Reality

102K 6.9K 150
                                    

spin off Manda bsa dibaca di Karya Karsa GRATIS dgn judul novel ALGENA! Spin off gak bakal ada di wp tpi gak mempengaruhi isi cerita ya, cuma tambahan adegan aja, Cek profil aku ya lebih jelasnya.

https://karyakarsa.com/LoisMILM/spin-off-manda-1

***

Aku sudah berada di dalam mobil sekitar sepuluh menit yang lalu. Menunggu ratu sekolahan yang adalah saudara tiriku. Setiap pagi kami berangkat bersama ke sekolah. Namun ketika pulang sekolah, salah satu dari kami akan pulang bersama pacarnya. Kemarin adalah jadwal Manda pulang diantar Avan. Berarti hari ini giliranku pulang bersama Fabian. Kami bergiliran seperti itu setiap harinya.

Tapi kesepakatan ini selalu kami tutupi. Agar tak sampai ke telinga kedua orang tua kami. Akan sangat berbahaya jika mereka mengetahui kami tidak pulang bersama setelah selesai sekolah. Aku takut diberikan hukuman yang lebih kejam. Misalnya sekamar berdua. Oh itu sangat mengerikan. Tujuan mereka melakukan hal ini agar aku dan Manda bisa akur satu sama lain dan saling menyayangi sebagai saudara.

Sebenarnya kami sudah mencoba menolak untuk pergi ke sekolah dengan satu mobil, karena aku lebih suka mengendarai motor maticku dari pada menyetir. Namun bunda dan papa tetap tak bisa dibantah. Tapi usaha mereka sangat percuma. Buktinya dimanapun kami ditempatkan bersama, kami tetaplah dua orang asing.

Manda berjalan keluar dengan kecepatan tinggi dari dalam rumahku. Dia tak berlari, karena dia benci berlari. Namun walaupun begitu, langkah kaki Manda masih menunjukan keanggunan sebagai seorang perempuan. Sangat berbeda denganku yang selalu terburu-buru dan berantakan.

Sesaat setelah Manda membanting pantatnya di kursi penumpang, aku menancap gas mobil dan kamipun berangkat. Aku fokus pada jalanan didepanku sedangkan Manda menyalakan musik.

"Lo punya hubungan apa sama cowok gue?" Tanyaku penasaran.
"Tanya aja sendiri sama dia." Balasnya dengan nada santai seolah tak terjadi sesuatu yang berarti.
"Kalo gue ngelepas dia buat lo, lo bakal putusin Avan?"
"Bukan urusan lo." Kulihat dia menutup ipadnya dan memasukan ke dalam tas.
"Lo sama pacar lo sifatnya sama ya. Ngeselin." Aku mengingat kelakuan Avan padaku selama ini. Aku benar-benar tidak menyadarinya sampai kejadian malam tadi. Aku rasa, Avan membenciku karena sesuatu. Dan aku benci sesuatu itu.
"Buka pintunya, gue mau keluar!" Marah Manda karena aku tak membiarkannya keluar dari mobil.
"Jawab gue dengan jujur, kenapa lo godain Fabian!"
"Dia yang deketin gue." Bantahnya.
"Gue tahu, lo duluan yang deketin dia Manda." Aku memukul setir mobil.
"Lo gadis cupu, jelek, gak ada bagusnya aja bisa pacaran sama dia. Lah gue yang lebih segalanya dari lo, masa gak bisa jadian sama dia? Sama lo aja dia mau, masa sama gue gak? Gue seneng bisa buktiin kalau gue dapat segalanya yang lo punya."
"Gue bakal rebut pacar lo juga, ingat itu!"
"Gimana ya, masalahnya Avan gak suka sama papan cucian kayak lo. Rata. Udah cepet gue mau keluar, panas!"

***

Waktu istirahat tiba. Biasanya, aku akan berlari meraih tangan Fabian dalam genggamanku. Kemudian mulai berceloteh agar menarik perhatiannya. Tapi hari ini berbeda. Ada sedikit rasa sakit yang membekas dihatiku karena kejadian malam tadi. Melihat wajah Fabian, membuatku berpikir mengenai banyak hal. Aku yakin dia pasti sangat bersikap manis pada Manda. Memperlakukan Manda dengan cara yang istimewah lebih dari perlakuannya padaku.

"Al," aku terkejut menyadari tangan Fabian yang melambai di depannku.

"Kok lo bengong sih?" Tanya Fabian.
"Sorry!" Balasku. Ku merasa tanganku di genggamnya. Tubuhku ditarik menerobos kumpulan siswa yang juga berjalan menuju kantin. Setelah mendapat tempat duduk, Fabian bergegas mengantri untuk memesan makanan.

Dia kembali dengan dua porsi batagor dan es teh manis. Aku memperhatikan dengan seksama cara Fabian memeras jeruk nipis pada batagornya kemudian mulai mencampurnya. Aku menopang daguku melihatnya mengunyah batagornya.

AlgenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang