PYU 7

490 61 4
                                    

Tak terlalu istimewa. Hanya secarik kertas dan selembar foto.

Langkah pertama yang diambil naomi adalah membuka secarik kertas lebih dahulu.

Senyuman langsung terukir diwajahnya walau kertas itu hanyalah tertulis,

---------------------------------------------------------
Aku rindu.

-Kinal
-----------------------------------------------------------

Setelahnya, naomi melihat foto yang disertakan oleh kinal. Foto kinal yang sedang tersenyum menghadap kamera.

Foto tersebut layaknya kinal yang sedang tersenyum pada Naomi.

Seperti hujan pada musim semi yang mengetuk jendela
Hati Naomi basah dan dikeringkan oleh kinal saat melihat senyum kinal.

Naomi seakan melupakan fakta bahwa kinal meninggalkannya selama bertahun tahun.

****

Beberapa tahun kemudian..

Kini keduanya telah semakin beranjak dewasa. Baik kinal maupun naomi sudah menduduki bangku SMA.

Hari ini adalah hari pertama keduanya menjalani kehidupan baru sebagai siswa SMA.

Kinal's POV

Cahaya matahari terasa menusuk mataku yang masih setia terpejam.

Rasanya malas sekali untuk membangunkan diriku dari tidur yang menyenangkan.

Tetapi mengingat ini adalah hari pertamaku berada di SMA 48 akhirnya aku memilih beranjak dari kasur.

Dengan langkah gontai dan mata terpejam aku berusaha mencari keberadaan handukku.

Oh tentu perlu kalian ketahui. Aku sudah tumbuh menjadi remaja tampan yang gagah hahaha.

Mungkin nanti akan banyak yang menyukaiku? Tapi tenang aku masih mengingat janjiku pada naomi.

Hanya dirinyalah yang akan menjadi pendampingku nanti. Aku tak sabar untuk bertemu lagi dengannya dan melihat secara langsung paras indahnya saat ini.

Kebetulan baik aku dan dia sudah mempunyai hp pribadi. Jadi aku lebih mudah untuk menghubunginya.

Naomiku tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik ya walau sekarang ia malah menjadi manja tak sedewasa dulu tapi emm dia menjadi sangat sexy. Uhuk!

Ah aku jadi hampir terlambat! Sebaiknya aku bergegas menuju sekolah baruku.

Setelah melewati berbagai rintangan. Ya you know lah Jakarta gitu gak akan bisa dilewati dengan mudah.

Aku memasuki sekolahku dengan cara yang keren tentunya. Baik teman sebayaku maupun senior melihatku dengan tatapan yang kagum dan seperti ingin menyantapku haha.

Aku berani bertaruh. Saat naomi melihat ini ia akan mengataiku sebagai orang yang tengil (?)

Aku menuju kelas baruku. Emm 10-6? Ah semoga ini bukan kelas paling akhir dan kumpulan anak anak yang lemah. Pada otak tentunya hahaha.

Ternyata firasatku benar. Ini kelas terhancur disekolah ini. Bagaimana tidak? Anak terpintar dikelas kami hanya bisa meraih nilai 5 saat aku berinisiatif mengadakan test kepintaran dadakan yang kulihat di internet.

Yang membuatnya semakin hancur adalah aku terpilih menjadi ketua kelas dengan jeje sebagai wakilnya.

Kalian masih ingat jeje kan? Dia teman gesrekku yang pernah kuceritakan pada naomi.

Sepertinya kelasku walau hancur akan menjadi kelas yang menyenangkan.

Kinal's pov END

*****

Setelah melihat kinal, kita beralih pada Naomi yang sama sama menjalani hari pertamanya sekolah.

Naomi kini bersekolah di SMA 53. Ia berangkat menggunakan sepedanya karna jarak sekolah yang tak terlalu jauh.

Naomi's POV

Aku mengayuh sepedaku dengan cepat. Aku tak mau terlambat di hari pertamaku sekolah.

Aku sangat senang di terima disekolah ini. Aku sangat menyukai seragamnya. Sangat mendukung postur tubuhku.

Sesampainya disekolah, aku memarkirkan sepedaku. Baru aku ingin membalikan badanku tiba tiba sebuah motor besar ingin menyerempetku.

Aku terkejut dan kehilangan keseimbanganku. Oh tolong jangan bayangkan layaknya sinetron atau cerita cerita romantis kebanyakkan.

Kenapa? Karna pantatku sukses mendarat di sepedaku membuat aku terjatuh menimpa sepedaku sendiri.

Jangan tanyakan rasanya. Sangat sakit.

Aku memandangi orang yang masih setia duduk diatas motor gedenya tersebut.

Baru kali ini aku melihatnya. Aku takkan marah padanya. Karna kata ibuku benci bisa jadi cinta. Aku hanya mau cintaku untuk kinal seorang.

Seseorang tersebut sekarang membuka helmnya. Mataku menyipit. Aku tak bisa membedakan apakah dia lelaki ataukah perempuan. Rambutnya pendek seperti lelaki tetapi wajahnya mulus seperti perempuan.

"ah maaf. Saya tak sengaja." Ucapnya.

Aku hanya terdiam. Biasanya orang seperti dia akan menyombongkan diri. Tapi dia malah meminta maaf duluan padaku.

"apakah ada yang luka? Saya sedang buru buru. Ini kartu namaku jika kamu ingin meminta ganti rugi."

Aku menerima kartu tersebut dan setelah itu ia melanjutkan perjalanannya menuju parkiran belakang.

Aku membaca kartu nama tersebut.

" .............."

Tbc

Salam,

NaDhi~❤

Pengganti Yang Utama✔Where stories live. Discover now