Part 7 (Make a Different)

30 3 0
                                    

            Tidak ada lagi rasa canggung antara keduanya. Meski tidak ada pengakuan dari bibir mereka, tapi genggaman tangan itu menyatakan kedekatan yang berarti. Alasan ini dan itu tidak membuat mereka melupakan apa yang sudah dibangun selama 4 hari di negeri tetangga.

Teater itu lumayan jauh. Namun keduanya menempuh dengan berjalan kaki. Bergandeng tangan dan memandang beberapa toko yang sempat mereka singgahi semalam. Hingga hampir tiba, Niall dan Kiara tampak sangat antusias.

Dan sekarang, coba bayangkan bagaimana Niall dan Kiara duduk di teater itu. Mereka duduk bersebelahan sudah pasti. Dan pertunjukan itu akan dimulai dalam waktu 15 menit mendatang.

Niall meneguk minuman yang dia beli dipintu masuk. Kiara memandang kepadanya.

"can I ask you something?"

Niall mengangguk.

"kenapa kau tidak pernah merasa kenyang?"

Haha! Niall terkekeh. Itu membuatnya sedikit tersedak. Pertanyaan konyol yang membuatnya berhenti minum.

"kau tahau, aku bahkan tidak dihantui rasa lapar sekalipun sudah 2 hari tidak makan. Dan kau, mungkin jika boleh aku akan memasukkan makan sebagai kata hobi."

"aku tidak tahu mengapa. Yang jelas aku tidak ingin mulutku ini berhenti mengunyah. Aku hanya suka makan dan makan. Gadis terakhir yang mendapatkan sisa makananku adalah gadis yang kucintai dengan sungguh-sungguh."

"apa Melissa mendapatkannya?"

"belum."

"berarti kau bisa meninggalkannya. Bukankah kita akan tidur bersama?"

"dia hanya belum mendapatkannya bukan berarti aku tidak akan memberikannya."

"berikan sisa makananmu padaku nanti, Niall."

"kenapa?"

"karena aku mau kau mencintaiku dengan sungguh-sungguh."

Niall tertawa. Sesaat dan itu sangat berarti.

"kau tahu, Harry menceritakan padaku semuanya.

"dan sekarang Harold membuat semuanya menjadi lebih rumit."

Dia mengernyitkan keningnya dan mengangkat kedua bahunya.

"Niall,"

Niall mengunyah makanannya. Dia berdehem sebagai jawaban dari panggilan Kiara.

"kenapa kau memanggilku, Kia?"

Lagi-lagi dia tertawa. Entah kenapa kali ini Kiara membuatnya tertawa dengan pertanyaan yang tidak harus ditertawakan.

"kenapa kau tanyakan itu? Apakah itu hal yang penting?"

"sekalipun tidak, jawablah."

Niall seolah tak mau membahas. Dan Kiara terus memandangnya seperti anak kecil yang sedang menunggu untuk diberi permen.

"karena aku ingin menciptakan sesuatu yang berbeda darimu. Ra or Kiara mungkin itu panggilanmu, dan aku suka dengan panggilanku padamu."

"okay. Thanks for the answer."

"jika kau masih punya pertanyaan, tanyakanlah."

Memories In SummerWhere stories live. Discover now