PYU 3

928 76 4
                                    

Semilir angin mencoba menguasai dedaunan. Dibuatnya dedaunan menari indah mengikuti arah sang angin.

Pernakah kamu melihat seorang penari balet? Dedaunan itu seakan ingin berusaha menunjukkan kepada siapapun yang melihatnya bahwa mereka adalah penari balet yang profesional.

Namun tahukah kamu? Bahwa dibalik kehebatan sang daun, ada sang angin yang memegang penuh kontrol pergerakan sang daun?

Seorang gadis berdiri dipinggiran jembatan. Kedua tangannya memegang kuat pegangan yang ada. Matanya terpejam membiarkan dirinya ikut merasakan sang angin mengontrol semua helaian rambutnya.

Sang gadis tersenyum. Mengartikan bahwa ia sangat suka pemandangan yang ada. Hubungan antara angin dan dedaunan tersebut serta senja yang lembut sebagai latar kisah keduanya.

Sang gadis paham betul apa sesungguhnya yang ditunjukkan oleh sang angin dan sang daun. Pertunjukkan yang sangat menyenangkan untuknya.

Kadang membuatnya tertawa senang dan kadang membuatnya merasa jenuh akan kehidupan.

Pertunjukkan manusia. Dimana sang daun adalah si lemah dan sang angin adalah yang terkuat.

Kadang angin bisa membantu sang daun menari indah dan membuat senyuman bagi siapa saja yang melihatnya.

Tapi angin juga bisa menjerumuskan sang daun membawa ia kedasar jurang penuh penderitaan.

Dulu sang gadis merasakan kekejaman sang angin. Dimana derajatnya yang rendah membuat dirinya selalu dihina dan terluka.

Namun semua berubah saat angin baru membawanya menuju kebahagian yang istimewa.

Tentu ia sangat bahagia.

Dikehidupan yang baru. Banyak yang menyayanginya. Terutama sang lelaki kecil, angin kecil yang tak tau akan tumbuh menjadi angin besar yang kejam ataukah angin besar yang menyejukkan kehidupannya.

"Huft" Keluh gadis tersebut.

"Hei dik Naomi cantik. Kamu kenapa?" Tanya seorang anak lelaki yang sangat khawatir pada perubahan mood gadis tersebut.

Seharusnya mereka pulang menggunakan mobil. Tapi sang gadis yaitu naomi ingin mengunjungi suatu tempat terlebih dahulu.

Bukan. Naomi tak mungkin memaksa anak majikannya untuk ikut berjalan kaki dengannya.

Tapi anak lelaki tersebut lah yang dengan sukarela mengikuti Naomi.

"Aku hanya sedang menikmati pertunjukkan angin dan daun nal." Balas Naomi.

Kinal mengernyitkan alisnya tanda suatu kebingungan sedang melandanya.

"Maksudmu?" Tanya kinal.

"Angin dan daun adalah bagai si kaya dan si miskin. Kita tak tau angin yang sedang menerbangkan sang daun itu baik atau tidak. Sama seperti kita tak tau apakah si kaya itu akan baik atau tidak pada si miskin sepertiku." Terang Naomi.

"Waw. Ku akui aku tak paham tapi kamu sungguh gadis kecil yang pintar" Puji kinal.

"Dan kamu adalah lelaki kecil yang genit hhaahha" Ledek Naomi.

"Hey. Aku hanya genit kepadamu." Keluh kinal.

"Oh ya?" Ledek naomi.

"Kamu tau? Percakapan kita layaknya orang dewasa."Ucap kinal takjub.

"Ya. Dan kamu adalah anak kecil sok tau yang sukanya bersikap dan berbicara layaknya orang dewasa." Ledek naomi sambil mencubit pinggang kinal.

"Aku bukannya sok dewasa. Tapi itu keren kan?" Ucap kinal sambil berpose layaknya seseorang yang sangat keren.

"Aku ingin muntah melihatnya jika si miskin ini boleh berlagak tak sopan pada si kaya." Ucap naomi diakhiri dengan kekehan.

"Aku daritadi tak mengerti maksud ucapanmu. Apalah itu angin dan daun. Tapi tak bisakah kamu tak membawa derajat kita?" Ucap kinal kesal.

"Maksudmu?" Tanya naomi bingung..

"Kamu dan aku bukan lagi si kaya dan si miskin. Kita keluarga." Ucap kinal.

"Tapi tak sedikitpun darah kita yang sama." Lirih naomi.

"Kalau begitu aku akan menikahimu. Gampang bukan?" Ucap kinal dengan santainya.

Bug

"Lihat kamu memukulku. Kamu mulai tertular ibuku." Ucap kinal.

"Bodoh. Kamu pikir segampang itu menikahi seorang gadis?" Gerutu naomi.

"Lalu kenapa?" Tanya kinal.

"Jangan mainkan perasaanku lebih jauh lagi. Aku tau kamu sang angin dan aku hanyalah sang daun" lirih naomi.

Lalu naomi meninggalkan kinal untuk berjalan pulang duluan.

Tbc

Salam,

Nadhi~♥

Pengganti Yang Utama✔Where stories live. Discover now