part 2

1.5K 131 1
                                    


Dear diary...

'Aku ikut senang seohyun, walaupun hatiku ini masih saja terluka.
aku akan mencoba menjaga jarak antara aku dan sehun aku tak mau membuat hati mu dan sehun tersakiti cukup aku saja, dan peristiwa ini bukan salah siapa-siapa kalian memang ssudah takdir.'

Itulah yang dibaca seohyun namun seohyun melanjutkan ke halaman ke dua dan ia membacanya juga.

'Aku menyayangi kalian, aku selalu berusaha untuk lari dari kenyataan namun aku selalu tak bisa, perasaan ini, perasaan ini ........sangat membingungkan aku merasa sedih bercampur bahagia tak tahu lagi aku harus berbuat apa tapi, inilah kenyataannya, aku akan mendukung hubungan kalian berdua, walau masih ada perasaan ini padanya.
Aku akan berusaha melupakannya dan tersenyum bahagia dihadapan kalian.

To: Sehun & my friend Seohyun'

itulah kata yang seohyun lihat, namun tak terlihat setetes air matapun, namun hanya terlihat wajah geram seohyun. Seohyun tak melanjutkan membacanya lagi, karena yoona sudah tiba dikelasnya.

Yoona menghampiri tempat duduknya.

YOONA (POV)

'Untung saja tidak hilang' batinku aku sedikit panik karena aku takut ada yang membaca diary ku. 'Tapi.... seohyun kemana? Ahh itu dia' aku melihatnya sedang membicarakan sesuatu dengan teman lain.

kkkkkrrrrrrriiiiinnnnngggggg
Bunyi bell pulang sekolah

Setelah pulang sekolah aku segera merebahkan diriku dikasur ku dengan nyaman tapi...

-I got a boy meotjin! I got a boy chakhan!- *ringtone

Terdengar suara ringtone dari hp-ku, aku tak tahu siapa yang mengirimku sms.

'From: +82XX XXXX XXX
Hay anyeong yoona! '

'From:yoona
To:+82XX XXXX XXX
Nugu?'

'From:+82XX XXXX XXX
Sehun. Oh sehun'

'Bagaiman sehun tau nomer hp-ku?' Batinku. Lalu aku segera mengganti nama dinomor hp yang tak dikenal itu menjadi sehun

'From: sehun
To: yoona
Kenapa kau menghindariku seharian ini?'

Aku gelisah ingin menjawab pertanyaan sehun dengan jawaban apa....
'lebih baik aku diamkan saja....' batinku.

-☆-

Sina matahari yang cerah ini membangunkan ku, dengan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya aku bangun dari tempat tidurku menuju ke cermin melihat diriku yang sangat kusam ini, aku segera bersiap-siap untuk mandi, setelah usai mandi aku segera berpakaian dan turun ke lantai bawah untuk sarapan, namun aku tidak melihat sebuah sarapan dan tak tampak sedikitpun dari orang tua ku, akhirnya aku menanyakannya dengan lisa.

"Lisaaa....apakah kau tau omma appa kemana?" Ucapku kepada lisa

"Iyaa....nona tadi masih tertidur, nyonya dan tuan berangkat jam 2 pagi dan saya diberi tahu oleh tuan bahwa mereka ada dinas di Amerika selama 3 minggu, dan untuk keperluan lain-lainnya, nyonya dan tuan sudah menitipkan 2 kartu kredit untuk anda non..."ucap lisa.

"Oh" lalu segera aku menaiki mobilku... bagi ku ini sudah biasa aku mengerti mereka sibuk, pertama kali aku ditinggal omma appa, aku menangis dan rewel karena tidak terbisa, namun setelah berkali-kali mereka meninggalkanku untuk dinas yang lama, aku mulai terbiasa, malah aku bingung ini dinas pertama kali mereka, yang sangat cepat.

Inikah Cinta?Where stories live. Discover now