part 2

21 3 0
                                    

Tiba di lapangan semua osis berbaris sesuai dengan rencana dan aku berbaris sesuai team.  Leo memulai pidatonya lagi sebagai ketua osis dan bla bla bla.. kalian pasti tahulah apa saja yang akan dilakukan oleh ketua organisasi.

Lalu lanjut dengan perkenalan. Team satu sudah memperkenalkan dirinnya dan kini giliran teamku.

“ehm.. gue dari team 2 nama gue shilla agatha melany. Panggil gue shilla aja. Gue ingetin ya ke lo lo semua. Jadi junior jangan ngocol atau gue bakal bikin lo kapok. Mending lo turutin perintah gue. And tenang aja gue ngabakan ngajak lo ke hal-hal buruk kaya make narkoba atau yang lain sebagainnya tapi, mungkin melanggar sedikit aturan sekolah oke juga. Ngerti lo semua!” hahaha profokasi dan aku melirik leo yang menatapku juga dari tadi haha rasakan.

"Haha cewe gila. Gue suka gaya lo" tawa rei dari bawha podium. Aku hanya nyengir.

Lalu lanjut si raffa yang memperkenalkan diri dan setelahnnya team ketiga yaitu team rei. Biasa dengan gaya tengil dan sok coolnya dia maju dan memperkenalkan diri.

“gue dari team tiga nama gue Reyhan mahendra. Paggil gue rei aja. Dan ngomong-ngomong gue setuju banget sama kata-kata shilla barusan tapi tenang aja gue ngak sesadis dia kok... Gue akan memberikan kalian kaum wanita merasa aman dan nyaman. Tapi bagi kaum laki laki yang gue ngak tahu tulen apa kagak sihh ngak ada kata malas ya! Gue hajar lo semua kalo sampe males males!” aishh apa-apaan sih dia setelah bicara seperti itu lalu memberikan senyum jail ke semuannya dan membuat cewe-cewe yang ngeliatnnya langsung bisik-bisik ke temen di sebelahnya dasar cewe centil dan para cowo langsung melihat sinis.

“saran gue ya. Nurut aja apa kata shilla atau lo semua bakal dihajar sama dia.” Hah! Kalo itusih bener banget.

Lalu lanjut terus dan bla bla bla bla.. sampe akhirnnya giliran si leo sang ketua.

“gue leon cahyadi arta. Gue dari team empat dan seperti yang tadi udah gue bilang gue ketua osis disini dan yang didepan kalian adalah pemandu kalian sedangkan yang dibelakang adalah panitia pelaksana.” Dengan penuh wibawa sekali dia bicara di depan umum sangat berbeda denganku membuatku merasa aku dan dia memang tak bisa lagi untuk bersama.

Dia yang berada diatas podium berbeda dengan dia yang biasa dekat denganku.

“hei.. hei.. shill..” raffa membuyarkan lamunanku.

“apaan?” tanyaku bingung

“kita akan mulai membagikan potongan puzzlennya.” Jawab raffa dan aku hanya mengangguk sambil ber O ria dengan wajah umm mungkin agak konyol. tiba-tiba ada yang tetawa. lalu kuberikan pandangan yang mengeluarkan aura pembunuh kepada orang itu yang ternyata adalah bagas.

“apa yang lucu hah! Mau gue hajar lo!” dan diapun langsung tutup mulut dan tersenyum genit padaku. Ishhhh geli.

“muka kamu lucu kalau lagi kaya gitu deh honey.. kamu itu imut banget.. Pengen bawa pulang kenalin ke bonyok buat jadi bini gue” dia langsung diam saat kuberi tatapan laser padanya. dia diam dan tubuhnya berguncang-nguncang. Ehh, kenapa dia?

Sial! Ternyata dia menahan tawa dan karna tak sanggup menahannya dia pun tertawa.. lagi.. dengan amat sangat keras lalu tiba-tiba dia disikut oleh leo dengan umm mungkin sangat keras dan dia langsung mengaduh kesakitan lalu menghampiriku.

“bunda, cakit pelut cispek ayah nda.. Obatin nda.” Brengsek aku sangat jijik dengan kata katanya yang merengek dan langsung saja kuhajar mukannya dan kujambak rambutnya lalu kukatakan “jangan pernah lo deket-deket gue lagi! Gilak apa lo! Ayah bunda ayah bunda! Muka lo mau gue bikin bonyok!" aku semakin keras menjabak rambutnya lalu kutampar ngak terlalu keras sih tapi lumayan lah.

It hurts AgainWhere stories live. Discover now