06 ~ Search The Truth

6.2K 276 5
                                    

Hai semuanya,
Sorry ya agak lama lanjutin ceritanya
Pastinya pada penasaran kan sama kelanjutannya
Happy Reading ~

_____________________

Author pov

Tiffany mulai uring-uringan terhadap kebenaran antara dirinya dan Andrew.
Dia sudah bertanya sana sini namun belum menemukan sedikitpun titik terang.
Akan tetapi Tiffany belum putus asa.

"Ma, ayo dong kasih tau Fany." Tiffanh memohon kepada ibunya.
"Gak bisa Fan, udah deh mama lagi sibuk," mama Fany kesal.
Tiffanu hanya menghela nafas kasar karena usahanya tidak membuahkan hasil.

Dia tidak tahu lagi harus bertanya kepada siapa.
Tiba-tiba terbersit seseorang yang mungkin dapat membantunya.
Tiffany langsung mengambil kunci mobilnya dan bergegas.

Tiffany mengemudikan mobil secepat yang ia bisa.
Tak perlu waktu lama ia pun sampai di tempat tujuan.
Tiffany berjalan masuk menuju ke rumah bergaya Eropa.

Tok, tok, tok.
Sang pemilik rumah membukakan pintunya.
"Eh Fany ada apa ke sini pagi-pagi?" tanya Ayu.
"Aku mau ketemu sama Sam tante," jawab Tiffany.
"Kebetulan banget Sam baru aja pulang, ayo masuk." Ayu membukakan pintu untum Tiffany dan mengantarnya sampai di depan kamar Samantha.

"Makasih tante."
"Sam," panggil Tiffany.
"Langsung masuk aja kak," seru Samantha dari dalam.
Tiffany membuka pintu kamar Sam dan masuk ke dalam.

"Ya ampun Sam kamar lo kotor banget udah kayak kandang ayam." Tiffany geleng-geleng kepala.
"Hehe, sorry kak lagi males gue beresinnya."
"Yaudah ayo kita beresin."

Tiffany mulai dengan memunguti baju-baju yang berserakan.
Sedangkan Sam membereskan buku-bukunya.
Lalu setelah tidak ada benda di lantai, Tiffany mengambil sapu dan menyapu semua sampah.

"Huft, akhirnya bersih juga kalo gini kan enak ngeliatnya."
Samantha dan Tiffany duduk di permadani yang berada di lantai.
"Oh iya kak tumben banget mampir ada apa?" tanya Samantha.

"Gue sebenarnya mau tanya sesuatu sama lo."
"Nanya apa kak?"
Tiffany mendekat ke arah Samantha dan berbisik,"sebenarnya apa hubungan gue dan Andrew?"
Pertanyaan Tiffany membuat Samantha hampir serangan jantung.
Ia tidak tahu harus menjawab apa karena sebelum pergi kakaknya berpesan untum tidak menceritakan apa-apa ke Tiffany.

"B-bukannya kakak sama kak Andrew itu sahabat ya." Sam setengah membuang muka.
"Udah gak usah ngelak lagi gue udah tau yang sebenarnya."
Sam menelan ludahnya, kerongkongannya terasa kering.

"Ternyata cuma sampe di sini aja ya lo nganggep gue kakak lo," ujar Tiffany pura-pura sedih.
Hati Samantha pun menjadi tidak enak terhadap Tiffany.
"Bukan begitu kak." Samantha berusaha memberikan pengertian kepada Tiffany.

"Udah Sam kalo lo gak mau ngasig tau gak papa paling nanti gue bakal lupa selamanya sam Andrew."
Tiffany beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu kamar.
Tiffany sudah memegang gagang pintu.
Tapi tiba-tiba Sam menjerit,"kak aku bakal kasih tau semuanya."

Kata-kata itu terlontar saja dari bibirnya.
Ia sendiri tidak tega melihat Tiffany bersedih seperti tadi.
Tiffany langsung duduk kembali di sebelah Samantha.
"Yaudab ayo cepet cerita," ujar Tiffany dengan mata berbinar-binar.

"Loh kakak gak ngambek?" tanya Sam bingung.
"Hmm... enggak tuh."
Sam menghela nafas kasar.
Harusnya gue tau kalo itu cuma tipuan, rutuk Sam dalam hati.
Sekarang Sam terpaksa harus memberitahu semuanya kepada Tiffany.

My Lovely Husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang