Selamat Tinggal

5.6K 473 9
                                    


Hari-hari berjalan demikian cepat. Dalam setiap hari di minggu ini, aku berusaha melakukan tugas-tugasku lebih pesat dari biasanya.

Sabtu ini ada lamaran di rumah.

Rizal berjanji akan melamarku apapun yang terjadi.

Ku niatkan untuk berangkat Kamis pagi agar Jumatnya bisa bantu-bantu mamah mempersiapkan segala sesuatunya.

"Wow. Dah beres? Ngebut ya?"

Begitu kira-kira ucapan atasan-atasanku di Buah Hati dan Gores Ide.

Aku mengiyakan tanpa memberi alasan. Rasanya enggan membicarakan hal sepribadi ini.

"Kamis ini aku berangkat ke Bandung. Ada urusan keluarga. Jadi unavailable. Tapi kalau urgent aku masih bisa kok nulis atau ngedit disana. Paling kalau perlu interview narasumber, nanti via telepon aja. Naskah aku kirim via email," begitu kataku pada satu persatu atasanku.

Termasuk Rio.

Dia mengerutkan dahinya.

"Acara keluarga?"

Aku mengangguk.

"Iya. Acara keluarga," kataku.

"Ada yang penting? Boleh aku tahu?" katanya.

Ingin rasanya aku bilang tidak. Menolak. Mengelak untuk menjelaskan, seperti halnya pada Mbak Cindy dan Pak Yudha.

Tapi, ini Rio. Dia...berbeda.

Ku tarik nafas dalam-dalam sebelum mempersiapkan diri untuk bicara.

Semuanya.

Segalanya.

Ku ungkapan padanya.

Wajahnya tak bisa ku baca. Dia hanya mendengar. Terus menyimak. Tanpa memotong satu kata pun.

Akhirnya kami terdiam. Lalu dia mengangguk.

"Selamat..." katanya singkat. Lalu beranjak pergi meninggalkanku.

Malam ini aku sibuk memasukkan baju-baju dan segala apa yang aku anggap perlu ke travel bag hijau tuaku.

Kamis besok aku akan pergi ke Bandung menggunakan City Trans jam 7 pagi. Raga, adikku menjanjikan untuk menjemput di pool esok hari.

Setelah ku cek sekali lagi, ku pastikan semuanya lengkap. Siap untuk ku bawa besok.

Aku berniat untuk mandi, rutinitasku sebelum tidur malam. Niatku terhenti saat dering teleponku berbunyi.

Dari nadanya aku tahu itu Rizal.

Dengan gembira ku raih hp dan segera bicara.

"Halo sayang!" sapaku antusias.

Tak ada balasan.

"Zal..?"

Masih belum ada suara.

"Halo, sayang...kamu di sana?" aku jadi cemas.

Beberapa detik kemudian mulai terdengar tarikan panjang nafas Rizal.

"Ca... tuturnya lirih."

Oh. Tuhan.

"Iya, Zal...kamu kenapa? Ada masalah?" tanyaku sambil menahan nafas.

Untuk beberapa saat Rizal terdiam.

Aku menutup mata.

Tuhan, ku mohon...

"Cahaya...maaf...aku tidak bisa...'' ucap Rizal memelas.

Tubuhku kaku.

Aku diam membeku.

Aku jatuh duduk di lantai. Kekuatanku hilang.

"Knapa, Zal..."kataku, dengan suara bergetar.

"Aku sudah berusaha Ca...aku sudah berusaha...aku bersumpah!'' jawab Rizal, dengan nada putus asa.

"Percaya Ca...aku sudah berusaha!...
Meminta restu tapi, mamaku menolak...lalu dia histeris melihat aku mengepaki pakaianku. Sangat histeris. Hingga jatuh tak sadarkan diri. Kami, membawanya ke rumah sakit malam ini. Kata dokter, mama terkena serangan jantung...sekarang pun aku masih di rumah sakit karena mama masih harus dirawat beberapa hari di sini..." terang Rizal.

"Ca, apa yang harus aku perbuat. Haruskah aku nekad tetap pergi untuk melamar kamu? Apa itu menurutmu yang harus aku lakukan?" tanya Rizal.

Aku menarik kedua lututku ke dada. Ku tundukkan kepalaku. Air mata jatuh membasahi lututku.

"Jawabannya ada padamu, Zal. Terserah padamu..." kataku, bergetar.

Rizal terdiam. Setelah beberapa lama, ia memutuskan, "Aku tak bisa...Seandainya aku bisa..."

Aku memejamkan mata erat. Lalu mengangguk. Mengerti inilah akhirnya.

"Selamat tinggal, Zal..." -end of teaser-

========================

Dear Readers,

Versi lengkap cerita ini dapat dibaca dalam novel cetak.

Harga Rp. 60.000

Informasi dan pemesanan:

Email: kaila.iffa@gmail.com
Line: kailaiffa
Wa: 08990651597 (cristy)

Yang lebih nyaman membaca versi ebook, novel ini bisa didapatkan via googleplay seharga Rp. 39.000

Sebagai informasi novel saya lainnya yang sudah tersedia dalam bentuk ebook di googleplay adalah Rani, Rama & Mereka.

Terima kasih atas dukungannya 🙏🙏🙏

Salam hangat,
KI

🎉 Kamu telah selesai membaca Mencintai Cahaya #1 Undeniable Love Series 🎉
Mencintai Cahaya  #1 Undeniable Love SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang