Cogans

25.6K 602 52
                                    

Ketika dua hati tanpa cinta, dipaksa untuk bersama apakah bisa bahagia?

Suara bising diruang keluarga membuatku jengkel, dan sangat pusing. Karna mereka sedang membicarakan tentang perjodohanku. Oh iya kenalin nama gua ALETTA PUTRI kalian bisa panggil gua Aletta, gua ini anak satu2nya dari keluarga hermawan. Dan gua itu jengkel bgt karna gua itu mau dijodohin! Uh sebel!

Tok tok tok

Suara pintu kamar gua bunyi, kemudian gua pun langsung membukakan pintunya. Dan ternyata! Dhito lagi! Ya, Dhito adalah cowo yg mau dijodohin sama gua

"Hai Aletta! Kmu lagi ngapain? Aku punya sesuatu nih buat kmu." Ucap Dhito, dia menyembunyikan kedua tangannya dibelakang kayanya sih megang sesuatu.

"Apaan sih lo? Males bgt! Udh sana pergi gua mau tidur!" Jawab gua jutek, dan langsung menutup pintu tanpa menunggu balasan dari Dhito.

Dan gua pun langsung mengambil tas ransel kecil milik gua, dan menaruh dompet kedalam tas ransel gua.

"Dari pada pusing ngeliatin tuh si Dhito mending gua shoping." Ucap gua sambil mengambil handphone iphone gua.

"Tapi? Lewat mana? Klo lewat depan si Dhito pasti suruh ikut sama gua dan pastinya disuruh eyang,," pikir gua lagi.

Dan mata gua membulat itu tandanya gua ada ide, dan gua pun nekat lewat jendala kamar gua. Tinggi bgt lagi, kamar gua segala diatas sih.

"Turunnya pake apa dong? Masa iya gua panjat ke bawah? Gak mungkin kali. Tapii... cuma ini satu2nya cara supaya gua bisa shoping tanpa si Dhito." Ucap gua sedikit ragu.

"Yaudah lah gapapa, yang penting gua bisa shoping."

Kemudian gua pun nekat turun kebawah manjat, dan berhasil. Namun gua terpeleset sehingga terjatuh dan refleks gua pun teriak.

"Aawww!" Teriak gua, dan setelah itu gua menutup mulut karna keceplosan teriak.

Dan setelah itu gua pun langsung cepat2 berlari keluar, dan langsung menghentikan taxi.

*****

Setelah sampai di mall gua pun langsung memilih ketoko koper, karna gua itu suka traveling. Dan udh banyak banget koper gua yg udah rusak, jelek, dan kadang2 bosen pake koper yg itu lagi. Kemudian gua pun memilih satu2 koper dan mata gua berhenti dikoper yg berwarna coklat, meskipun warnanya gelap tapi itu bukan coklat biasanya, itu warna coklat moca.

"Wah yang itu bagus bgt! Gua mau yg itu," Seru gua, kemudian gua pun langsung memegang tas koper itu. Namun ternyata yg megang tas koper itu bukan gua doang tapi ada seseorang yang memegang tas koper itu. Dan gua liat ternyata cowo, ganteng juga. Berkulit putih, hidung mancung, matanya bulat, tinggi, badan? Okelah! Pas!. My gad ni cowo ganteng bgt.

"Maaf ini yg ambil gua duluan," ucap laki2 itu dingin.

"Ups! Sorry!" Jawab gua sambil melepaskan tangan gua yang masih menempel ditas koper, dan tentunya gua menjawabnya sambil tersenyum manis. Dan dia tidak memperdulikannya dan langsung mengambil koper itu dan pergi, kemudian gua pun mengalah untuk memilih koper yang lainnya. Kemudian gua pun membeli tas koper yang bermotif polkadot dan berwarna pink.

Setelah gua membeli tas koper itu gua pun akhirnya mengutuskan untuk ke restaurant. Dan setelah gua memesan makanan gua pun teringat kembali dengan lelaki yg kutemui tadi.

"Cowo yg tadi oke juga, mudah2an gua bisa ketemu sama dia lagi. Dan bisa tau nama dia siapa, my gad! Smoga kecapai deh!" Ucap gua, mungkin impiannya itu gak mungkin. Tapi siapa tau aja gua bisa ketemu lagi sama tuh cowo.

*****

Kamu cowok yang paling dingin yang pernah kutemui. Tapi, ada disisi kamu selalu membuat hatiku sehangat matahari pagi.

I LOVE YOU From 38000 FTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang