiri, Shania, Sonia, Sendy dan Dena. Sekian. Terimakasih" Ucap gadis tersebut.

Suaranya yang lembut seakan menjadi candu baru untuk kinal. Hingga ia hanya terfokus melihat gadis tersebut tanpa menyadari kini giliran kelasnya.

"woy ketua 10-6! Maju cepet biar kelar!" Gerutu salah satu anggota osis.

"ah iya" Ucap kinal gugup.

"Saya perwakilan dari kelas 10-6. Kami akan mengikuti lomba dance dengan beranggotakan saya sendiri, beby, nabilah, jeje, dan Gaby. Sekian. Terimakasih"

Dengan selesainya kinal bicara. Rapatpun juga diakhiri.

Tbc

Salam,

NaDhi~❤

Pengganti Yang Utama✔Where stories live. Discover now