Part 9

1.7K 90 0
                                    

Georgy dan rombongannya sudah berada di dalam hutan kegelapan. Mereka sudah pergi terlalu dalam kedalam hutan, namun sampai detik itu juga, Georgy dan pasukan istana belum menemukan putri Ravenna yang mereka yakini bahwa sang putri bisa berubah menjadi burung gagak.

"Sial, jika kita tidak menemukannya maka Ratu Leona akan marah" gerutu Georgy saat mereka berhenti untuk istirahat sejanak.

"Lalu bagaimana, apa kita akan kembali ke istana?" Tanya salah satu pasukan istana pada Georgy.

"Dalam 1 hari kedepan, tidak. Kita akan tetap mencarinya. Aku tidak mau terjadi hal buruk pada Putri Ravenna. Dan aku tidak mau ada hal yang lebih buruk lagi jika Ratu Leona marah" ucap Georgy panjang lebar. Hampir seluruh prajurit terperangah olehnya. Seorang Georgy, satu-satunya orang di istana yang dipercayai Ratu Leona mengatakan hal itu.

"Sebenarnya pada siapa kau memihak?" Akhirnya ada salah satu prajurit memberanikan diri bertanya pada Georgy.

Georgy mengangkat kepalanya yang semula tertunduk menatap prajurit yang bertanya padanya tadi.

"Apa jika aku mengatakannya, kalian akan membunuhku? Tentu saja aku ada di pihak Putri Ravenna" jawabnya enteng, namun terdengar tegas.

Wajah seluruh prajurit mendadak lega setelah mendangarnya. Namun ada salah satu diantara mereka yang menyeringai.

●●●

"Aaww!"

"Diamlah. Ini sama sekali tidak sakit"

"Apa?! Kau tidak merasakannya dan kau mengatakan ini tidak sakit?!" Bentak Ravenna pada Jack yang sedang mengobati lengannya.

Mereka berada di rumah kecil Jack. Mungkin bisa disebut gubuk, bukan rumah. Sangat kecil dan reot disana sini.

"Selesai" ucap Jack setelah dia melilitkan perban di lengan Ravenna.

"Terimakasih, Jack"

Jack hanya mengangguk menanggapinya.

"Apa kau tinggal disini?" Tanya Ravenna memastikan.

Jack melihatnya dengan alis berkerut dan sedikit terangkat.

"Tentu saja. Kau pikir aku akan membawamu ke istana dan mengaku sebagai putra kerajaan?" Jawab Jack sambil bertanya menyindir. Sampai detik ini pun dia tidak percaya bahwa gadis didepannya adalah sang Putri.

"Huuuhh.. terserah kau percaya atau tidak. Tapi akulah Ravenna" ucap Ravenna jengah dengan Jack yang tidak percaya dengannya.

Suasana menjadi hening. Tidak ada satu pun dari mereka yang mengeluarkan suara.

"Aku perlu bukti, baru aku akan percaya" ucap Jack memecah kesunyian diantara mereka. Ravenna tahu kemana arah pembicaraan Jack. Jack ingin bukti bahwa Ravenna adalah Putri kerajaan.

"Apa yang kau ketahui tentang Ravenna?"

"Dia cantik, berambut hitam kelam seperti bulu gagak, bola matanya biru sebiru samudra, bibirnya merah semerah darah, kulitnya lembut selembut sutra-" belum sempat Jack menyelesaikan perkataannya, Ravenna memotongnya.

"Bukankah kau sudah lihat itu pada diriku?"

"Tentu saja" Jack memberi jeda sebelum melanjutkan perkataannya "Penampilan luar bisa saja sama. Tapi dalamnya berbeda"

"Apa maksudmu?!" Tanya Ravenna sedikit membentak dan mundur beberapa langkah sambil menyilangkan kedua tangan didepan dadanya.

Jack tertawa melihatnya.

"Bukan itu yang kumaksud.. Putri Ravenna adalah Putri Kegelapan, jadi dia punya kekuatan yang orang lain tak punya" jelas Jack.

Ravenna merasa sedikit malu atas kebodohannya.

"Tentu saja aku punya" jawab Ravenna mantap. Ya. Dia punya kekuatan itu, dan baru ia temukan beberapa saat yang lalu.

"Benarkah?" Tanya Jack sedikit mengejek. Ravenna hanya memandangnya datar.

Ia mundur beberapa langkah lagi, tangannya dia bentangkan perlahan "Raven" ucapnya pelan dan tidak ada lima detik, dia sudah berubah menjadi gagak. Jack terperangah karena sebelumnya dia sama sekali tidak percaya pada gadis itu.

"Maafkan aku.." ucap Jack menyesali apa yang telah ia lakukan.

"Tidak masalah" jawab Ravenna setelah dia menjadi manusia lagi.

"Jangan anggap aku sebagai putri, anggap aku seperti manusia biasa"

"Tapi-"

"Ini perintah" lagi-lagi perkataan Jack dipotong Ravenna.

"Baiklah"

"Lalu apa yang kau lakukan di luar istana?" Lanjut Jack.

"Melarikan diri" jawab Ravenna singkat.

"Apa? Kenapa seorang Putri sepertimu melarikan diri?" Tanya Jack tak percaya.

"Aku akan mencari Helena, saudaraku. Setelah itu mengehentikan si brengsek Leona" jelas Ravenna yang tentu saja membuat Jack bingung.

"Kehidupan bangsawan memang rumit dan menyebalkan" ucap Jack yang sedikit mengerti dengan apa yang dikatakan Ravenna sebelumnya.

"Ya. Sangat memuakkan"

●●●

I'm so sorry reader... author harapa The Darkness Princess belum & tidak dihapus dari library kalian :3

Maaf yaaa updatenya lammaaaaaaa bangeeeett >~<

Semoga suka sama cerita di part ini, nggak ada konflik sih, jadi mungkin agak bikin bosan ya.. pokoknya maaf dan makasiiiihhhh bangeeett buat yang masih baca cerita ini :*

Thankyouu :*:*:*:*:*:*:*:*


The Darkness Princess (HIATUS)Where stories live. Discover now