prolog

38 6 0
                                    

Hoiii gaesss..

Haha

Just say..

Happy reading gaess

~~°~~°~~°~~°~~°~~°~~°~~°~~°~~°~~°~~°

Pagi ini akan ada rapat untuk pekan mos beberapa minggu lagi dan aku dipaksa oleh kepala sekolahku yang sangar luar biasa untuk menjadi panitia mos tahun ini. Harusnya aku menikmati masa-masa liburku dengan bersantai dan makan juga tidur sepuasnya. Tapi, sekarang aku terjerat oleh peraturan sekolah yang mengharuskan aku menjadi anggota osis. Sial, sangat menyebalkan harus mengurus anak kecil yang masih ingusan dan manja yang masih diantar orangtuannya. Itu sangat membuatku jijik.

Peraturannyapun mengharuskan buat cewe dandan dan buat cowo harus rapih tapi cool. Tapi, aku tak peduli dengan itu semua. Yang penting aku masih mau mengikuti perintah kepala sekolahku itu bukan?

Jam menunjukkan pukul 5.45 pagi.

Iya pagi, harusnnya ini itu jadwalku bangun jam 12 siang tapi, karna osis biadap yang mengharuskan aku bangun pagi dan seperti orang sok pintar yang datang pagi sekali ke sekolah dengan rambut kuncir kuda memakai kacamata dan meneteng buku kemana mana dengan gaya culun. Ohh shitttt!! Itu bukan aku. Itu sangat bored.

Dengan sangat terpaksa aku mengunci pintu rumahku dan mengikat dengan benar tali sepatuku. Baru aku hendak berjalan tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depanku.

Mobil berwarna hitam dengan merek BMW ini berhenti tepat di depanku yang baru jalan selangkah nongol mobil yang tak jelas siapa pemiliknya.

Baru saja kubilang tak jelas pemiliknya ehh, tahu-tahu saja si sopir mobil itu membuka pintu dan bagai di sinetron si pengemudi itu memakai kacamata -padahal dia naik mobil tapi pakai kaca mata, harusnya pengendara motor yang pakai kacamata agar tidak kena debu dasar tidak berotak sok gaya-gaya doang.

dan dengan gerakan lama persis seperti sinetron dia membuka kacamatanya itu asli, ini sangat memuakkan. Jadi kuputuskan untuk berjalan pergi tanpa memperdulikan cowo yang membawa mobil BMW super keren ini tapi gayannya sangat norak.

"hei.. hei.. kok ditinggal sih..." teriak leo, yap cowo kamfret dengan gaya sok sinetron itu namannya leo.

"lo mau apa lagi sih kesini?" kataku kasar sambil tetap berjalan.

"ihh kok gitu sih, akukan jemput kamu takut kamu kenapa-napa dijalan." Suaranya dengan nada cemas dan sedikit bahagia entah apa.

"lo pikir gue anak kecil apa yang harus dianter jemput! Gue bisa jalan sendiri! Sono lo duluan aja!"

"kamu masih marah? Itu yang terbaik buatmu shil, kalau enggak kamu bakalan dapet hukuman yang parah dari ini. Ini jalan yang terbaik" suarannya berubah menjadi bernada cemas.

"jalan yang terbik dengan nyeret gue ikut organisasi sialan yang mengharuskan gue bangun pagi dengan segala kerapian yang memuakkan ini. Bullshit lo! Brengsek! Lo tahu gue ngak suka kaya beginian tapi, lo maksa gue ikut kaya beginian. Cowo macam apa sih lo!." Bentakku lagi lagi dan lagi gimana ngak kesel coba? Dia si leo sialan ini yang menyarankan ke kepala sekolahku agar aku jadi anggota osis.

Aku terus berjalan dan tak melihat kearah belakang sama sekali. Saat aku hampir melewati dua rumah disebelah rumahku tiba-tiba ada yang menarik tanganku. Karna kaget kupukul mukannya dan

PLAK!! Pas kena muka yang langsung merah bekas tanganku itu.

"auww... apa-apaan sih kamu. Sakit tahu." Rintihnya sambi terus mengusap-usap pipi jidat dan hidungnya yang merah karna tanganku itu.

"bodo!"

"shil please.. dengerin aku dulu." Pintannya padaku sambil memegangi tanganku.

"dengerin apa lagi sihh hah! Ngak ada yang perlu lo omongin semuannya jelas! Kita emang ngak bisa bareng kita beda lo terlalu obsesi sama jabatan dimanapun itu organisasinya sedangkan gue enggak. Kita selalu beda pendapat dan berkali-kali juga lo jerumusin gue ke hal-hal yang gue ngak suka. Udah sebulan gue berusaha tahan tapi sayang beribu sayang, gue ngak bisa lagi. Semua udah cukup sampai disini. Dan inget!! Setelah mos di sekolah selesai anggap kita ngak saling kenal. Ngerti lo!" amarahku begitu meluap-luap, begitu tak terkenali, begitu memuncak, begitu panas.

Dia cowo yang selalu membuatku terjebak dengan pilihan-pilihan yang tak kuinginkan. Membuatku terkurung dalam ruang gelap. Membuatku muak dengannya. Dulu betapa dia sangat bisa kuandalkkan bukan karna jabatannya di osis, basket atau apapaun tapi karana dia selalu ada untukku dan tak pernah memaksaku mengikuti keinginananya tapi kini, coba lihat karna sarannyalah aku harus jadi angota osis. Sebenarnya bukan karna aku yang jadi anggota osis ini aku jadi harus memutuskan hubunganku dengannya. Tapi karna sikapnnya yang berubah. Membuatku tak sanggup bertahan lebih lama lagi.

"shill please... oke kalau kamu masih marah sama aku. Tapi tetep aku yang akan anter kamu."pintanya sekali lagi dengan muka yang ahh tak bisa kujelaskan yang membuatku tak sangup mengeewakannya.

Aku hanya mengangguk dan dia pun menuntun ku ke arah mobilnya dan membukakan pintu untukku. Tapi, sebelum aku masuk dia menarikku dan memelukku juga mencium ujung kepalaku. Dan berkata "maaf, aku selalu nyakitin kamu, maaf aku ngak bisa jadi kaya apa yang kamu inginkan. Tapi kamu harus percaya kalau aku selalu sayang kamu dan semua yang aku lakukan semua itu buat ngejaga kamu, buat kamu semua itu buat kamu." Akhirnya dia selesai bicara dan menyuruhku duduk.

Aku duduk dengan gelisah. Keadaan ini begitu asing. Dia mulai mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang dan fokus pada jalan sesekali melirikku aku bisa merasakannya walaupun aku menghadap jendela di kiriku.

Keheningan yang membuatku berfikir tentang masalaluku. Dimana saat dia membelaku saat aku disangka merokok disekolah dengan susah payah dia meyakinkan kepala sekolah bahwa aku tidak merokok. Saat dia rela dijauhi teman-teman basketnnya hanya karna dia dekat denganku.

Sebenarnnya tak banyak yang tahu tentang hubunganku dengan leo hanya rei yang tahu itu. mungkin yang lain hanya tahu kalau aku dan leo dekat tapi tidak ada yang tahu bahwa kami lebih dari itu.

~*~

Akhirnnya tiba di sekolah aku membuka pintu dan sebelum berjalan pergi aku mengucapkan "thanks" cukup sopan. Dan kutinggalkan dia begitu saja.

Lorong masih sangat sepi. Kulihat jam di tanganku, jam pemberian Rangga kakakku katannya agar aku lebih bisa tepat waktu. Sudah pukul 6.20, 10 menit lagi rapat akan dimulai uhhh malas sekali ikut rapat-rapat begini. Aku hanya berjalan santai di lorong sepi ini.

Tiba-tiba aku mendengar suara langkah sepatu tapi samar-samar membuatku curiga saja. Kuberanikan diri mengikuti suara sepatu itu dan semakin aku mendekat suarannya semakin hilang. Suarannya itu mengarah ke lap kimia. Hah, siapa juga yang mau ke lap kimia saat libur gini?

Aku berhenti di depan kelas XI. IPA 1 yang akan menjadi kelasku. Yap aku calon anak ipa 1 yang pintar-pintar karna memang otakku jauh dari rata-rata orang biasa. Uhh, tak gunanya aku kesini lebih baik aku menuju ruang rapart saja.

Saat aku berbalik tiba-tiba aku melihat seorang cowo tingginya hampir sama denganku memakai kacamata dan bermuka datar menatapku lurus dengan tatapan yang membuatku ngeri dan dia memakai baju santai.

"lo siapa?"

~~°~~°~~°~~°~~°~~°~~°~~°~~°~~°~~°~~°

Hai gaesss..
Di mulmed itu selena gomez as shilla ya..

Ngak muluk" permintaan gue juat voment oke..

Kalo suka and gak suka coment aja ya.. Biar gue tau ini cerita jeleknya dimana

Okehh byeeee

It hurts AgainWhere stories live. Discover now