PROLOGUE

18.9K 1.2K 89
                                    

"Astaga, itu benar-benar menjijikkan. Kenapa di dunia ini masih ada spesies manusia seperti itu?"

"Aku tidak menyangka dengan wajah polosnya ia melakukan pelanggaran norma seperti itu. Dasar nerd!"

"Apa ia masih belum pindah dari sekolah ini? Ku dengar gay bisa menular. Aku tak mau ikut-ikutan menjadi penyuka sesama jenis. Aku harus pindah sekarang juga!"

Aku menatap mereka semua. Semua siswa-siswi di koridor sekolah tengah gencar-gencarnya membicarakan sesuatu hal yang sepertinya sedang panas-panasnya. Aku rasa itu lagi-lagi hanya gosip murahan yang berhembus begitu saja. Paling besok gosip itu sudah hilang.

Aku berjalan menuju kelasku. Kelas yang cukup terpojok dari kelas lainnya. Kelas yang berada di ujung koridor dan bersebelahan dengan WC. Bisa kalian bayangkan bagaimana menderitanya kami ketika siang hari saat aroma-aroma tak sedap itu menguar kemana-mana.

Sebelum kelasku, aku harus melewati papan mading sekolah. Dan aku disini sekarang, mading sekolah. Aku melihat beberapa anak-anak sudah mengerumuni papan tersebut dan membicarakan sesuatu.

Karena rasa keingin tahuanku yang tinggi aku memutuskan untuk mengecek apa yang sebenarnya terjadi. Aku yakin semua yang mereka bicarakan berasal dari mading.

Aku maju mendekat, sedikit menggeser siswa-siswi yang menutupi jalan hingga akhirnya aku sampai di depan. Aku menegakkan tubuhku. Menajamkan pengelihatanku dan mulai meneliti setiap bagian dari sebuah kertas yang terpajang rapi di sana.

PENGANUT GAY DI SEKOLAH KITA!!
APAKAH KITA AKAN TERUS MEMBIARKANNYA BERSEKOLAH DISINI?!

lalu terpampang sebuah foto dua orang pemuda yang tengah errr... Apa ya. Baiklah, berciuman. Ewh.

Aku manatap geli foto itu. Namun, setelah aku memperhatikan foto tersebut secara mendetail, aku merasa ada sesuatu yang ganjal dalam foto itu. Apa ya? Aku hanya merasa familiar dengan foto itu. Tapi... Bukan mereka berdua yang ada di dalamnya.

Aku menggeleng mengenyahkan pemikiran tidak berhargaku itu. Lebih baik aku pergi ke kelas dan mulai membaca rentetan kata-kata yang ada di dalam buku sejarah kesukaanku.

Oh ya, aku lupa memperkenalkan diri.

Aku Park Haejung siswa kelas 10 di sekolah menengah atas. Ibuku orang seoul dan ayahku orang jeju. Aku punya seorang kakak laki-laki yang berprofesi sebagai editor di salah satu agensi artis ternama. Tidak ada yang bisa dibanggakan dariku ataupun kakakku. Hobiku membela seseorang yang di tindas. Aku benci penindasan.

Hidup kami hanya flat-flat saja. Jadi aku rasa sampai disini saja perkenalannya. Mungkin kau akan tahu lebih banyak jika kau mengikuti ceritanya.

Saat aku memasuki kelas, keadaan kelas sudah hening. Mereka- teman sekelasku- memojokkan seseorang di sudut sana. Menatap tajam seseorang yang sudah bisa aku tebak siapa.

Huang Renjun.

Salah satu pemuda di foto 'hot' itu.

Innocent;huang renjun[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang