06.

4.1K 146 10
                                    

"Kau tidak serius, 'kan? Ini tidak mungkin. Ia tidak mungkin melakukan hal itu. Harry tidak
akan berani melakukan hal itu. Tidak mungkin. Aku tahu dia memang brengsek tapi dia tidak mungkin melakukan itu. Tidak
mungkin."

Prim mencoba menepis semua kenyataan yang
disampaikan oleh sahabatnya. Laki-laki
pemilik separuh jiwanya tidak mungkin berani mengkhianatinya lagi, ia tidak berani. Harry sudah berubah.

"Niall! Katakan, ini tidak benar tejadi, 'kan? Harry tidak mungkin melakukan hal ini, Jawab aku,
Harry itu tidak akan pernah berani melakukan hal
itu lagi. Kumohon jawabaku, jangan hanya diam. Kumohon jawab aku!"

"Tidak Prim. Itu benar, aku bahkan berani bersumpah, aku melihat Harry bersama dengan Kendall tengah berciuman di club."

Prim kehilangan tenaga setelah mendapat penjelasan dari Niall dengan mata yang berkaca- kaca. Ia masih tidak yakin hal itu benar-benar
terjadi. Dipikirannya, janji yang pernah di ucapkan Haryy masih
terpatri sempurna. Candanya masih terasa segar diingatannya. Beberapa jam yang lalu, Harry masih mengatakan jika dia mencintai dan merindukannya lalu memintanya untuk segera kembali ke Inggris.

" Tapi niall, Harry sudah berubah. Dia sudah bukan Harry yang dulu lagi, dia bahkan berjanji padaku bahwa hanya akan ada aku di hatinya," gumam nya sedih.

" Maaf seharusnya aku tak mengatakan ini padamu," sahut Niall dengan nada bersalah.

" Aku mencintai Harry, aku sangat mencintainya tapi kenapa Harry malah membalas cintaku dengan pengkhianatan? " Tanya nya.

" Prim, kita tidak dapat menebak hati seseorang. Jangan menangis dan lupakan Harry, kau gadis baik prim, kau pantas mendapat yang lebih baik dari Harry Styles."

Sudah satu minggu Primrose berada di korea dan selama itu pula kekasihnya Harry sulit di hubungi, kalau pun bisa Harry selalu bersikap dingin dan berjarak pada Primrose, seolah dia tak perduli lagi pada kekasihnya itu.

Dan baru saja sahabatnya menelpon dari Inggris dan mengatakan jika Harry tengah berselingkuh bersama dengan temannya yang bernama Kendall Jenner, tepatnya bersama mantan kekasihnya dahulu.

Sehun datang ke kamar Prim dan memandang adik tirinya kini tengah menangis di atas kasur sambil memandang ponselnya.

" Kau kenapa? " Tanya sehun tampak khawatir.
Prim menggelengkan kepalanya lalu menghapus air matanya cepat-cepat.

" Nothing,"

" Jangan bohong, apa terjadi sesuatu pada ibumu atau kekasihmu? " Sehun terus mendesak Prim hingga akhirnya Prim luluh dan mau bercerita.

" Harry kembali menjadi pria brengsek, dia berselingkuh dariku." Katanya dengan nada yang masih terisak-isak tak beraturan.

" Pria brengsek seperti itu tidak pantas untuk kau tangisi," sahut sehun seraya menghapus air mata di pipi Prim.

" Tapi aku mencintai Harry, aku sangat mencintainya."

" Tapi harry tak mencintaimu, buktinya dia berselingkuh darimu! "
Sehun tampak kesal pada adik tirinya yang begitu mencintai laki-laki bernama Harry Styles itu. Dia penasaran pada Harry, apa yang membuat Prim begitu mencintainya sehingga dia menangisinya seperti ini, sebegitu tampankah dia, seberapa spesial dia.

Tunggu? Kenapa Sehun harus merasa kesal dan tak suka ketika Prim menangis karna Harry?

" Sudahlah jangan menangis lagi, aku pergi dulu." Ujarnya lalu pergi.

Sehun masuk kedalam kamarnya dan berbaring di atas kasur besar itu. Sesekali dia memejamkan matanya lalu memandang kosong ke arah langit-langit.

Apa yang sedang dia pikirkan?

Kini dia duduk dan mengambil ponselnya dari dalam saku celana, lalu menghubungi teman-temannya.

" Kemarilah dan ajak yang lainnya kita buat pesta di rumahku," ujarnya lalu mematikan telpon tanpa pamit.

I'm baaaccckkkk!!!!!!
Setelah sekian lama gua bertapa di gua hiro?.-. Akhirnya gua beeekkk guys :"
Mungkin sbagian dri kalian udah males nungguin gua :"
Maaf banget gua baru bisa bek soalnya gua sibuk banget kemaren :"
Sorry juga buat part ini kalo kurang nghhh shhhh aahhh :v

Jangan lupa vomment deh ya love ah buat siders :*

Mr.Black [Kai EXO FanFic]Where stories live. Discover now