PART 17 - ENDING

1.2K 61 2
                                    

LAST CHAPTER
VOTE SEBELUM BACA !

***


Seperti apa yang Selena katakan, ada sebuah mobil yang sudah disiapkan di vila keluarga Bieber. Sebuah mobil kosong yang pintunya tak terkunci. Aaron yang mengemudikan mobilnya sedangkan Kath duduk di sebelahnya dengan raut wajah kecewa dan sedih. Ia tidak mengatakan apa-apa, namun ia mulai mengetik sebuah pesan singkat pada ibunya. Hanya Kath, Alexis, Grace, Brad dan Michael yang ikut pergi keluar dari vila. Sedangkan Juber dan yang lain ditinggalkan di vila bersama dengan Zeith dan anaknya agar tetap aman di sana. Alexis gugup, sungguh gugup. Apa yang Selena lakukan pada suaminya? Seberapa seringpun Justin menyakiti Alexis, Alexis masih tetap mencintainya. Bagaimana pun juga mereka bertumbuh bersama-sama, membangun rumah tangga sebaik mungkin sampai sekarang dengan baik. Mereka saling jatuh cinta tiap harinya meski pertengkaran mereka menjadi sedikit hambatan dalam hubungan mereka, namun itu tidak membuat mereka berhenti mencintai satu sama lain. Alexis memegang tiga kalung yang diberikan Justin di hari ulang tahunnya. Memang tiga-tiganya selalu Alexis kenakan karena Justin yang memintanya. Ia merasa Justin masih berada di sisinya. Alexis berharap, suaminya tidak tersakiti atau pun bayangan yang lebih parah dari itu.

Kath tidak berani menatap Aaron. Tatapan Aaron terhadap Kath sekarang sudah berubah menjadi tatapan tidak suka, belum menyentuh benci. Aaron tidak mungkin tidak menyukai Kath hanya karena ibu Kath adalah mantan istri dari ayahnya. Tetapi karena Kath berbohong pada Aaron atas rencana penculikan ayahnya. Mungkin sekarang ayahnya sekarang sudah babak belur dan bahkan tak bernyawa. Kath tidak tahu. Beberapa saat kemudian ada balasan dari ibu Selena. Kath membacanya sebentar lalu mendongak pada Aaron.

"Ke rumah ayahku, aku akan memberitahu jalannya," ucap Kath menarik nafas dalam-dalam.

"Aku bisa saja menembakmu di tempat, Kath, sekarang jika aku tahu ayahku terbunuh karena ibumu. Aku sudah membawa pistol, sebenarnya. Demi Tuhan, Kath, kau pintar sekali berakting! Oke, aku memang menyukaimu, Kath. Itu hanya karena aku ingin melupakan Grace! Namun kenyataannya adalah hubungan ini tidak berhasil. Aku ingin sekali kau kembali padaku saat kau memutuskan untuk menjauhiku-"

"Aaron, kumohon, berhenti. Aku mengerti apa yang kaukatakan. Aku tahu kau tidak ingin bersamaku. Oke, aku mencintaimu. Berhentilah berbicara, kau sangat benar-benar membunuhku!" ucap Kath gemas sambil mengangkat kedua lututnya lalu memeluknya. Ia menahan air matanya agar tak menetes. Kath menyembunyikan wajahnya ke dalam sela lututnya. Alexis hanya memerhatikan Kath yang benar-benar tersakiti hatinya. Alexis tahu benar perasaan itu. Grace terdiam di kursi paling belakang bersama Michael, ia mengabaikan apa yang Aaron katakan. "Aku berjanji, jika kau sudah menemukan ayahmu dengan masih dalam keadaan hidup dan aku terbukti tidak tahu menahu tentang ini, aku akan pergi dari Atlanta agar hidupmu lebih damai. Jangan membatalkan perjanjian antara kau dan Mr.Smith, aku tidak ingin membuatnya kecewa."

"Terserah. Pergilah, aku tidak peduli." Aaron tidak menatap Kath sekalipun.

***

Selena tertawa mencemooh Justin yang terduduk seperti orang bodoh di kursi besi yang menahan kedua tangannya agar tidak dapat bergerak. Kakinya pun tidak dapat digerakkan karena dikunci. Pipinya sudah membiru, salah satu sudut bibirnya sudah berdarah. Ia sudah tersakiti sekarang. Selena hanya tinggal menunggu Alexis dan Aaron yang akan datang sebentar lagi. Selena tidak bodoh, tentu saja. Ia sudah menempatkan tiga orang bawahannya untuk menetap di vila dan memata-matai siapa yang ikut menuju rumahnya. Suami Selena tidak ada di rumahnya sekarang, ia sedang pergi keluar negeri, kebetulan. Ternyata Alexis ingin anaknya aman di vila, well, jika begitu anak-anaknya tidak aman karena tiga orang itu akan segera membunuh mereka setelah Selena menghabisi Justin, Alexis, Aaron dan Grace. Atau bisa dikatakan, seluruh anggota keluarga Bieber. Ruang bawah tanah yang diberi penerangan seadanya membuat ruangan ini remang-remang.

TOUCHING FIRE'S WATER || HERREN JERKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang